[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada.
"Bagiku kau adalah Polar...
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
"Ini...juga termasuk kado?" Diangguki oleh Taehyung. "Sebenarnya Kookie sudah mendapatkan kado terindah dalam hidup Kookie. Melebihi dari kado apapun," ucap Jungkook.
"Apa itu, sweetie?"
"Taetae hyungie..." Jungkook tersenyum lalu memeluk Taehyung erat. "Terima kasih, Taetae hyungie untuk semua kado istimewa yang hyungie siapkan dan berikan pada sweetie. Hyungie memang kekasih terbaik yang sweetie Kookie miliki."
"Bagi hyungie, sweetie Kookie pun adalah hal yang terbaik yang pernah hyungie dapatkan. Janji, kalau kita akan selalu bersama, hm?" Dan diangguki oleh Jungkook. "Ayo, kita ke atas, sebentar lagi akan banyak bintang, Kookie sayang."
Hingga akhirnya, Taehyung mengajak Jungkook ke atas rumah mereka. Di sana pun tampak sebuah teleskop, dan dua buah kursi yang bisa mereka gunakan untuk menunggu hingga sang bintang datang. Taehyung menyuruh Jungkook duduk di salah satu kursi dan Taehyung duduk di kursi lainnya. Pria Kim itu melirik arlojinya lalu menghampiri teleskop yang ada di sana. Ia tampak mengatur arah benda itu, hingga akhirnya ia pun memanggil kekasihnya.
"Kookie sayang, ke sini," panggilnya pelan. Jungkook pun menghampirinya. "Lihat di sebelah sana," ucap Taehyung.
Lalu Jungkook mengarahkan matanya pada teleskop itu, Taehyung berada di sampingnya, dan memeluknya dari belakang. Jungkook tampak tersenyum bahagia saat melihat beberapa bintang yang jauh yang tak hanya bisa dilihat dengan mata telanjangnya.
"Wah, indah sekali, hyungie..."
"Kookie menyukainya?" Taehyung masih belum melepaskan pelukannya. "Apa bintangnya sangat indah? Bintang apa yang terlihat, Sayang?" bisik Taehyung.
Jungkook menghentikan sejenak kegiatannya, lalu memutar tubuhnya menatap lamat Taehyung. "Bagi sweetie, hanya ada satu bintang yang paling terang melebihi Sirius sekalipun, dialah Kim Taehyung, kekasih Kookie yang paling tampan." Jungkook melingkarkan lengannya pada leher Taehyung. Tangan kekasih tampannya pun bergerak ke atas, mengusap lembut pipi Jungkook.
"Terima kasih, Kookie sayang. Sekali lagi, selamat ulang tahun, lelakiku yang paling manis. Kekasihku yang paling aku cintai. Aku, Kim Taehyung, sangat memcintaimu, Jeon Jungkook," ucap Taehyung. Hingga Jungkook pun mendekatkan tubuhnya pada sang kekasih, ia pun memeluk sosok yang berada di hadapannya itu erat. Taehyung pun membalas pelukan Jungkook tak kalah erat. "Kekasih hyungie...Sweetie Kookie..." gumam Taehyung di sela-sela pelukannya.
"Hyungie...bolehkah setiap akhir pekan kita tinggal di sini sebelum kita menikah? Jadi, dua hari selama satu minggu aku bisa sepanjang waktu bersama hyungie. Hm? Boleh?" tanya Jungkook dengan suara membenam.
"Tentu saja, sayang, apapun untuk kesayangan hyungie...." Taehyung kembali mengeratkan pelukannya.
Hingga tak lama, Taehyung pun mendengar Jungkook menguap. Terang saja, Taehyung membangunkam kekasih manisnya itu saat seharusnya ia masih terlelap tidur. Taehyung pun menyadarinya, maka ia pun melonggarkan pelukannya lalu menangkup wajah kekasihnya yang terasa dingin karena udara malam. Taehyung tampak menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya meniupnya sejenak lalu kembali menempelkan pada pipi Jungkook.