80 : vers 2

56.9K 2.7K 77
                                    

Sudah seminggu lebih setelah kepulangan Ayres, Stela juga si bungsu ke New York. Beberapa drama terjadi, karena si bungsu yang tidak mau pulang. Terlebih rasa tidak rela berpisah dengan Wei sangat dominan.

Stela yang juga lelah melihat si bungsu yang murung hanya bisa menghela nafas panjang. Ia bingung harus melakukan apa agar si bungsu tak murung dan kembali ceria seperti biasanya.

"Hey, cantiknya mommy" panggil Stela, si bungsu yang sedang tengkurap di atas sofa mengangkat kepalanya guna melihat sang mommy yang berada di hadapannya.

"Sekarang weekend, aunty July bilang kalau ada kedai ice cream baru dekat rumahnya. Mau kesana?" Tanyanya, mendengar itu si bungsu tak langsung merespon. Membuat Stela tak berharap lebih dengan tawarannya, namun, harapannya kembali datang saat melihat anggukan lemas dari si bungsu.

"Yasudah, pakai jaket mu. Kita akan pergi sekarang, cuacanya bagus untuk makan ice cream" maka dengan langkah lunglai si bungsu mengambil jaket yang tidak terlalu tebal pemberian, astaga... Jaket ini malah mengingatkannya kembali pada Wei.

Stela dengan semangat menunggu di bawah, ia sudah siap lebih dulu. Sampai ponselnya berdering menampilkan nama si sulung, dengan cepat ia mengangkatnya.

"Halo?"

...

"Ada, kita baru aja mau pergi ke kedai ice cream"

...

"Ya, sedikit lebih pendiam sejak kembali kesini"

...

"Oh? Untuk apa?"

...

"Baiklah kalau begitu, kamu bisa suruh dia untuk susul kami ke kedai ice cream. Semoga kedatangannya bisa membuat senyumnya kembali"

...

"Oke, mommy tutup ya sayang. Jangan lupa makan, mommy tau apa yang terjadi setelah mommy pulang ke sini. Jaga dia baik-baik"

...

"Sampai jumpa jagoan mommy~"

Tut.

Panggilan itu terputus, bersamaan dengan si bungsu yang sudah siap dengan jaketnya. Oh, ia mengenal jaket itu. Perlahan senyumnya mengembang, anak bungsunya ini memang terkadang suka membuat dirinya khawatir tentang hal yang bahkan tidak mungkin.

"Ayo, mommy" ajak El, Stela mengangguk. Lalu keduanya masuk ke mobil yang akan di bawa supir.

Stela tak sabar, tak sabar melihat senyum cerah si bungsunya lagi.

>>><<<

"Mimi, ana aunty?" Tanya bocah kecil itu sedikit berteriak pada ibunya yang tengah menikmati ice cream.

Yang di panggil menoleh lalu tersenyum. "Sabar ya sayang, sebentar lagi datang kok" jawabnya sambil mengelap bibir sang putra yang belepotan karena ice cream coklat nya.

Bibir sang anak itu maju-maju saat sang ibu mengelap dengan lembut bibirnya, kening dan hidungnya berkerut saat merasakan tisunya menggelitik lubang hidung.

"Sudah bersih, makan yang rapi lain kali" ujar sang mommy sambil memberikan tisu kotor nya kepada putra kecilnya, si kecil menyambut tisu tersebut dan membuangnya. Membuat sang ibu tersenyum manis.

Dia July, July Edrea Clarabelle. Teman semasa kecil Stela juga Aiyla. Dan si kecil tadi, namanya Keenan Kiva Alonso. Keenan itu putra ketiganya, dia memiliki dua putra lainnya yang seumuran dengan si bungsu Dexter. Putra pertama dan keduanya, kembar. Azakiel Kiva Alonso dan Felix Gabriel Alonso.

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang