03- Suatu langkah

1.2K 163 9
                                    


Ron Molan meletakkan gelas teh ketika pintu dapur diketuk, lalu putranya, Beacrox Molan membukakan pintu dan menemukan salah satu pelayan yang bekerja dekat dengan Count berbisik ragu sesekali mengintip Ron dan ekspresi nyaris terkejut diwajah Beacrox. Kemudian, berbalik pergi setelah Beacrox menutup pintu.

Ron mengamati surat yang digenggam anaknya.

"Ayah, Desa Harris." Beacrox menyerahkan surat tersebut, tidak ada kata-kata keraguan setelahnya. "Cale Henituse membuat ulah lagi."

"Ho." Dia membuka suratnya, ada stempel  langsung dari Count sehingga sulit untuk diabaikan. Bagaimanapun cara Cale membujuk Count, itu pasti akan canggung sebagaimana hubungan mereka. "Anak anjing itu mulai menggigit."

Kabar tentang Cale Henituse membawa seseorang yang asing sudah menyebar, Ron belum bertemu langsung dengan orang itu, tetapi saat dia melihat dari kejauhan firasatnya ada untuk menjauhkan orang itu dari teritorial keberadaannya.

"Aku akan pergi, awasi mereka." Dia meletakkan teko teh, uap mengepul ketika tutup yang dibuka sedikit. "Pastikan tidak ada hal aneh terjadi."

"Ya, Ayah."

Beacrox mendorong troli, berkelok sedikit setelah menyusuri lorong panjang untuk sampai ke area latihan. Sorak sorai dari dalam ruangan terdengar hingga luar, ketika dia membuka pintu suara semakin menusuk ketika debu mulai menyebar di udara.

Dia melihat gerakan dua orang yang bertanding di area masih terlihat kaku, tetapi itu bukan urusannya.

Dia mendorong troli ke arah tuan muda tertua di kediaman ini, Cale Henituse, yang tengah duduk tenang ditribun paling tinggi bersama wakil pelayan yang berdiri disisinya sambil sesekali menggigit kuku yang padahal tertutup sarung tangan putih.

Lalu pandangan Beacrox jatuh ke laki-laki dengan tutup mata sewarna rambutnya, Beacrox yakin orang itu menyadari langkah pelannya sehingga keduanya secara tidak langsung bertatapan sampai Beacrox memutus kontak mata lebih dahulu untuk menaruh troli. Kemudian naik ke tribun paling atas.

Dia bisa mendengar percakapan Hans dan Cale.

"Tuan muda, dia masih sangat muda! jangan terlalu kejam padanya." Hans seperti tokoh utama pria di drama romansa musim semi yang biasa di bicarakan para pelayan perempuan.

Cale membuang muka dan mengambil teh, "Kamu seharusnya ikut menonton."

Beacrox yakin jika Cale berbicara padanya, dia hanya mengangguk. Ini kesempatannya untuk memperhatikan orang asing itu, seperti apa orang yang dibawa olah tuan muda Cale yang dikenal tidak bertanggungjawab.

Sementara Hans, dia mendekat ke sisi Beacrox untuk menarik koki itu disisinya.  "Kamu harus mendukungku! Tuan muda Cale membuat ini ilegal! Lihat anak itu! Dia pasti belum masuk fase dewasa!"

"Kamu bisa membelanya setelah mengobati jarimu."

Ada tawa renyah sementara Hans yang frustasi, "Kamu mendukung tuan muda?!"

"Hans, jangan berisik atau kamu yang akan menggantikannya."

Beacrox fokus ke area, debu dan pasir berterbangan ketika dua orang saling bergerak seirama permainan yang mulai memanas, suara besi beradu bercampur dengan sorakan dari peserta lain. Dia yakin jika orang itu lebih fleksibel dari yang dia kira ketika menghindari sarangan dari wakil kapten. Ditambah gerakan yang gesit saat memanfaatkan celah lawan yang terbuka tipis.

Gerak pedangnya belum pernah Beacrox lihat, tetapi tidak asal dan memiliki pola yang lebih rapi daripada prajurit yang bertanding tadi.

Ada sedikit percikan aura ketika wakil kapten terdorong mundur, Beacrox bisa tahu jika laki-laki itu hanya bermain-main terbukti dari mimik wajah yang masih tetap sama.

Sekali lagi, wakil kapten maju selangkah, tapi ditepis dengan mudah. Sangat mudah hingga ia terjungkal dan jatuh, sorakan semakin meriah serta tawa yang ada dimana-mana. Itu kekalahan yang memalukan yang dialami wakil kapten.

Kemudian semuanya berhenti ketika tiba-tiba pemenang mengambil ancang-ancang berlari dan mengayunkan tangannya untuk melempar pedang layaknya tombak.

"TUAN MUDA!"

Hans nyaris terkena serangan jantung, matanya melebar dan kaget. Beacrox lebih dulu mengamankan Cale yang sama kagetnya dengan Hans, dia bisa melihat seringai yang lebih lebar dari seorang pemenang.

Link- Dark Side Where stories live. Discover now