28. BUTUH PELUKAN

359 36 7
                                    

"Sssttt!!!" Alda berlari ke Arah Pintu untuk mengunci pintu Kamarnya.

Belum kelar Alda mengunci Pintu Anggara tiba-tiba Sudah masuk dari Jendela dan mengunci jendela itu juga. Menutup Tirai Agar kegiatan Anggara di dalam Kamar Alda tidak dilihat Oleh Tetangga.

"Ang Lo Kenapa?" Khawatir Alda melihat Hidung dan pelipis bibir Anggara berdarah. namun Alda diam tidak mau mendekati Anggara.

"Kenapa Kunci Pintu? Lo mau Gue ngelakuin aneh-aneh ha?!

"Bego Lo ya?! Ini kamar gue! Di luar Ada Papa Lo ngapain sih nekat kesini?! Kalo emang Lo mau kesini ya lewat depan Ang! Mama juga gak ada di rumah cuma ada Papa doang.

"Gak mau. gue mau ketemu Lo langsung tanpa Basa-basi ngobrol dulu sama Papa Lo. Argh emang gue kangen Papa Lo apa.

Anggara mendudukkan dirinya di tepi Kasur Alda. Membuka Sepatu dan Nyaris membuka Seragam Sekolah nya.

Alda menutup Wajahnya menggunakan kedua Telapak tangannya. "Ang Jangan buka-bukaan."

Terlihat Alda takut dengan Anggara sampai memojokkan dirinya di depan pintu.

"Lupa." Jawab nya Santai. "Sini duduk di samping gue." Anggara menepuk tepi kasur di samping nya.

"Gamau. Lo ngapain sih? Main masuk-masuk gitu? Kaget tau gak!

"Dari Ekspresi wajah Lo gue udah tau.

"Terus Lo mau ngapain?!

"Gue butuh Lo, Duduk dulu Al." Bagaimana Orang bisa luluh duduk di sampingnya. Tampangnya saja mengerikan dengan darah dan tampilan berantakan.

"Kenapa Lo gak Telpon gue aja? Kita bisa kan ketemuan. Gak kayak gini nyamperin ke kamar cewek. Kalau nanti-"

"Gue gak mau denger Lo ngoceh!

"Kenapa jadi bentak-bentak gue sih." Gumam Alda.

"Al..

"Mending bersihin dulu Badan Lo sana. Entar gue kasih Lo pesalin baju gue.

"Gak mau.

"Bau Ang..

"Gue sontok Lo ya! Gue gak pernah Bau, Wangi!" Memang Anggara memiliki wangi yang sangat Khas. Dirinya selalu Wangi di setiap saat.

"Iya tau.. tapi Lo kotor banget Ang sama kek pikiran Lo.

"Sama-Samain aja terus.

"Udah ah." Alda berjalan duduk di Sofa.

"Al.." Rengek Anggara kepada Alda yang Cuek.

"Al Gue pengen di Peluk.

"Bersihin dulu badan Lo.

"Emang mau?

"Tergantung.

"Ah Gak Pasti gue gak mau.

"Kalo gak mau ya Gak dapet.

"Kan bisa gue Paksa." Anggara berdiri dari duduknya baru selangkah Anggara sudah di suruh berhenti oleh Alda.

"Stop Ang.

"Kenapa? Gue bisa lakuin yang gue mau tanpa Lo suruh-suruh.

"Tapi Bersihin dulu ish! Lo sumpah nakutin tau. Muka Lo berdarah gue takut Ang.

"Pengen di peluk doang juga." Ucap Anggara mengecil.

"Entar gue peluk.

"Omong kosong.

"Janji.

"Oke." Anggara kembali duduk di tempatnya semula.

"Kok malah duduk?

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang