It's Okay I Guess It's Love

215 34 2
                                    

Nona tidak pernah menahan telepon Eja lebih dari dering ketiga, selalu ia angkat ketika telinganya bisa mendengar ringtone bernada <Kamulah Satu-satunya> oleh Dewa 19 itu terputar. Semenjak kepergian Babeh, dan hal-hal yang Nona ketahui di tengah-tengahnya, Eja mendapat perintah untuk menghubungi pacarnya bila terbesit pikiran yang membuatnya teringat perban atau sapu lidi. Nona sendiri sudah menyiapkan diri untuk menjadi beringin tegar tempat Eja bersandar. Namun, Eja membuat segala hal begitu mudah.

Cara Eja mengatakan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja dapat dikenali Nona. Pertama, ia akan datang tiba-tiba ke salah satu tempat kerja sambilan Nona—itu berarti antara shift siangnya di minimarket pada hari Rabu, atau jadwal pramusaji di restoran nasi padang pada Jumat sore—dengan setelan pakaian yang tidak niat ia pakai—itu berarti Eja mengambil secara asal baju dalam lemari, suatu waktu ia pernah muncul memakai kombinasi kaos distro lusuh, celana pensil, dan rompi koboi. Kedatangan itu selalu mendadak, tetapi ia hanya akan duduk diam sampai segala urusan Nona selesai. Ketika ditanya mengapa ia datang, Eja selalu menjawab dengan senyum dan napas lega. "Gak apa-apa. Cuma lagi pengen ketemu kamu aja." Setelahnya, ia pasti mengajak Nona ke bazar dadakan di pusat kota, berdalih mengidam-idamkan kerak telor atau mencari stan biawak di antara stan-stan aneh lainnya. Di hari-hari seperti itu, mereka makan lebih banyak dari biasanya. Eja selalu mampir setiap menemukan jajanan yang ia kenali bertengger di depan sekolah dasar. Ketika mereka harus pulang, Nona selalu bertanya, "Kamu lagi stress karena apa?" dan Eja akan selalu menjawab dengan hal yang mengganggu pikirannya—entah itu masalah di bengkel atau pertikaian kecil yang terjadi dengan teman-teman karibnya—beserta senyum khasnya. "Tapi udah gak jadi masalah, sih. Pikiran aku tadi agak gak rasional aja. Butuh jalan-jalan."

Selalu begitu.

Skenario kedua terjadi lewat telepon. Panggilan-panggilan video Eja yang melayang sebelum jam delapan pagi dan sesudah jam dua malam. Nona akan mendapat sebuah sapaan ringan yang diikuti dengan kalimat, "Cerita, dong."

"Cerita apa?"

"Asal-usul Situ Bagendit."

"Serius?"

"Ya kali," kekehan Eja meruak lemah, "cerita apa aja yang ada di pikiran kamu."

"Uh ... ada, sih ..." Nona pun bercerita setelahnya, sementara Eja mendengarkan sambil mengangguk-ngangguk dalam layar ponsel jadul pacarnya yang sudah retak. Bila Nona bercerita mengenai costumer menyebalkan yang ia temui saat menjadi pelayan toserba, Eja akan ikut marah-marah. Bila Nona bercerita mengenai anak tutornya yang berhasil memenangkan olimpiade science, Eja ikut gembira. Bila Nona butuh telinga, ia akan siap sedia. Dan bila perempuan itu butuh kebijaksanaan, tentu Eja selalu punya jawaban. Sepertinya, Eja memang tipikal orang yang terobati dengan cara mengobati orang-orang lain.

Baik jajanan pasar maupun panggilan-panggilan itu, frekuensinya tidak sebanyak hari-hari di mana pinggang Nona menderita karena terlalu lama berdiri—yang mana dalam kasus ini sangat sering. Kendati demikian, Nona tetap menghabiskan mayoritas waktu luangnya dengan nongkrong (bukan makna sesungguhnya) bersama Eja. Entah itu hanya sekedar bermain ular tangga di teras kos-kosannya atau menonton layar tancap di kelurahan bersama warga lingkungan rumah Eja, sampai kencan resmi yang mengharuskan mereka keluar dengan baju betulan—bukan kaos santai dan celana olahraga. Bersama dengan Eja selalu menyenangkan. Bersama dengan Eja, ia bahagia.

"Lo keliatannya udah sayang banget, Non, sama Eja," tutur Leila suatu waktu. Kala itu, Nona disuruh datang ke kontrakan untuk membantu melipat-lipat baju grosir dan memasukkannya ke dalam plastik kemas. Leila, yang baru saja memulai bisnis online, mendapat 200 pesanan desain baju dalam kurun waktu dua minggu pembukaan toko. Selama mengemasi 59 baju, Nona hanya menceritakan momen-momen perutnya tertawa lepas, dan seluruhnya bersama Eja.

Dunia Ini Tidak Pernah Baik-baik SajaWhere stories live. Discover now