38. I Do Love You

Start from the beginning
                                    

"Kau, tidak papa?"

Melihat Hyunsuk duduk tak berdaya di depan sofa, Heejin inisiatif membuatkannya kopi. Setelah meletakkannya di meja, Heejin tak langsung pergi. Ia tahu Hyunsuk hanya memejamkan mata tapi tidak tidur.

Heejin menunggu jawaban dari Hyunsuk.

Tanpa tahu pria itu sedang berada dititik lemahnya, kehilangan kepercayaan yang selama ini Hyunsuk berikan pada Heejin. Satu benteng pertahanannya sudah runtuh.

"Aku .... " Saat Heejin bersuara, tiba-tiba Hyunsuk berdiri teramat cepat menyebabkan suara Heejin terputus.

Gadis itu langsung mendekap nampan yang dibawanya, kepalanya merunduk tatkala Hyunsuk berjalan mendesak.

"Setelah apa yang kau lakukan, kau masih bertanya aku tidak papa?"

Heejin tak bisa menjawab, bibirnya seakan beku. Sampai Hyunsuk menegaskan diri lagi.

"Apa, kau pikir ini menarik bagimu? Membuatku salah dimata orang-orang? Membuatku diasingkan bahkan oleh orang tuaku sendiri?"

Masih diam.

"Heejin, Don't keep your mouth!!"

Heejin berhenti melangkah, punggungnya sudah membentur rak buku di belakangnya. "Aku tidak tahu semuanya akan seperti ini!" Mata Heejin terpejam erat.

Di saat itulah Hyunsuk mendongak dan melepas tawanya. Hyunsuk kembali pada tatapan tajam dan mengukung Heejin dengan satu tangan. "Katakan sekali lagi, kau bilang apa?"

"Aku hanya berusaha menyelesaikannya, apa itu salah?"

"Dengan cara seperti ini?"

"Maaf .... "

Hyunsuk menarik napas, suaranya berubah rendah. "You hurt my feeling. And now, you apologize?" (Kamu menyakiti perasaanku. Dan sekarang, kamu minta maaf?)

"... It's not that easy!" (tidak semudah itu)

"Aku harus bagaimana .... " Heejin berguman penuh penyesalan.

"Itulah dirimu."

... Egois, hanya mementingkan diri sendiri. Dan benar kenyataannya, kau dari dulu sama sekali tak pernah memikirkan orang lain. Sekarang kau sendiri yang justru membuat namaku menjadi buruk."

"Maaf aku menyalahkanmu karena ini memang sepenuhnya salahmu, Heejin."

Dahi Heejin mengerut, ia memberanikan diri menatap mata Hyunsuk. "Aku hanya ingin semuanya cepat selesai!"

"Aku juga ingin semuanya cepat selesai. Tapi kau tidak tahu apa-apa untuk mengambil tindakan sendiri. Kau memang pintar, tapi tidak dalam semua hal."

"... Kau hanya bermodalkan mengira-ngira dan mengambil keputusan yang ujungnya buruk untuk orang lain."

"Hyunsuk .... "

"Kau menghancurkan masa depanku, Heejin. Mimpi yang selama ini kuusahakan lenyap karena satu ucapan darimu."

"Choi Hyunsuk .... " Suara Heejin tercekat dalam kerongkongan.

"Berhenti, kumohon berhenti mengira bahwa kau mengetahui semua tentangku."

'Hyunsuk, apa kau tahu semua perkataanmu melukaiku?' Mendadak kepala Heejin begitu pening.

"Dengarkan baik-baik perkataanku! Hal itu mungkin tak istimewa bagimu, tapi ini adalah impianku." Hyunsuk terus bicara tanpa membiarkan Heejin menjawab.

Semua ini bukan hanya kesalahan Heejin, tapi kenapa Hyunsuk melimpahkan segalanya pada Heejin?

Heejin mengusap matanya yang hampir menangis, sampai akhirnya ia dapat membalas tatapan Hyunsuk tak kalah tajamnya. "Jadi, kau hanya menyalahkanku. Tidakkah kau berpikir kesalahanku tercipta karena adanya dirimu?"

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now