#12.Kecelakaan

194 30 5
                                    

MOS sudah selesai dilaksanakan, setelah kemarin melewati hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan. kini waktunya mereka untuk kembali ke sekolah sebentar dan setelahnya bisa kembali ke rumah masing-masing

                                     *****
16.35

keyla dan nara kini tengah berada di halte dekat sekolah, setelah sampai di sekolah tadi para siswa langsung pulang setelah mendengar pengumuman sebentar.

"ra pulang duluan aja, keyla gapapa" sudah berkali-kali keyla mengatakan itu pada nara yang tak kunjung pulang dengan alasan menemani keyla sampai abangnya datang. Safa dan Chika tadi langsung pulang ada urusan katanya.

"tapi key" Nara yang tidak tega meninggalkan keyla menunggu sendiri

"udah, gapapa" keyla merasa tidak enak, karena sopir pribadi nara sudah menjemput nara dari tadi". dengan berat hati nara beranjak dari tempat duduknya "gue balik dulu key, hati hati ya nanti kalau ada apa-apa langsung kabari gue" dibalas anggukan kecil keyla dengan senyum nya yang tak pernah luntur.

"bang revan kemana sih, lama banget jemput nya" keluhnya, lima belas menit setelah kepergian Nara, Revan pun tak kunjung datang.

hp keyla bergetar yang menandakan ada pesan masuk itu segera melihatnya, siapa tahu revan

*bang revan nya keyla*

\\ dek abang jemput nya sedikit telat ya, soal ban mobilnya tiba-tiba kempes jadi abang bawa ke bengkel sebentar, gapapa kan?

                                             iya bang gapapa //

kini keyla benar-benar sendirian, maniknya menyapu keadaan sekitar. sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.

meong ... meong ...

samar-samar keyla mendengar suara kucing, melihat sekeliling mencari keberadaan kucing tersebut sampai ia di kejutkan dengan seekor anak kucing yang tergeletak di tengah jalan, sontak ia menghampiri kucing tersebut.

"ihh lucunya, kamu kenapa kok tidur ditengah jalan bahaya tau" ucap keyla jongkok dan mengelusnya lembut sebelum ia menyadari sesuatu "astagfirullah, kaki kamu kenapa kok berdarah?"

meong ..

"kita pulang ya, biar keyla obati kamu nanti" ucap keyla dengan mata berbinar. ia senang karena mendapat teman baru, kucing termasuk hewan kesukaannya.

Keyla menggendong tubuh anak kucing malang tersebut, dan berniat untuk menepi. keyla terkejut saat ada seseorang yang meneriakinya "HEY NAK, AWASSS"

brakkkk

kejadian itu terjadi begitu cepat, sebuah mobil menabrak nya dengan keras. tubuh mungilnya terhempas jauh beberapa meter yang menimbulkan banyaknya darah segar keluar. gadis kecil itu merasakan bahwa tubuhnya yang seperti di hantam benda besar dan keras, punggung sakit luar biasa, dan mata yang kian memberat sampai maniknya menangkap seorang yang berlari dengan wajah panik menghampirinya, dan sebelum mata indah itu terpejam.

                                     *****

sebuah ambulance yang membawa korban kecelakaan baru saja tiba di rumah sakit ...

suara roda brankar dengan seorang gadis cantik yang berada diatasnya pun itu terdengar nyaring memenuhi lorong rumah sakit.

seorang dokter yang sedang berkeliling itu menyadari adanya keributan pun segera menghampirinya

"loh azka" ucap dokter itu

"dok tolongin temen aku" azka yang memang sudah mengenal dokter didepannya

dengan segera keyla dibawa ke IGD untuk ditangani. ya, yang berlari menghampiri keyla tadi adalah azka yang kebetulan masih disekolah karena ada urusan.

1 jam kemudian

Azka masih menunggu keyla di ruang tunggu, Revan sudah ia hubungi tadi dan sekarang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

ceklek..

pintu ruangan terbuka, menampilkan seorang dokter muda dengan raut wajah lelahnya.

dengan cepat azka menghampiri dokter tersebut "gimana dok, keadaan teman aku"

"maaf, pasien dinyatakan koma dalam waktu yang tidak bisa ditentukan, karena banyaknya pendarahan di kepalanya, o ya keluarga nya mana?"

Azka memasang wajah terkejutnya" keluarga nya itu anu_

ucapannya terpotong oleh revan yang berlari kearahnya "gimana bang adek saya" dokter tersebut kembali menjelaskan pada revan tentang kondisi keyla yang dinyatakan koma. Dokter itu dokter yang waktu itu pernah menangani keyla saat kepleset di depan pintu rumah, masih ingat kan.

hanya penyesalan yang revan rasakan, coba kalau tadi dia menjemput keyla tepat waktu, dapat dipastikan kalau sekarang keyla sedang bermanja dengannya dan tidak terbaring lemah dirumah sakit.

sekarang revan berada di samping keyla, azka sudah pulang, tidak lupa revan mengucapkan terimakasih karena telah menolong adeknya.

"Dek bangun maafin abang, gara-gara abang kamu jadi kaya gini" ucap Revan yang terus menyalakan diri sendiri.

                                     *****

"ma temen alvin tadi kecelakaan" ucap nya dipangkuan seorang wanita paruh baya yang sedang mengelus lembut surai putranya itu dengan penuh kasih sayang.

"innalilahi, terus gimana keadaan nya?" tanya Sabrina ibu  dari alvan dan alvin itu khawatir

"kok innalilahi sih ma, kan nggak meninggal" balas alvin dengan polos. setelah mengucap itu, sebuah bantal mendarat mulus tepat di mukanya.

"innalilahi nggak cuma buat orang meninggal bego" ucap alvan datar, yang dibalas tatapan sinis oleh adek laknat nya itu.

"udah udah, terus gimana temen kamu? laki-laki apa perempuan?" tanya sabrina lagi

"perempuan ma, sekarang keadaanya koma" alvan yang menjawab "astagfirullahaladzim"

"ayo maaa kita ke rumah sakit, alvin sudah anggap dia kaya adek alvin, dia baik terus lucu. ayo maaa..." rengeknya seperti anak kecil. alvan sama alvin memang manja kalau dirumah tapi alvan manjanya tidak separah alvin.

"iya ma dia cantik baik polos lucu imut pokoknya semua deh, boleh ya ma"

Sabrina terkejut dengan ucapan kedua putra kembarnya barusan, pasalnya alvan dan alvin itu bisa di bilang cuek dan bodo amat dengan perempuan selain mama, keluarga dan sahabatnya.

"iya tapi besok ya, sekarang sudah malam buru tidur"

"nanti aja ya ma, kan besok libur" ucap alvan bersiap rebahan dekat alvin dan elena bedanya ia di sofa.

"mau libur atau nggak, mama nggak peduli sekarang buruan tidur" Sabrina tegas, jam menunjukkan angka 22.15 yang artinya sudah waktunya untuk tidur.

jika mama sudah gini, itu tandanya udah nggak bisa beralasan lagi, dengan perasaan kesal kedua kakak beradik itu beranjak menuju kamarnya.

"iya mama cantik, yaudah kita ke kamar dulu" Sabrina tersenyum melihat putra kembarnya udah besar sekarang, tetapi tetap masih ada yang kurang di anggota keluarganya.

                                        •••••
                             

                                        •••••                             

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Annoying Brother (On Going)Where stories live. Discover now