[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada.
"Bagiku kau adalah Polar...
"Ada telur, roti gandum juga sereal. Itu sudah cukup, Kookie sayang. Untuk apa Kookie keluar berbelanja, hm?"
"Tapiㅡ"
"Bagaimana kalau Kookie tersesat? Bagaimana kalau ada yang menculik kesayangan hyungie? Bagaimana kalau penjaga toko itu menyukai Kookie. Kookie datang kesana lalu ia jatuh cinta pada Kookie? Lalu saat kembali, banyak orang menatap Kookie, dan mereka jatuh cinta pada Kookie? Tidak, tidak, tidak boleh!"
"Iish! Tidak ada yang seperti itu, hyungie..." protes Jungkook. "Kookie hanya ingin membuat makan pagi untuk hyungie," lanjutnya.
"Ini sudah cukup, Kookie sayang. Hyungie tidak ingin membuat tanganmu terluka dengan membawa kantong belanja. Hyungie tidak mau tanganmu terluka dengan memotong ham, atau memanggang bacon. Tidak, tidak! Tidak boleh," tegas Taehyung.
Taehyung meraih tangan Jungkook lalu mencium telapak tangannya lembut.
"Kita makan saja yang ada di sini, Kookie. Ada sereal, susu, lalu roti, hm?"
"Hyung..Mommy, Daddy..." pekik Jungkook riang saat mereka datang ke flatnya. Ia sedang tidur dengan pangkuan Taehyung sebagai alas tidurnya. Mereka sedang berada di ruang tengah, saat kedua orang tuanya datang, juga Yoongi.
Jungkook langsung memeluk sang mommy, daddy juga Yoongi sedangkan Taehyung mengikuti Jungkook, tidak lupa menyapa mereka. Saat mereka datang, Taehyung dan Jungkook tengah menonton film dan Jungkook meminta kekasihnya itu untuk mengusap-usap kepalanya pelan seraya menonton. Dan tidak ada alasan menolak bagi Taehyung, ia pasti akan melakukan apapun untuk Jungkook.
"Wah, akhirnya putera mommy kembali. Kembali bersama Taetae hyungie, hm?" ucap sang eomma. Jungkook mengangguk ribut. "Mommy pun sangat bahagia Kookie sayang. Uhm...Kookie sudah mengingat Taetae hyungie lagi...jangan terus berpacaran, ingat, kalian harus cepat lulus. Masih ingat bukan, janji kalian setelah lulus?"
Jungkook menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajah meronanya. Tentu ia ingat janjinya setelah lulus, menikah. Taehyung melihat Jungkook tersipu, ia mengusak pelan belakang kepalanya. Jungkook pun menoleh ke arah Taehyung, Taehyung pun tersenyum.
"Eomma masih dalam perjalanan, Mom. Mungkin esok hari mereka akan sampai. Eomma harus menemani appa ke luar kota terlebih dulu, setelah itu berangkat ke Paris," jelas Taehyung.
"Tidak masalah, Sayang. Yang terpenting, kalian sudah kembali bersama. Kookie sudah mengingatmu kembali. Bagi kami itu kebahagiaan terbesar."
"Maafkan Kookie, membuat kalian cemas," ucap Jungkook.
"Tidak masalah, Sayang..." Jeda sejenak. "Mommy sangat rindu padamu...kau tidak merindukan mommy, hm? Mentang-mentang sudah mengingat hyungie, Kookie jadi melupakan mommy. Hufh! Teganya Kookie pada mommy," gumam sang mommy.
"Bukan begitu, mommy. Bukan. Karena Kookie tahu, mommy akan datang, makanya Kookie tidak lagi menelepon mommy. Waktu itu, Kookie menelepon mommy, bukan?" Sang mommy menggeleng, Jungkook mengerucutkan bibirnya. Lalu ia menatap Taehyung, mengerjapkan beberapa kali manik doenya. "Hyungie...bantu Kookie... Hyungie tahu sendiri bukan, Kookie menelepon mommy?" adunya. Dan diangguki oleh Taehyung.
Sepertinya mereka pun sudah terbiasa dengan sikap manja Jungkook pada Taehyung. Dan sudah terbiasa pula Taehyung akan selalu menjadi pangeran berkuda putih yang akan membantu dan menuruti apapun kemauan Jungkook. Hingga waktu pun berlalu, hari telah malam. Akhirnya malam itu Jungkook pergi ke flat Taehyung, pasalnya flat Jungkook hanya terdapat dua kamar. Satu kamar untuk kedua orang tuanya. Kamar yang lainnya untuk Yoongi.
Di sinilah Jungkook sekarang, flat Taehyung tepatnya di dalam kamar kekasihnya. Jungkook sudah membaringkan tubuhnya di atas ranjang, ia masih menunggu Taehyung. Pasalnya kekasihnya itu tengah berada di kamar mandi.
Jungkook menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang, sejenak asik dengan ponselnya. Mungkin karena lelah dan malam telah larut, akhirnya Jungkook tertidur dengan posisi yang sama. Dan setelah beberapa saat, Taehyung keluar dari kamar mandi kamarnya. Ia tersenyum saat melihat Jungkook tertidur dengan posisi duduk, menunggunya.
Pria Kim itu menghampirinya, lalu duduk di tepian ranjang setelah itu ia menurunkan tubuh Jungkook, membenarkan posisinya hingga posisi Jungkook sekarang sudah berbaring dengan Taehyung yang tengah mengusap lembut pipinya.
"Entah sudah berapa kali hyungie mengatakan ini padamu, Kookie. Hyungie harap Kookie tidak pernah bosan mendengarnya. Hyungie...mencintaimu, Kookie. Terima kasih sudah mengingat hyungie. I love you, sweetie..."
Tiba-tiba kedua lengan Jungkook memeluk leher Taehyung dan sedikit menariknya, hingga jarak wajah mereka sangat dekat. Taehyung pun terkejut, pasalnya ia mengira Jungkook telah terlelap,
"I love you too, hyungie...."
"Kookie belum tidur?"
Jungkook menggeleng, ia menatap Taehyung lamat. "Ada yang Kookie tunggu?"
"Uung! Good night kiss!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.