[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada.
"Bagiku kau adalah Polar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah itu sang dokter meninggalkan kamar rawat itu, Taehyung kembali duduk di tepian ranjang memandang kekasihnya yang tampak tenang tertidur. Ia meraih tangan Jungkook lalu menggenggamnya, mencium sejenak telapak tangan itu.
"Jangan mengingat hyungie lagi, Kookie...."
"H-hyungie..." panggil Jungkook dalam tidurnya. Taehyung kembali mendekati Jungkook, ia mengusap pelan pipi kekasihnya itu, lalu mencium dahinya lama. Setelah itu, Jungkook terlihat sedikit lebih tenang.
"Hyungie di sini, Kookie sayang... Tidurlah, hm."
Hingga waktu pun berlalu, pagi pun menjelang. Seperti biasa, Taehyung akan bangun terlebih dulu sebelum Jungkook terbangun dari tidurnya. Taehyung masih ingat jika lelaki manis itu masih menolak kehadirannya. Taehyung pun melangkahkan kakinya perlahan, meninggalkan tempat itu, namun sebelumnya ia tak lupa mencium dahi Jungkook lama dan menaikkan selimut hingga sebatas dada sebelum ia beranjak menuju sofa di dalam kamar itu.
Taehyung menepuk pelan lengan Yoongi, Yoongi pun membuka matanya perlahan. Seolah sudah hafal, ia pun beranjak dari sofa menuju kursi samping ranjang Jungkook. Ia duduk sambil menunggu adiknya itu terbangun di pagi hari. Sementara Taehyung, ia duduk di sofa dengan pandangan yang tidak lepas dari Jungkook.
"Jangan sakit lagi, Kookie sayang. Hyungie...tidak tega melihatnya," lirih Taehyung.
Beberapa saat kemudian, Jungkook pun tampak terbangun, gerakan kecilnya pun mengalihkan perhatian Yoongi. Yoongi berdiri dari posisinya lalu menatap adiknya itu. Jungkook pun membuka matanya perlahan, ia mengerjap beberapa kali sebelum memetakan pandangannya ke ruangan itu.
Sepasang matanya sedikit terkejut saat mendapati sosok Yoongi di depannya. Ia menoleh kanan dan kiri, tampak kebingungan. Yoongi menatapnya penuh tanya, hingga tak lama Jungkook pun menatap Yoongi.
"Si-siapa anda?"
Yoongi terkejut mendengarnya. Bukankah seharusnya ia sudah tahu siapa Yoongi? Bahkan sudah hampir tiga hari Yoongi berada di sana, dan baik sang mommy maupun Taehyung sudah menjelaskan siapa Yoongi. Tatapan Jungkook kembali datar dan kosong. Ia masih menunggu jawaban dari Yoongi, pria yang kini sedang berada di depannya.
"Apa maksudmu, Kookie? Kenapa kau bertanya lagi siapa hyung? Apa kau sudah lupa? Aku Yoongi hyung, kakakmu..." jelasnya.
Taehyung melihatnya, ia pun memberanikan diri beranjak dan menghampiri ranjang Jungkook. Ia menatap Jungkook masih dengan tatapan yang sama, selalu hangat dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Jungkook menepuk pelan bahu Yoongi, sosok itu pun menoleh pelan.
