12. The Boy's Anxiety

287 60 11
                                    

─────────── ⋆୨•୧⋆ ───────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────── ⋆୨•୧⋆ ───────────

Author

Saling mengirim surat. Jo tidak menyangka hal ini menjadi cukup menyenangkan juga untuk dilakukan setiap beberapa hari sekali. Khususnya bersama Pandora dan Regulus.

Pertamanya, itu adalah ide Pandora. Jo tidak tau kalau gadis Wesia itu juga memberitahu kepada Regulus, yang juga memberitahu Jo mengenai saling mengirim surat beberapa hari sekali.

Biasanya, Jo hanya mengirim beberapa surat kepada Pandora. Surat biasa, berisi kabarnya, kegiatan yang dia lakukan, dan sebagian besar isinya seperti surat pada normalnya.

Tetapi kali ini, Jo, Pandora, dan Regulus menuliskan surat yang terkadang pendek dan panjang. Terkadnag hanya menjawab kabar mereka kemudian bertanya balik, atau mencari topik.

Pandora merasa kasihan juga dengan para burung hantu sebenarnya. Mereka harus bolak-balik menunggu dan mengirimkan surat itu kepada orang yang dituju sang penulis.

Pandora berencana ingin mengajak bepergian saat libur musim panas ini, tetapi tentu saja, Regulus pasti tidak dibolehkan—apalagi kalau nanti ketahuan. Walburga terkadang suka penasaran, tetapi bisa berlebihan.

Sementara Jo, dia tentu saja ingin tetapi ternyata Pandora juga mengajak Lovegood—dia tentu tidak mau mengganggu waktu sepasang 'kekasih' itu.

"Kau tahu, menjadi Muggle itu lebih mudah loh. Tidak perlu mengirim surat. Mereka hanya perlu menggunakan apa itu? Eh.. tele-telefan-eh telepon maksudku." kata James, menjelaskan.

Jo menghela nafas panjang. "Yeah, I wish we have that too." balasnya.

"Menjadi penyihir terkadang menjengkelkan," kata-kata James membuat Jo berdeham dan mengangguk setuju. "Tapi mau bagaimana lagi? Kita juga tidak di lingkungan Muggle, sih.." sahutnya.

"Mhm. That's why I'm interested in Lily too. Dia Muggle, menarik, dan semua hal tentangnya membuatku menarik." James mulai menceritakan tentang Lily dan hubungannya bersama gadis berambut merah itu selama libur musim panas ini.

Entah kenapa mereka malah menjadi membicarakan tentang Lily Evans. Tapi mau bagaimana lagi? Gadis itu memang menarik. Bahkan Jo setuju kalau Lily cantik, pintar, dan lucu walaupun tidak dekat.

"Aku sudah banyak menceritakan tentang Lily. Bagaimana kalau kamu menceritakan tentang Regulus?" ucap James, menaikturunkan alisnya.

Sumpah demi Godric, Jo menjadi jengkel dengan orang-orang yang selalu membahas tentang Regulus di depannya. Mereka selalu mengira dia dan lelaki Slytherin itu berkencan atau semacamnya.

𝐄𝐍𝐂𝐇𝐀𝐍𝐓𝐄𝐃, regulus blackWhere stories live. Discover now