23. Not Fairytail -End S2

522 110 4
                                    


Ibunya tersenyum.

Wanita berambut merah itu selalu tersenyum padanya.

Namun, kadang senyumnya berbeda. Seperti orang lain atau seperti dirasuki. Terlihat berbeda, lebih berat dari senyum ibunya yang biasanya.

Awalnya anak kecil itu tidak paham.

Namun, seiring waktu dia menyadari jika ada kalanya ibunya akan menyendiri, pura-pura tidak melihat kehadirannya dan berlalu begitu saja seolah dikejar oleh sesuatu.

Tetapi hari berikutnya ibunya kembali seperti semula, kadang tidak ingat dengan apa yang terjadi di hari kemarin. Ia pikir ibunya hanya mengalami kepikunan dini.

Itu tidak masalah selagi ibunya mengajak dia bermain.

Ibunya adalah orang baik yang akan selalu menyayangi dan selalu menghabiskan waktu dan mencurahkan kasih sayang padanya.

Dia selalu membayangkan hari-hari seperti ini berlanjut.

Namun ....

Senyum itu datang lagi.

Mimpi buruknya, hari terakhir dia bersama ibunya.

Ibunya meninggal dalam kecelakaan saat dia masih membutuhkan sosoknya.

Ibunya, satu-satunya yang dia cintai.

Pergi.

Dia masih terjebak diperasaan berduka, tetapi ayahnya juga kehilangan.

Dia menguatkannya, selalu menjadi anak yang penurut yang tidak terlalu merengek soal kematian ibunya. Hanya pelayanannya yang kadang kala tiba-tiba muncul dan tau perasaannya yang sebenarnya.

Sejujurnya dia hanya butuh waktu.

Kemudian ayahnya membawa orang baru.

Orang-orang yang tidak dia kenal, ibu tirinya serta seseorang anak laki-laki yang harus dia anggap saudara.

Saudara, dia memang menginginkan saudara.

Dia selalu ingin melindungi orang-orang itu, tetapi dia merasa bukan bagian dari keluarga bahagia itu lagi.

Dia menjauh, menjadikan dirinya sebagai sampah tidak berharga.

Kadangkala menyendiri dan masih teringat tentang ibunya yang sudah mati.

Juga tentang kata-kata ibunya.

Tentang waktunya yang terpelintir.

Dia tidak tahu apa artinya, tetapi dia berfikir jika mungkin dia bisa melakukan sesuatu.

Mungkin, ada caranya untuk dia bertemu ibunya kembali.

Bahkan jika dia benar-benar menjadi sampah.

Bahkan jika dia harus menjadi penjahat.

_____

Cale Henituse melangkah, jari jemarinya memegang sebuah buku. Kemudian dia bertemu dengan seseorang yang memang ingin dia temui.

"Apa aku tertangkap basah?"

Cale tidak ingin berpura-pura lagi, tangannya bergerak untuk merobek lembar demi lembar. "Dunia akan hancur bersamaku 'kan?"

-Link, S2 End-

Ternyata aku lagi kena sindrom rajin.

Mau spoiler?

Link- Dark Side Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz