seven

47 7 0
                                    


"Loh, lo belum pulang?" Suara itu berhasil membuat Yuli spontan menoleh ke belakang. Matanya mendapati Kevin berjalan ke arahnya. Kevin tau bahwa Yuli sudah keluar dari cafe sejak tadi tapi ternyata gadis itu masih berdiri di depan cafe.

 Kevin tau bahwa Yuli sudah keluar dari cafe sejak tadi tapi ternyata gadis itu masih berdiri di depan cafe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuli mengangguk, "Lagi nyari ojol tapi gak ada yang deket sini."

"Pantesan gue gak liat motor lo tadi. Kenapa gak naik motor?"

"Lagi diservice."

Kevin mengangguk-angguk sambil membulatkan bibirnya.

"Ya udah, pulang bareng gue aja." Tanya Kevin pada Yuli.

"Gak ngerepotin?" Tanya Yuli.

"Kalo ngerepotin, ngapain gue tawarin?" Jawab Kevin lalu terkekeh.

Yuli tersenyum, "Iya juga ya."

Setelah itu, Kevin mengeluarkan motornya dari parkiran lalu Yuli naik ke motor Kevin.

Hening di antara Yuli dan Kevin, yang terdengar hanya suara motor Kevin dan suara di sekitar mereka.

"Yul, lo tau kan kalo gue suka sama lo?"

Pertanyaan Kevin yang tiba-tiba itu sukses mengagetkan Yuli. Pupilnya melebar kemudian ia mengerjap bingung.

"Aneh sih, kalo gak tau. Soalnya gue keknya terlalu jelas nunjukkinnya." Lanjut Kevin.

Jujur, Yuli sedikit tau tentang hal itu. Tapi, dia tidak ingin terlalu percaya diri jadi dia berusaha untuk tidak berpikir demikian. Namun, setelah ucapan Kevin itu, Yuli menjadi yakin bahwa apa yang sudah dilakukan Kevin padanya itu karena Kevin menyukainya.

"Tapi, gue gak akan maksa lo buat buka hati lo buat gue. Gue tau masih ada luka yang harus lo sembuhin."

Lagi-lagi Yuli tidak tau harus merespon apa. Jadi, dia hanya terdiam dan Kevin bisa melihat itu dari spionnya. Kevin hanya tersenyum.

"Gue kedengeran sok tau banget, ya?" Kevin terkekeh, "Gue cuma nebak aja, sih."

Tebakan Kevin memang benar. Salah satu hal yang menghalangi Yuli untuk membuka hatinya adalah karena ia kehilangan rasa percaya pada laki-laki. Sulit untuknya menumbuhkan rasa percaya lagi setelah apa yang Willy lakukan padanya. Dan itu mungkin berdampak pada Kevin juga.

"Sorry, ya. Gue bikin suasananya jadi awkward."

Yuli menggeleng, "Gak, kok. Guenya aja yang bingung harus jawab apa. Sorry."

"Kok jadi maaf-maafan. Ya udah, lupain aja omongan gue tadi." Ucap Kevin lalu terkekeh.

"Eh, Yul. Mampir dulu, ya. Ada nyokap gue." Ucap Kevin lagi. Di tengah perjalanan mereka menuju rumah Yuli, Kevin melihat maminya berdiri di depan sebuah restoran.

"Hah? Ada nyokap lo? Dimana?" Tanya Yuli sambil celingak-celinguk mencari orang yang disebut nyokap oleh Kevin.

"Tuh di depan restoran." Jawab Kevin sambil menunjuk arah maminya dengan dagu.

Mata Yuli mengikuti arahan Kevin dan mendapati seorang perempuan berdiri di depan restoran.

"Mami!" Panggil Kevin pada maminya saat ia turun dari motor yang ia parkir di dekat maminya berdiri. Yuli mengekori langkah Kevin.

Sonya, maminya Kevin sedikit kaget melihat Kevin, "Loh, Kevin?"

Kevin tersenyum lalu bertanya, "Mami ngapain berdiri disini?"

"Mami nungguin taksi online."

"Loh, mang Joni gak jemput mami?"

"Jemput. Tapi, pas mau kesini ban mobilnya bocor jadi ya terpaksa mami naik taksi online." Sahut Sonya yang kemudian menyadari ada seorang gadis berdiri di belakang Kevin. "Kamu sama siapa, Vin?"

"Oh, iya. Kenalin mi, ini Yuli." Kevin menoleh pada Yuli lalu menggeser badannya agar Sonya bisa melihat Yuli.

"Halo Tante, saya Yuli." Ucap Yuli canggung sambil mengulurkan tangannya untuk mencium tangan Sonya.

"Halo, nama tante Sonya. Maminya Kevin."
Sonya tersenyum cerah persis seperti senyumnya Kevin, "Kamu cantik banget." Puji Sonya sambil mengelus lembut kepala Yuli.

Yuli tersenyum malu, "Makasih, Tante. Tapi tante lebih cantik."

"Ah, kalo itu Tante emang udah sering denger." Sahut Sonya lalu tertawa, "Becanda, ya.

Sonya beralih pada Kevin, "Kevin, pacar kamu ya?" Sonya melirik sekilas pada Yuli lalu kembali menatap Kevin.

"Belom, Mi." Sahut Kevin membuat Yuli kaget.

Sonya mengangguk-angguk, "Baru gebetan, ya?" Sonya beralih pada Yuli, ia memegang lengan Yuli, "Tante kasih tau ya, Kevin kalo gak naksir gak mungkin mau boncengin cewek, palingan dia cariin ojol atau tumpangan lain."

Kevin terkekeh, "Mi, gak usah dibongkar."

Yuli menunduk malu. Bingung harus berbuat apa.

"Masih lama gak mi, nungguinnya?" Tanya Kevin.

"Gak tau. Tapi kayaknya gak terlalu jauh dari sini."

"Tante, apa gak mau pulang sama Kevin aja?" Tanya Yuli membuat Kevin dan Sonya menoleh bersamaan padanya.

"Naik motor? Pake dress ini?" Tanya Sonya sambil mengangkat sedikit dressnya.

Yuli menutup mulutnya yang terbuka, bisa-bisanya ia tidak sadar Sonya mengenakan dress dan tidak mungkin naik motornya Kevin yang bertipe motor gede itu, "Maaf, Tante

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuli menutup mulutnya yang terbuka, bisa-bisanya ia tidak sadar Sonya mengenakan dress dan tidak mungkin naik motornya Kevin yang bertipe motor gede itu, "Maaf, Tante. Tapi, kali aja Tante mau pulang sama Kevin."

Kevin jelas sedang tertawa puas melihat itu, "Mami mana pernah mau gue boncengin pake motor, Yul. Ada ada aja deh lo."

Wajah Yuli memerah karena malu. Sonya pun bersuara, "Udah jangan digodain Yulinya."

Tak berselang lama, taksi online yang dipesan Sonya datang. Sonya berpamitan dengan Kevin sebelum masuk mobil. "Hati-hati di jalan ya, Sayang. Pastiin Yuli sampe rumah dengan selamat. Sampe ketemu di rumah, ya." Ucap Sonya sambil memeluk Kevin.

"Siap, Mi. Mami juga hati-hati, ya."

Sonya beralih pada Yuli, "Kamu gak mau meluk Tante?"

Yuli bergegas menghampiri Sonya lalu Sonya memeluk gadis itu, "Hati-hati di jalan ya, Cantik. Nanti main ke rumah, ya."

Kevin tersenyum melihat itu.

Yuli mengangguk dalam pelukan Sonya, "Iya, Tante. Tante juga hati-hati."

Pelukan Sonya terasa sangat hangat. Entah kapan terakhir kali ia merasakan pelukan sehangat itu, pelukan seorang ibu. Ia sudah lupa rasanya tapi teringat kembali karena pelukan Sonya.

- see you later -

ilymore | jaehyukWhere stories live. Discover now