Season 2 - 24

5.6K 686 92
                                    

Kedua mataku berkedip pelan saat kurasakan panas menerpa wajahku dan aku sontak memejamkan mataku saat cahaya matahari menusuk penglihatan ku

Jam berapa sih kok udah panas?

Tatapanku beralih kearah jam dinding yang sudah menunjukal pukul 1 siang

Astaga David anakku, dia pasti belum makan

Aku sontak menoleh kesamping dan melihat Tasya masih tertidur pulas disampingku dengan tubuhnya yang masih telanjang bulat, kulirik tubuhku yang juga masih telanjang namun tubuh telanjang kami tertutup oleh selimut ku yang besar dan tebal

Kusentuh pipi Tasya dengan lembut "Tasya....bangun udah siang"

Tasya mengerjapkan kedua matanya pelan lalu menarik tengkukku dan membawa wajahku kearah dadanya yang empuk plus kenyal, Tasya kini memelukku lagi dengan erat "kenapa sayang? Masih pagi lho ini"

Pagi katanya?

Aku menjauhkan wajahku dari dadanya dan menatap Tasya yang masih memejamkan kedua matanya "udah jam 1 siang, kamu belum makan pagi dan David juga belum makan pagi"

"Kakak tenang aja, pas kakak udah tidur tadi pagi, aku gak lupa buat telfon papa pagi tadi buat ngajak David kerumah papa dulu karena aku tau kakak pasti kecapekan dan aku juga kelelahan, jadi untuk seharian ini cuma ada kita berdua"

Telfon papa? Tadi pagi pas aku tidur? Ah benar....tadi pagi aku tidur dulan saat Tasya menepuk-nepuk pantat ku ketika aku berada di dalam pelukannya

"Palingan David sekarang lagi main sama papa dan mama kak, tidur lagi yuk....masih ngantuk"

Kurasakan selangkangan ku yang terasa perih dan sakit, Tasya memelukku dengan erat dari samping lalu mengecup leherku dengan lembut "kita baru tidur jam 5 pagi kak, jadi kita puas-puasin ya tidurnya, punyaku juga masih sakit jadi kita jangan beraktivitas berat dulu"

Lagian Tasya terus minta dan minta lagi dengan berbagai gaya plus teorinya yang ingin dia praktekan

Tapi malam ini benar-benar malam yang panas, aku dan Tasya sudah bukan lagi gadis perawan, kami tergolong gadis tapi sudah tidak perawan

Mungkin sprei ku terdapat banyak noda darah keperawanan ku dan Tasya karena kami benar-benar gila semalam

"Tapi aku gak enak sama papa mama kalau David...."

"Udah kak jangan gak enak gitu sama papa dan mama, lagian papa dan mama juga suka kalau David sama mereka"

Bener juga, lagian aku benar-benar belum siap beraktivitas hari ini dengan selangkanganku yang masih sakit dan perih

Aku menghela nafas pelan dan mengangguk lalu membalas pelukan Tasya dengan erat "ya udah deh kita lanjut tidur aja"

Tasya membenamkan wajahnya di dadaku sedangkan aku mulai memejamkan kedua mataku dengan perlahan sambil membelai rambut Tasya yang panjang

******

Cup

Deg

Kedua mataku berkedip pelan saat Tasya dengan santainya mengecup dahiku di depan kantornya setelah dia memberikan helmnya padaku

Kurasakan sentuhan lembut di pipiku dan Tasya tersenyum manis kearah ku "aku masuk dulu, udah mau meeting sebentar lagi, kakak hati-hati pulangnya"

Aku mengangguk dan kupegang tangannya lalu ku kecup punggung tangannya "kamu juga yang semangat ya"

"Tentu, aku kan udah jadi istri kakak jadi hidupku udah selalu bersemangat karena selalu bersama kakak setiap detik, menit, jam dan hari"

"Aku masuk duluan ya kak, maaf gak bisa nungguin kakak pergi dulu"

Don't You Remember (Completed)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ