four

81 14 0
                                    


"Jun." Panggil si cewek pada si cowok—Ajun yang sedang menunduk mengecek foto-foto yang baru diambil diponselnya. Cowok itu mengangkat wajahnya untuk menatap cewek di depannya, Cherry.

"Hm?" Sahut Ajun sambil memfokuskan pandangannya pada cewek cantik di depannya yang justru sedang menatap ke arah lain.

Cherry beralih pada Ajun, mereka pun saling menatap, "Itu yang nyanyi, Yuli." Ucap Cherry sambil menunjuk ke arah Yuli yang sedang menyanyi di cafe itu. "Tadi pas masuk aku gak merhatiin, terus pas denger suaranya baru sadar."

Ajun menoleh ke arah yang ditunjuk Cherry sekilas lalu kembali menatap ceweknya, "Kamu gak tau dia kerja disini?"

Cherry menggeleng, "Dia bilang sih kalo dia dapat kerjaan nyanyi di cafe tapi dia gak bilang cafenya disini. Aku juga gak nanya, sih." Cherry memanyunkan bibir setelahnya.

Ajun tersenyum gemas. Memang setiap hal bahkan hal kecil yang dilakukan Cherry terlihat gemas bagi Ajun. Namanya juga bucin.

"Nanti kalo dia selesai nyanyi, aku samperin, ya?" Tanya Cherry menunggu persetujuan Ajun.

Ajun mengangguk, "Iya." Cherry pun tersenyum.

Benar saja, setelah Yuli selesai menyanyikan lagunya dan beristirahat, Cherry beranjak dari kursinya menuju temannya itu. Selain Ajun, ada cowok lain yang memperhatikan hal itu. Cowok yang berdiri di belakang meja pesanan, Kevin.

Setelah memperhatikan Cherry dan Yuli yang mengobrol asik, Kevin menyimpulkan keduanya saling kenal bahkan sangat akrab. Kevin berjalan menghampiri Ajun di mejanya. Ajun yang sibuk dengan ponsel mengangkat wajahnya saat Kevin duduk di hadapannya.

"Bang, kok lo gak bilang kalo Kak Cherry punya temen secantik Yuli?" Tanya Kevin, to the point.

Ajun sedikit kaget, tiba-tiba ditanya seperti itu. Ia menoleh pada Cherry dan Yuli sekilas lalu kembali pada Kevin, "Emang kalo Cherry punya temen cantik harus gue laporin ke lo?"

"Iyalah, bang. Biar gue gak kelamaan jomblo." Sahut Kevin.

"Baru juga dua bulan ngejomblo lo." Balas Ajun. "Makanya jangan jadi playboy." Lanjutnya.

"Siapa yang playboy, bang? Gue cuma ramah ke cewek-cewek dibilang playboy." Ucap Kevin, membela diri.

"Ya, iya. Ramahnya bikin anak orang baper."

Skakmat. Perkataan Ajun sangat tepat sampai Kevin tidak bisa berkelit lagi.

"Ya udah, sih. Lagian kan bukan itu alasan gue putus." Sahutnya pasrah. "Tapi, lo juga akrab sama Yuli, bang?"

Ajun menjawab, "Iya."

"Dia jomblo, kan?" Kevin memajukan badannya sambil tersenyum manis menuntut jawaban dari Ajun.

Ajun memundurkan badannya karena sedikit takut dengan senyuman Kevin, "Setau gue sih, iya."

Kevin tersenyum semakin lebar lalu menegakkan tubuhnya sambil mengepalkan tangannya girang, "Yes!"

"Lo naksir Yuli?" Tanya Ajun.

Kevin mengangguk cepat.

"Tapi waktu itu lo bilang tipe ideal lo itu cewek yang gak ponian?" Ucap Ajun mengungkit ucapan Kevin tentang tipe idealnya.

"Kalo udah suka, tipe ideal gak penting lagi, bang." Jawab Kevin.

"Halah." Sahut Ajun.

Kevin terkekeh.

"Bang, bilangin ke Kak Cherry buat bantuin gue deket sama Yuli, ya?" Pinta Kevin pada Ajun.

"Lo bilang aja sendiri."

ilymore | jaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang