25. NGASIH ANAK

1K 44 10
                                    

"Anggara mana sih?" Alda berjalan menelusuri Koridor. Sudah jam pulang tapi dirinya belum menemukan Anggara.

Alda mencari Anggara bukan karena Hal lain tapi satu Hal, Novelnya. Baru kemarin Alda membeli Novel itu dan belinya Pakai Uang sendiri. Novel yang sangat Alda inginkan tiga bulan yang lalu. Niatnya akan membaca novel itu sampai habis nanti di rumah.

"CAY! CAHYA WOI!" Teriak Alda kek Akrab aja.

"Napa?

"Liat Anggara gak?

"Em..."Cahya berfikir memutar-mutar bola matanya.

"Liat gak?!

"Gak.

"Ngapain Lo mikir kalo nggak liat?!" Alda melanjutkan jalannya.

Masih menggerutu berjalan cepat Anggara terlihat di sudut belakang sana sedang berdiam diri sendirian sambil mengunyah permen karet.

Sejujurnya tidak boleh memakan permen karet di sekolah ini karena akan di kenakan denda 200 ribu. Tapi karena pengen mengunyah sesuatu yang lama di mulut Anggara memilih untuk mengumpat dan memakan permen karet yang dia bawa ini secara diam-diam.

Plak

"Novel gue mana?" Tanya Alda menggeplak tangan Anggara sampai permen karetnya jatuh berserakan.

"Anjing Lo permen gue.

"Apa? Anjing?" Anggara hanya diam menatap kesal ke Alda. "BALIKIN NOVEL GUE!

"Novel apaan?

"Yang tadi.

"Yang mana? Yang ini?" Anggara menunjuk Alda. "Ini mah Pacar aku.." canda nya.

"Jangan bercanda, Novel gue mana?

"Novel apaan anjrit gue gak tau.

"Yang di Perpustakaan tadi Lo ambil.

"Yah udah gue Robek.

"HA?" Syok Alda sampai tercengang. "LO APAIN?! ANG... ISH!" Geram Alda.

"Gue buang." Ucapnya Santai.

"Ang.. Aaaa Novel gue." Rengek Alda ingin menangis rasanya. Dia berjongkok terasa lemas kakinya.

Anggara menarik satu tangan Alda. "Ngapain nangis? Entar dikira gue ngapa-ngapain Lo lagi. Bangun!

"Novel...

"Woi!

"NOVEL GUE!" Bentak Alda mendongak.

"Ya ambil di Tong Sampah.

Alda kembali berdiri. Bentak demi bentakan dia berikan ke Anggara. "Lo gak liat udah jam berapa ha?! Udah di Buang lah! Lo gak liat tadi Trek udah pergi abis jemput Sampah?! Lo gak mikir apa itu buku! Gue beli pakek uang gue sendiri! Lo tega banget ngerobek nya sampai Lo buang!

"Ya gue gak tau." Jawab Anggara acuh. Dia malah menyender di Tembok sambil mengunyah permen karet nya penuh kenikmatan.

"Udah masuk?

"Belum Kekecilan.

"Yaudah aku Coba masukin lagi.

"Jangan dalem-dalem Kak, Sakit. Kalo gak bisa gak pa-pa ya Kak?

"Iya Gak pa-pa.

Alda yang wajahnya lagi mode kesal tiba-tiba melirik ke samping mencari sumber suara.

Wajahnya berubah jadi tegang. "Masuk apanya?" Tanya Alda dengan suara kecil.

"Balik yuk?" Anggara mengalihkan.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang