APAKAH IA MASIH MENGANGGAPKU KUAT?

97 13 1
                                    

*TIARA POV*
Toko buku sudah tutup, tapi aku masih setia menunggu Bg Gama. Ya, mau gimana lagi, hujan sedang turun sangat deras, lagian jalanan disini sangat sepi, tidak ada taksi. Dan ditambah lagi, handphoneku mati. Sekarang aku tak bisa menghubungi siapa-siapa, termasuk memesan taksi online.

"Huffttt."- Aku menghangati tubuhku dalam keadaan yang sangat dingin ini. Bayangan seseorang tepat di depanku. Kutengadahkan wajahku untuk melihatnya. "Bg Angga?"- "Mau terus disini?"-tanyanya. Aku menggelengkan kepalaku. Lalu ia memberikan jaket yang dikenakannya padaku."Kenakan?"- "Berikan Hp Tiara?"-pintahnya. "Mati."-kataku sambil menunjukkan hpku. "Hm...Bg Gama gak jadi jemput?"-tanyaku. "Jemput?"- "Dia tak akan menjemputmu."-katanya. Ditariknya aku dalam pelukannya. Dan kami berjalan di tengah hujan, dengan payung pelindungnya. "Kenapa?-tanyaku.

*ANGGA POV*
Aku sudah membawanya dalam mobilku. "Bg Angga, kenapa?"-tanyanya. Aku menatap dirinya, terlihat dimatanya sangat penasaran. "Diamlah dan pakai safety belt. Aku akan menunjukkannya."- pintahku.

Kami sudah tiba. Akan kuberitahu yang terjadi. "Kok berhenti? Bg Gamanya dimana?"-tanyanya. "Lihat kedepan."- pintahku. "Lihatlah siapa yang duduk dibawah hujan itu."-kataku. "Bg Gama?"- kagetnya. "Dia selalu menunggu, menunggu tanpa kepastian. Dan ntah mengapa dia memintamu juga menunggu. Aku bingung kenapa kali ini dia sangat yakin."- jelasku. "Menunggu?"- "Kk Fara?"- Aku hanya berdehem mengiyakan.

*TIARA POV*
Tak tega rasanya hati ini, melihat Abgku sedang menutupi sedihnya dibawah hujan. Aku memutuskan untuk turun dan menghampirinya. Namun sebuah tangan menahanku. "Bawalah."- pintah Bg Angga memberikanku payung.

Aku menatapnya lekat-lekat. Segitu pedihnya kah bila jatuh cinta. Perlahan namun pasti aku mulai mendekatinya. Ku pegang payungku tepat diatas kepalanya. Dia mendangah menyadari kehadiranku. "Tiara?- "Setidaknya beritahu Tiara, jika Bg Gama tidak datang. Bg Gama membuatku menunggu."-kataku. "Kamu...maafkan Abg Ya."-katanya memelukku. "Hm... janganlah sakit ku mohon."-kataku pergi dengan meninggalkan payung bersamanya.

Aku kembali memasuki mobil Bg Angga. "Bolehkah kita pulang sekarang? Tugas sekolah Tiara sangat banyak besok. Aku belum mengerjakannya."-pintahku. "Aishh... Apakah sekolah barumu memperkerjakan seorang murid? Lihatlah di hari pertama dia sudah penuh dengan tugas."- sindirnya.

Keesokan harinya.
*GAMA POV*
Semalam adalah hari memalukan untukku. Tangisku dilihat oleh dia yang menganggapku kuat. Apakah aku masih bisa menjadi kekuatannya?

Flashback on
"Yak, kata lo ada orang yang spesial buat gue, mana?"-tanyaku karna aku masih belum nelihatnya. "Tunggu aja, bentar lagi juga dateng kok."-
Seorang wanita berjalan dengan anggunnya, semua orang kini tengah ribut membicarakannya. Mataku pun langsung tertuju pada orang tersebut. "Hai Gam, Apa kabar? senang bertemu denganmu kembali."-sapanya lalu mengulurkan tangannya. "Stella."-ucapku pelan. "Ni bro, kejutan buat lo."-kata Angga menepuk pundakku. "Ahh? Stella?"-kagetku padanya. "Hm...gimana?"-

Aku mengobrol dengannya. Apakah dia yang merusak persahabatanku dengan Fara? Tidak...tidak, ini karna aku sendiri. Dia Stella, mantan pacarku. "Lo sekarang sibuk apa Gam?"- "Gue...lanjutin bisnisnya Papa."- "Hm... bagus dong, itu impian setiap anak untuk mengembangkan bisnis orang tuanya. Dan lo juga gtu."- "Lo salah."-pelanku. "Apa?"-tanyanya. "Gak, gak ada apa-apa."- Dia mengangguk mengerti. "Gue harus pergi."- ujarku, lalu bangkit dari dudukku."Mau kemana? Acara kan baru mulai."-katanya. "Yak, gue pergi ya. Ada urusan."- kataku pada Arya dan pergi begitu saja.

Taman adalah tempat favoritku bersama Fara. Kami selalu kesini jika ada masalah. Setiap kali aku gagal bertemu dengannya, aku akan kesini. Karna disini kita memulai semuanya.

Hujan membasahi tubuhku, sangat keras tapi ia tak akan mampu melukaiku. Karna ia akan kalah dengan kecewa yg kurasakan.

Sebuah payung menghalangi hujan dariku. Kutengadahkan wajahku dan kulihat salah satu wanita yang kusayangi sedang berdiri sebagai pelindung. "Tiara."- kataku, menatap lekat-lekat wajahnya.
Flashback off

Aku sedang diperjalanan bersama Tiara. Sebelum aku bekerja akan kuantar dia kesekolah terlebih dahulu. Namun kuberhentikan mobilku tepat di depan toko kue. Akan kubelikan dia kue kesukaannya sebagai permintamaafanku. "Tunggu sebentar, ada yang ingin bg Gama beli."-kataku, dibalas anggukan olehnya.

*TIARA POV*
Aku sedang menunggu Bg Gama. Ntahlah kulihat dia masuk ke toko kue itu. Aku menyibukkan diriku melihat Handphone, sesekali juga aku lihat orang-orang di jalan itu.

Tepat di seberang sana ada supermarket. Seseorang dengan wajah yang tak asing dalam waktu dekat ini, tepat sedang menyandar dimotornya sambil meminum sebotol air. "Fara..."-lirih seseorang dari luar mobil. Kulihat disamping kaca, Bg Gama sudah berdiri dengan membawa sekotak kue. "Bg Gama."-kagetku. Dia berlari menghampiri Kak Fara dan terus meneriaki namanya.

*GAMA POV*
Aku sudah membawakan sekotak kue kesukaan Tiara. Saat ingin memasuki mobil, kulihat ia sangat fokus memandang keluar. Aku pun mengikuti arah pandangannya. "Fara..."-Lirihku. "Apa itu kamu?"-benakku. Mata ini mulai berkaca-kaca tak menyangka. "Fara..."- teriakku berlari kearahnya.

CINTA SEPIHAKOù les histoires vivent. Découvrez maintenant