SEMANGAT BARU!!

105 11 2
                                    

*KEDIAMAN FAHREZA*
*GAMA POV*
Aku, dan kedua adikku sedang membantu Mama dan Papa berberes menuju Bogor, tempat kelahiran Mama. Ya seperti yang kalian tau, nenekku sedang sakit, jadi mereka harus merawatnya disana. Dan akan berangkat Malam ini juga. Kuangkat kedua koper dan barang-barang ke bagasi mobil sambil mendengar keluh kesah kedua adikku ini kepada kedua orang tuaku. "Ma harus banget ya pergi malam banget gini. Gak bisa besok aja Ma, Pa?"-tanya Angga. "Gak bisa sayang. Nenek kan gak ada yang jaga."-kata Mama. "Kan ada Bibi Ma? Lagian aku masih kangen sama MaMa...sama Papa."-lesuh Tiara. "Bibi punya keluarga sayang, anaknya masih kecil-kecil. Kan kasihan Bibi kamu nanti."-kata Mama. "Gini aja deh, kalok nanti Nenek udah sembuh...kita liburan. Gimana?-bujuk Papa. "Beneran ya Pa, awas bohong."-ucap Tiara untuk lebih meyakinkan. Aku pun hanya geleng kepala melihat tingkah kedua adikku ini. Sesekali aku juga mengobrol dengan  Mang Ujang, supir keluargaku. "Mang, hati-hati ya bawa mobilnya. Kalok ngantuk behenti...jangan main hp juga."-nasihatku. "Siap den. Pokoknya aman, Mang ujang akan antar Bapak sama Ibu sampai tujuan dengan selamat."- kata Mang Ujang meyakinkanku.

Aku mendekat ke arah mereka. Mulai memasuki obrolan keluargaku itu. "Udah dong ngeluhnya, Papa sama Mama nanti kemaleman lo perginya."-kataku. "Yaudah deh Ma... Pa, hati-hati ya."-kata Tiara berpamitan, lalu mencium tangan Mama dan Papa. "Hati-hati di jalan Ma...Pa, jangan lupa oleh-olehnya."-pamit Angga. "Oleh-oleh mulu."-kataku menoyor Angga. "Biarin Wleee...."-kata Angga sambil menjulurkan lidahnya. "Ma...Pa hati-hati dijalan, kalok udah sampai telpon Gama ya."-kataku juga berpamitan. "Ga...Papa titip perusahaan ya. Kalok ada apa-apa telpon Papa."-pintah Papa. "Iya, jaga juga adik-adik kamu ya Bg."-pintah Mama juga. "Papa sama Mama jangan khawatir urusan di Jakarta bakal aku handle dengan baik."-kataku dengan penuh keyakinan. "Yaudah Papa sama Mama pergi dulu ya."-pamit Mama. Mama dan Papa masuk ke mobil dan duduk dikursi penumpang. Mobil mulai berjalan, aku dan kedua adikku melambaikan tangan kepada mereka hingga mobil itu sudah tak terlihat di lingkungan rumahku. "Mau tidur diluar? Ayo masuk."-kataku kepada kedua adikku yang masih setia memperhatikan gerbang.

Esok hari
*FARA POV*
Alarmku berdering, tepat pukul 6 pagi. Hari ini adalah hari baru, tak ada lagi kesedihan, kemarin ya kemarin, hari ini akan berbeda lagi.

Aku bangkit dari tidurku, kudorong kedua tanganku keatas, lalu ku buka mataku dan kukatakan, "Selamat pagi dunia. Hari baru, semangat baru."-kataku bersemangat. Lalu aku menuju kamar mandi, untuk bersiap-siap pergi ke kampus karna hari ini aku ada kuliah pagi.

Tak butuh waktu lama untuk beraktivitas di kamar mandi. Aku sudah berada didepan cermin, kurapikan rambutku yang tergerai, lalu ku pakai rona merah di bibirku. Dan tersenyum menatap diriku sendiri di cermin.

Ku turuni anak tangga, sambil membawa tas gendongku. "Good Morning Bunda."-kataku sambil berlari. "Morning sayang. Wih semangat banget hari ini anak Bunda."-kata Bunda sambil menyiapkan sarapan. "Iya dong Bun."-aku pun ikut membantu bunda meletakkan hidangan ke meja makan.

Kami duduk berhadapan menyisakan 5 bangku kosong. "Udah gak galau lagi ni anak bunda?"-kata Bun merayu. "Gak akan. Udah gak ada lagi tu namanya galau-galauan, sedih-sedihan, apalagi cowok."-kataku lalu menyantap satu sendok nasi goreng ke mulutku. Ya, bunda hari ini masak nasi goreng, telur mata sapi tepat kesukaanku.

Selesai mengisi perutku, aku pun berpamitan pada bunda untuk ke kampus. "Bunda, Fara kuliah duu ya. Assalamulaikum."-pamitku. "Waalaikumsalam, belajar yang rajin."-kata Bunda lalu mencium keningku.

Skip KAMPUS
Aku turun dari mobilku, dan mengambil tasku yang ku letakkan di kursi penumpang. Lalu ku lihat wajahku di kaca spion, dan kurapikan rambutku. "Perfect." Aku pun berjalan menuju kelasku. Dan kulihat Mia tak jauh dariku. "Hai bestie.."-sapaku merangkul Mia. "Fara...lo ngagetin gue aja tau gak."-kata Mia sambil mengelus dadanya. "Kayak Orang tua lu, kagetan mulu."-ejekku. "Ihhh... selalu deh lo ngejekin gue. Tapi kayaknya ada yang udh gak sad girl lagi ni?!"-tanyanya melirikku aneh. "Y dong, lagian sekarang tu di kamus gue gak ad namanya sad girl lagi. Udh gue buang jauh-jauh."-kataku sambil melipatkan tanganku di depan. "Bagus dong. Gak ush lo pikirin laki-laki brengsek itu."-katanya menyemangatiku. "Oh ya Far, liat dong catatan lo. Gue semalam tidur pas Pak Bemo jelasin."-kata Mia. "Enak aja lo. Enak di lo, gak enak di gue dong."-kataku meninggalkannya. "Far, kali ini aj, please...."-mohonnya lalu menyusulku. "Iya...iya. Nanti gue pinjemin."

CINTA SEPIHAKWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu