07 - Lentera

830 151 15
                                    

"Apa yang dipikirkan tuan Count sampai menugaskan pelayan memimpin kita?" salah satu prajurit baru berkomentar, yang lain tertawa dan hampir tersedak mendengar hal itu. Itu memancing keributan kecil, "Kenapa kalian tertawa?!"

"Tuan Ron Molan bisa melakukan apa saja." Salah satu menyahut, masih ada sisa tawa di bibirnya.

Yang lain menepuk pundak anak baru. "Dia cekatan, dia cocok untuk tugas ini. Lihat saja, baru satu minggu dan hampir setengah dari tugas yang diberikan tuan Count selesai."

Mereka tersenyum.

Lebih cepat lebih baik untuk kembali ke wilayah Henituse.

Walaupun setelah pemeriksaan dan monster di hutan ini semuanya tidak ada, mereka masih was-was dengan kemungkinan serangan kedua dari organisasi yang menghancurkan Desa Harris dan membantai habis semua orang.

Pertama kali mereka tiba, semuanya nyaris hancur, darah banyak berceceran dimana-mana nyaris mengisi tiap lubang bekas galian yang mereka temukan.

Salah satu prajurit mengaduk-aduk gelas yang hampir kosong, "Aku merasa kasihan pada si penyusup itu, dia kehilangan semua yang dia miliki dalam sehari."

Semuanya tau itu menyedihkan.

Baik siapapun tidak mungkin mau berada di posisi yang sama.

"Bukannya Countess terdahulu meninggal setelah kembali dari desa Harris? Hari kematian beliau sebentar lagi bukan?"

Semuanya menoleh kearah seseorang yang berbicara. Si anak baru tidak bisa untuk menutup mulutnya untuk sesaat.

"Jangan membicarakan itu," yang lain menutup mulutnya. "Kamu bisa terkena masalah."

"Apa yang harus aku takutkan?"

"Amukan tuan muda Cale."

Seseorang berdehem, dan Ron Molan berdiri disana masih dengan setelan rapi. Mereka semua menelan ludah, ada aturan tidak tertulis untuk tidak membahas kematian Countess terdahulu. Hal tabu, sesuatu yang bisa membuat Cale Henituse bisa saja memukuli seseorang tanpa ampun.

Juga, Ron Molan yang akan bersikap berbeda beberapa hari, lebih tidak kooperatif walaupun itu hanya perbedaan yang tipis dari sebelumnya.

"Apa ada yang perlu kami periksa?" Pemimpin pasukan tersenyum, menjadi tameng anak buahnya yang mulai mundur, takut-takut atas kelancangan mereka sendiri.

Sementara di wajah Ron Molan ada jejak aura dingin yang tertinggal. "Waktunya untuk pergantian penjaga."

"Ron-nim, kami akan segera memanggil penjaga lain."

Ron tersenyum jinak, dia membiarkan orang-orang itu membubarkan diri tanpa ada masalah.

Kemudian dia memutuskan memeriksa kembali keadaan sekitar, ada banyak keanehan dalam kasus ini. Apa yang dicari orang-orang dari organisasi rahasia?

"Sesuatu yang besar akan terjadi."

Walaupun sudah berlalu lama sekali, dia masih mengingat orang-orang organisasi yang kemungkinan besar sama dengan dalang dari kejadian ini. Namun, desa Harris bukan tempat yang bagus untuk dijadikan markas, tidak ada yang menjual dari desa ini. Satu-satunya hal paling masuk akal adalah mereka mencari sesuatu yang tidak ada di tempat lain.

Ron terdiam ketika menyadari satu hal.

Dia menghawatirkan putra-putranya.

.
.

Beacrox baru saja menyelesaikan kegiatan mencatat bahan makanan dan membersihkan alat-alat dapur ketika matanya menemukan seseorang yang berjalan di kegelapan.

Itu Cale Henituse yang menenteng sebotol alkohol kemudian menemukan sebuah batu dan duduk diatasnya. Beacrox, melihat perilaku tuan mudanya lamat-lamat.

Dia memutuskan untuk mendekat.

"Tuan muda, alkohol tidak baik untuk tubuh." Dia mengambil sisa botol, menatap datar pada Cale yang terlihat lesu dan tidak bertenaga sama sekali. "Apa anda mulai tidak waras?"

Tangan kurus Cale mengambil kembali miliknya. "Tutup mulutmu, aku hanya ingin mencari angin segar."

"Anda mengantuk."

"Tinggalkan aku, atau aku akan memukulmu." Dia menggenggam erat botol alkohol, bersiap melakukan ancang-ancang ketika mata Beacrox menatap matanya.

"Anda hanya penggerak."

Cale tidak bisa untuk tidak setuju, dia membuang botolnya. "Puas?"

Beacrox mengangguk setelahnya pergi untuk mengambil persediaan selimut, dia bisa melihat Cale yang kedinginan. Bisa saja Beacrox memilih untuk mengabaikan, tetapi dia selalu jengah dengan perilaku menyimpan Cale di waktu yang tidak tepat.

Dia membungkuk untuk memberikan Cale selimut.

"Apa anda perlu coklat hangat?"

"Berikan aku pena."

Beacrox mengambil pena dari sakunya, dia bisa melihat Cale menulis sesuatu di kertas yang kemudian diserahkan untuknya. Ada coklat hangat, api unggun dan beberapa hal lain yang Cale perintahkan.

Sementara itu Cale tersenyum mengejek ketika Beacrox terlihat ingin memukulnya.

Link- Dark Side Donde viven las historias. Descúbrelo ahora