"Apa yang kau bicarakan?" tanya Melisa tidak mengerti.

"Bajingan Maxwell itu mengatakan bahwa dia akan menikahi Ashley jika Ashley memilih untuk meninggalkanku"

"Bagaimana kau bisa tahu semua itu?"

"Aku memiliki orang dalam disana, aku membayar mereka untuk mengawasi Liam Maxwell" kata Sean tajam, kata-kata Sean saat itu semakin menohokku, jadi selama ini dia sudah mengetahui semua rencanaku, dia hanya diam dan menertawakanku dan berpikir betapa bodoh dan menyedihkannya hidupku.

"Kau akan membantunya mendapatkan Maxwell Company?" tanya Melisa

"Aku akan membuat harga saham Maxwell Company berantakan, setelah harga saham mereka hancur maka aku akan mengambil alih perusahaan itu dari tangan Liam Maxwell, setelah aku mendapatkannya, aku akan memberikannya pada Ashley, dengan cara itu aku bisa menahannya tetap disisiku"

"Jika dia tahu dia pasti akan terluka Sean"

"Aku tidak akan membiarkannya terluka nenek, aku akan mengatasinya"

Cukup sudah, aku tidak bisa mendengar ini lebih lama lagi, perasaanku sudah benar-benar hancur sakarang, aku tidak bisa lagi berpikir dengan jelas dengan semua ini, aku merasa benar-benar malu, aku merasa begitu hina, aku merasa bahwa aku tidak pantas lagi untuk hidup, aku bahkan merasa seperti seekor binatang, aku melangkahkan kakiku perlahan-lahan untuk pergi dari tempat itu, mungkin aku juga tidak akan pernah kembali lagi, sekarang aku hanya ingin pergi jauh dari tempat ini, aku ingin menghindari semua orang yang berhubungan dengan keluarga ini. Tanpa sengaja aku menjatuhkan sebuah cangkir saat aku melintasi dapur, dan kudengar pintu terbuka, aku segera saja berlari keluar dari penthouse itu, aku tidak perduli dengan teriakan Sean yang memanggil namaku, aku tidak memperdulikan lagi, aku tidak bisa lagi tetap berada disana, tidak bisa lagi.

Kini aku telah sampai di luar gedung, aku bersyukur karena ada sebuah taksi di pinggir jalan, tanpa pikir panjang lagi aku segera menaiki taksi itu, taksi itu segera saja melesat, aku melihat Sean yang mengumpat dia meraih ponsel disakunya dan mulai menelpon seseorang, aku memalingkan wajahku darinya.

"Nona, kemana anda ingin pergi?" tanya sopir taksi padaku, aku mengusap air mataku dengan kasar lalu segera menjawabnya.

"Bawa aku ke bandara"

Belum sampai lima menit kemudian beberapa mobil telah mengikuti kami, aku melihat kebelakang dengan cemas, aku berdoa kepada tuhan memohan agar jangan sampai itu adalah mobil dari pengawal keluarga Blackstone, tapi semua terasa percuma hari itu, harapanku rasanya pupus ketika aku melihat sebuah mobil berhenti tepat didepan kami dan menahan laju taksi yang sedang kutumpangi saat ini.

"Apapun yang terjadi jangan buka pintunya" aku berkata pada sopir taksi itu. Tak berapa lama kemudian aku melihat Sean keluar dari mobil, dia terlihat begitu marah, raut wajahnya menjelaskan segalanya, dia mengetuk kaca jendela taksi tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya, dia kembali mengetuk kacanya sekali lagi, kali ini dia juga membungkukkan tubuhnya sambil berteriak padaku untuk membuka pintunya. Seluruh tubuhku rasanya gemetar saat itu, aku tidak bisa bernafas, kepalaku rasanya berputar-putar, yang aku lihat selanjutnya adalah ketika salah satu pengawal membuka paksa pintu pengemudi. Sopir taksi itu dipaksa keluar dari mobilnya, kemudian aku mendengar pintu penumpang terbuka. Aku langsung berhadapan dengan Sean tepat ketika dia membuka pintunya.

"Keluar Ashley!" kata-katanya begitu tajam dengan nada yang menekan, aku masih tidak menggubrisnya, aku hanya dusuk diam ditempatku.

"Kubilang keluar!!!" bentaknya, air mataku langsung menetes ketika mendengar bentakannya padaku, seluruh tubuhku rasanya membeku, aku beranjak dari tempat dudukku, aku keluar dari taksi itu sementara Sean menatapku dengan tajam, hal itu membuatku menundukkan kepalaku, aku merasa benar-benar seperti seorang kriminal sekarang.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang