✨ Chapter 16 - Before You Go ✨

Start from the beginning
                                        

"Jangan takut, Koookie sayang. Kita hanya berpisah jarak tapi tidak dengan hati kita, hm? Hyungie akan selalu ada di sini," ujar Taehyung sambil meletakkan tangannya tepat di dada Jungkook. "Hyungie pun akan menjaga Kookie," lanjutannya.

"Tidak boleh ada Vega?"

"Sejak kapan Vega bisa menggantikan Polaris hyungie, hm? Bagi hyungie dan hyungie hanya mau Kookie yang mendampingi hidup hyungie, mengerti?"

Jungkook mengangguk, lalu pandangannya tampak turun pada bibir kekasihnya, ia mengusapnya pelan. Kembali menatap wajah Taehyung seraya berkata, "Hyungie, maukah hyungie mencium Kookie?"

Taehyung tersenyum, tak mengucapkan sepatah katapun lalu mengusap bibir bawah Jungkook lembut. Ia pun mendekati wajah kekasih manisnya itu. Jarak mereka sangat dekat, semakin dekat hingga masing-masing dari mereka merasakan hembusan napas dari keduanya. Jungkook memejamkan matanya perlahan terlebih dulu. Hingga saat Taehyung hendak menyentuh bibir manis itu, ia menghentikannya ketika pintu ruang kerja Jungkook di ketuk dari depan.

Jungkook menghela napasnya berat lalu membuka kedua matanya perlahan. Wajahnya sedikit kesal, Taehyung menyadarinya. Hingga saat Jungkook hendak berdiri dari posisinya, Taehyung menahan tangannya. Lelaki manis itu menatap Taehyung heran, namun sambil tersenyum ia merengkuh leher Jungkook hingga mendekati wajahnya.

Cuuup

Taehyung mengecup bibir Jungkook lembut, Jungkook memejamkan matanya perlahan. Tak lama, Jungkook membuka matanya perlahan lalu tersenyum. Ia pun memberikan kecupan pada Taehyung sebelum beranjak dari posisinya lalu mempersilakan orang itu masuk. Di detik berikutnya, seseorang tampak masuk, lelaki itu Hoseok.

"Maaf, jika kedatangan saya mengganggu anda. Saya hanya ingin menyerahkan beberapa laporan yang mungkin akan berguna saat anda ke Berlin nanti. Anda bisa memeriksanya, tuan muda," jelas Hoseok saat menyodorkan beberapa map berkas laporan.

"Terima kasih, hyung. Aku akan membacanya nanti. Kau belum pulang?"

"Saya akan pulang setelah anda," jawabnya. Jungkook mengangguk paham. "Saya takut anda memerlukan sesuatu sebelum ke Berlin, jadiㅡ"

"Setelah ini pulang saja, hyung. Lagipula jam kerja sudah berakhir. Aku pun tak lama lagi akan pulang," ucap Jungkook.

"Baiklah, kalau begitu, saya permisi. Anda bisa menelepon saya jika membutuhkan sesuatu. Saya permisi, tuan muda Kim."

Setelah itu, Hoseok meninggalkan ruangan Jungkook. Jungkook membuka beberapa map berkas laporan, Taehyung menatapnya lalu beranjak dari posisinya menghampiri kekasihnya yang tampak sibuk kembali. Taehyung berdiri di samping Jungkook, lalu menutup map itu membuat Jungkook menoleh ke arahnya.

"Bukankah tadi sudah bilang kalau akan pulang? Kenapa membuka kembali laporan, hm? Kookie bisa membacanya besok. Lagipula, Kookie hyungie sangat pintar pasti tidak butuh waktu lama untuk mempelajarinya. Kita pulang, ya." Taehyung mengusap pucuk kepala Jungkook sayang lalu mengulurkan tangannya. "Mari kita pulang, Yang Mulia baginda..."

Jungkook menyambut tangan Taehyung pada akhirnya seraya tersenyum. Setelah itu ia pun beranjak dari kursi kebesarannya. Taehyung telah menyodorkan lengannya agar kekasihnya itu memeluknya, hingga tak perlu menunggu lama, Jungkook pun memeluk lengan Taehyung erat dan meninggalkan ruangannya.

POLARISWhere stories live. Discover now