01. Little Sister

757 135 17
                                    

─────────── ⋆୨•୧⋆ ───────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────── ⋆୨•୧⋆ ───────────

Author

Tengah malam, hampir semua orang telah tertidur tapi tidak untuk gadis ini—Josephine Potter, kedua matanya masih terbuka cukup lebar, tidak mengantuk sama sekali.

Jari-jari tangannya yang memegang pena bulunya itu menari di atas sebuah buku catatan miliknya, mencatat pelajaran yang akan dia pelajari di tahun selanjutnya.

Gadis itu menghela nafas panjang kemudian menutup buku catatannya itu secara perlahan. "Mungkin akan kulanjutkan besok saja." katanya pada dirinya sendiri.

Jo menoleh, menatap ke arah sepucuk surat yang memiliki nama 'R.A.B' tercetak di depan amplop surat itu. Dia tersenyum kecil.

Tangannya terjulur, meraih suratnya. Dia membuka amplop surat terlebih dahulu kemudian mengambil kertas di dalam amplop yang merupakan isi surat yang diberikan oleh seseorang dengan inisial nama 'R.A.B' itu.

Dear Potter,

Hey. Bagaimana musim panasmu? Maaf, aku tiba-tiba mengirim surat padahal kita baru saja bertemu beberapa bulan. Entah, aku merasa ingin mengirim surat kepadamu saja.

Aku hanya ingin berkata, senang dapat mengenalmu, Potter. Terima kasih sudah mengajakku berbicara untuk beberapa bulan lalu—sampai bertemu September nanti di Hogwarts.

Sincerely,
R. A. B

Jo lagi-lagi tersenyum, tetapi senyumannya itu memudar setelah dia mendengar sebuah ketukan di pintu kamarnya.

"Jo? Masih bangun?" tanya sebuah suara, Jo pun berputar.

"Oh, James. Yeah. Aku baru saja selesai mencatat pelajaran baru." jawab Jo, meletakkan surat dari seseorang dengan nama R.A.B ke dalam buku catatannya, seolah-olah membuat surat itu menjadi seperti pembatas buku.

"Mencatat? Oh, oke, baiklah. Aku hanya ingin mengecek. Mau.. cokelat panas? Aku bisa membuatkannya kalau kau mau, itu kesukaanmu, kan?" James berkata panjang lebar, Jo pun menggeleng.

"Tidak perlu, James. Aku sepertinya ingin tidur setelah ini." jawab Jo, mengulum bibir. James pun mengangguk.

"Oke, oke.. brilliant. Selamat tidur," balasnya pelan.

"Yeah, selamat tidur." Jo menyahut sebelum James menutup pintu kamarnya itu. Gadis itu menghela nafas lega kemudian mengeluarkan surat itu dari buku catatannya kembali.

𝐄𝐍𝐂𝐇𝐀𝐍𝐓𝐄𝐃, regulus blackWhere stories live. Discover now