4. Diculik

566 106 85
                                    

•••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•••••

Mahero meninggalkan Kerajaan bersama Prajurit untuk pergi mencari keberadaan Wanita itu.

"Apa kalian sudah menyisiri Hutan?" Tanya Mahero kepada salah satu Prajurit pribadinya yang ada disamping Kuda milik Mahero.

"Kami tidak terlalu yakin Pangeran, jejaknya sudah tidak kami ketahui." Jawab Prajurit itu sambil berjaga-jaga diatas Kuda dengan Panah yang ia bawa.

"Kita akan ke Desa Kaditula." Tegas Mahero yang langsung di iyakan oleh semua Pasukan Prajurit yang ia bawa.

Mereka semua melajukan Kuda yang sedang mereka naiki agar cepat sampai di Desa Kaditula.


•••••



Victoria sekarang bingung dengan situasinya saat ini, Altar dan Balakosa sedari tadi sudah tidak berbicara, mereka berdua menjauhi Victoria.

Terpaksa Victoria duduk dan bersender dipohon tempat dimana Prajurit itu sembunyi tadi, sedangkan Altar dan Balakosa duduk jauh didepan Rumah milik Altar yang sudah terbakar, sambil Balakosa juga sedikit melirik Victoria berulang kali, seperti mereka berdua membicarakan Victoria.

Karena sudah tidak tahan dengan sikap mereka berdua, Victoria mengambil batu kecil yang ada didepan nya dan langsung ia lemparkan ke wajah Balakosa dan pundak milik Altar.

Mereka berdua sempat meringis kesakitan, tapi tetap tidak ada tanda-tanda mereka berdua memarahi Victoria.

Victoria mengambil Busur Panah milik Prajurit yang pingsan itu, lalu ia berjalan kearah Altar dan Balakosa. Karena melihat Victoria membawa Panah dan Busur Panah membuat Balakosa dan Altar langsung berdiri kaget.

"Kenapa?" Tanya Victoria dengan santai sambil mengendong tas Panah dipundaknya lalu Busur dipegangnya.

"Apa kau tau mengunakan Panah?" Tanya Balakosa tidak yakin.

"Udah, gue tau cara membidik!" Ketus Victoria lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Balakosa yang melihat Victoria pergi langsung ia kejar, "Kau mau kemana?!" Tanya Balakosa sambil memegang tangan Victoria untuk mencegahnya pergi.

"Pulang!"

Balakosa mengernyitkan keningnya.

"Ya gak tau, lagian kalian berdua tadi diemin gue, ya bagus gue pergi." Ucap Victoria lalu melepaskan tautan tangan Balakosa dan pergi tanpa tidak tau arah jalan pulang aku tanpamu butiran debu.

"Biarkan dia pergi! Kita bersamanya sama saja menyerahkan nyawa dengan Kerajaan!" Sergah Altar yang membuat Victoria kaget dengan ucapan yang Altar lontarkan.

VÌCTORYWhere stories live. Discover now