☆SAGARA 20☆

889 62 5
                                    

Sagara beserta yang lainnya menuju ke perumah elit butuh setengah jam untuk sampai ke tujuan mereka menuju satu rumah yang sangat indah rapi dan megah baru saja mobil berhentu seorang wanita tengah menyiram tanaman berhenti dengan kegiatannya melihat seseorang yang baru saja keluar dari mobil.

"Oma..." Lirih Sagara menghampiri wanita itu tangan wanita itu terbuka Sagara pun menerima uluran tangan keriput itu memeluk neneknya.

"Udah lama nggak kesini" Ucap oma mengelus pipi cucu tampannya.

"Sibuk Oma kan bentar lagi Sagara ujian" Suara Sagara sangat lembut.

"Masuk dulu Oma punya cookies Ayo nak masuk ke rumah oma" ajak Oma di angguki Atlas dan lainnya.

Mereka duduk di sofa berwarna coklat aroma cookies menguar di dalam rumah tak lama Oma kembali membawa senampan cookies penuh dan beberapa cangkir teh.

Setelah meletakkannya di meja Oma duduk di samping Sagara "Gimana kabar kamu?".

"Alhamdulillah baik sangat baik Oma" senyum Sagara terukir.

"Apanya yang baik baru aja bangun kritis" cibir Garva kepalanya di toel Atlas.

"Ben seng penting dee rak nguntal gapuro" Balas Garu melahap cookies kedalam mulutnya.

"Oma tujuan sagara kesini jenguk oma juga sagara mau tanya sama oma" Oma memasang wajah bingung menyipitkan matanya.

"Tanya aja ke oma"

"Bunda punya saudara kandung?" Tiba-tiba wajah Oma murung menggenggam tangan Sagara.

"Bunda kamu punya saudari perempuan wajah mereka sama hanya saja saudari bunda kamu ada tahi lalat di ujung hidungnya tapi sayang saudari bunda kamu juga meninggal tiga hari setelah bunda kamu meninggal dan dia meninggalkan seorang anak laki-laki yang sekarang Oma belum bisa ketemu" Oma meneteskan air matanya.

"Yang oma ingat anak laki-laki itu punya tahi lalat di ujung hidungnya dan dia memakai kalung berbandul bulan" lanjut Oma dan Garva angkat bicara.

"Siapa nama Saudari bunda Sagara oma?"

"wilyna laurs"

Semua mata mengarah pada garva laki-laki itu menaruk sesuatu dari balik kaosnya melihatkan kalung berbandul bulan "Ini Garva Oma".

Oma menutup mulutnya tak percaya menghampiri Garva menangkup wajah tegas Garva dan Oma menatap setiap inci wajah Garva benar-benar mirip Wilyna tahi lalatnya sama tempatnya tatapan mata wilyna ada pada Garva.

Garva memeluk Oma mengadu semua tentang hidupnya "Bunda di hukum mati omaaaa" tangis Garva pecah seseorang yang terkenal periang itu hilang wajah sangarnya tertutupi air mata.

"Semua tuduhan Ayah Sagara bikin Bunda meninggal" Oma menatap Sagara meminta penjelasan yang dia tau Wilyna meninggal karena tertabrak sama seperti Elyna tapi fakta yang sama sekali tak terpikirkan olehnya.

"Bisa kita bicara secara keluarga"

"Ikut Oma ke halaman belakang"

Sagara Oma dan Garva duduk berhadapan di bawah pohon dengan kursi yang berjejer Sagara mengeluarkan handphonenya melihatkan satu gambar pada Oma.

"Oma tau dia siapa?"

"Bukannya ini Julia dia dulu yang kerja di rumah Oma"

"Dia selingkuhan ayah" Fakta kembali menbuat Oma tak habis pikir dengan hidup kekuarganya.

Di mulai Garva adalah cucunya ayah sagara menuduh Wilyna dan sekarang Julia mantan ART nya dulu adalah selingkuhan Anthoni.

"Dulu sebelum pindah Oma sempat memergoki Anthoni sedang duduk berdua dengan Julia di dekat taman Oma kira mereka hanya sedang berbincang tapi sekarang..."

S A G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang