Aluna mengangkat bahunya acuh. "Gak bakal."
.
.
.

Hari ini materi mereka adalah Voli.

Oleh sebab itu mereka disuruh untuk membuat tim berisi enam orang. Putra putri pisah.

Tim Aluna terdiri dari Aluna, Jihan, Alika, Laras, Ara, dan Zahra.

Yang pertama adalah putri melawan putri, dan yang putra melawan yang putra.

Tim Aluna menang tiga kali berturut-turut, begitu juga tim Alfa.

Di finalnya kedua tim ini akan melawan satu sama lain.

Seperti saat ini.

"ALFAAA..."

"ALUNA..."

"ALFAA SEMANGAAATTT...."

"LUNA CANTIK SEMANGAT."

"ALFA GUE YAKIN LO BISA."

"LUNA KALO MENANG FIX KITA PACARAN."

Suara teriakan penonton pun terdengar.

Mengapa hanya nama Alfa dan Aluna yang di sebut? Kenapa yang lain tidak?

Itu karena sejak tadi keduanya hanya fokus berdua saja.

Alfa melempar bolanya dan selalu di tangkap oleh Aluna, begitu juga Aluna melakukan hal yang sama.

Jadilah keduanya hanya bermain berdua, yang lain tidak dikasih giliran untuk memukul bolanya.

"ALFA ALUNA." Panggil pak Andre.

Namun di abaikan oleh keduanya yang memang terkenal berambisi mengalahkan satu sama lain.

Tapi hey, ini sudah keterlaluan. Apa-apaan itu hanya mereka saja yang bermain dan teman satu tim lainnya hanya menonton?

Merasa di abaikan, sang guru pun meniup peluitnya.

Barulah keduanya berhenti.

"Apa-apaan kalian? Kalian kira kalian hanya main berdua saja?"

Keduanya bungkam.

Sang guru memijit pangkal hidungnya.

"Saya mau ngambil nilai, kalau cuma kalian berdua aja yang main otomatis yang lain tidak mendapatkan nilai."

"Maaf pak." Aluna membungkuk sopan sedangkan Alfa hanya berdiri dengan tatapan datarnya.

"Lanjut. Tapi kasih kesempatan buat yang lain juga. Paham?"

"Paham pak."

Permainan pun di lanjutkan, kali ini semua mendapat giliran.

Namun tetap saja permainan ini di dominasi oleh Alfa dan Aluna.

Karena memang hanya merekalah yang paling menguasai olahraga bola tersebut.

Pertandingan berlangsung sengit, karena keduanya yang sama-sama tidak mau mengalah.

Sampai bel istirahat berbunyi pun mereka masih belum juga berhenti.

Hingga peluit kembali di tiup.

"Baik. Segini saja pertemuan kita kali ini. Silahkan istirahat dan ganti baju."

"Saya tidak mau mendapat komplain dari guru lain kalau kalian tidak berganti baju setelah jam olahraga selesai. Paham?"

"Paham pak."

"Untuk Alfa dan Aluna, temui saya besok di Kantor pada saat jam istirahat."

Alfa dan Aluna mengangguk bersamaan. "Baik pak."

[2] 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔  ➕ Haruto - WonyoungWhere stories live. Discover now