✨ Chapter 12 - Get Closer ✨

Start from the beginning
                                        

"Hyㅡ" Jungkook menggelengkan kepalanya. "K-Kim, bangun!" ucapnya dengan nada sedikit meninggi. Tidak ada respon dari Taehyung. "Yaaaa, Kim! Bangun..." Kini Jungkook menusuk lengan Taehyung, dan masih tidak mendapatkan respon dari pria Kim itu.

Jungkook mencoba membangunkan Taehyung lagi, akan tetapi masih sama. Taehyung belum membuka matanya. Ia pun sedikit menundukkan tubuhnya mendekati wajah Taehyung, ia hendak menusuk kembali lengan Taehyung, namun, lelaki Kim itu menarik tangan Jungkook hingga wajahnya kini berada tepat di depan wajah Taehyung, dan hanya menyisakan beberapa centi saja. Kedua mata Taehyung masih terpejam, Jungkook mengerjap beberapa kali hingga akhirnya ia hanya diam menatap pria tampan di depannya.

"Kim! Bangun..." panggilnya sedikit lebih pelan.

"Uhm...ya, Kookie sayang. Lima menit lagi, ok?" Taehyung masih enggan membuka matanya, sepertinya ia pun tidak menyadari ucapannya.

S-sayang?

"Lima menit lagi, sweetie cutiepie Kookie kesayangan Taetae hyungie....hm?"

Taetae? Hyungie?

Jungkook mencoba kembali menemukan ingatannnya. Tidak seperti sebelumnya saat ia mencoba mencari ingatannya, ia kesakitan, kali ini Jungkook sedikit lebih tenang. Ia hanya pucat, dengan keringat yang membasahi dahi dan lehernya.

"Kookie...Kookie sayang..." panggil Taehyung dalam tidurnya. Jungkook masih mencoba mengingat semuanya, namun, nihil. Hingga, tak lama Taehyung mulai membuka hazelnya dan ia terkejut saat mendapati wajah Jungkook sedikit pucat.

Taehyung bangkit, ia duduk lalu menarik perlahan Jungkook hingga lelaki manis itu duduk di pangkuannya. Taehyung terlihat panik, ia mengusap keringat yang membasahi dahi Jungkook. Mengelus punggung Jungkook pelan sekedar menenangkannya.

"Ada apa, Kookie? Apa kau merasa kurang sehat, wajahmu pucat. Kau juga keluar keringat dingin. Ada apa, apa yang terjadi, hm?" tanya Taehyung lembut. Suaranya masih terdengar serak, karena baru saja bangun tidur. Ia bahkan hanya menyisir rambutnya dengan menggunakan jari-jari tangannya. "Ada apa?" tanya Taehyung lagi.

"Kau...apa kau yang aku panggil hyungie sebelum aku melupakan semuanya? Kau...Taetae hyungie?" tanya Jungkook pelan, ingin memastikan. Wajahnya sayu menatap Taehyung.

"Jadi karena ini kau jadi seperti ini, hm? Kau sakit? Jangan memaksa untuk mengingat semuanya jika itu membuatmu sakit, Kookie. Karena aku tidak akan pernah bisa melihatmu kesakitan, menderita. Pelan-pelan saja, ok? Jangan cemas, aku tidak marah padamu karena kau melupakanku, aku akan menunggumu..."

Taehyung mendekap tubuh Jungkook. Jungkook kembali menghangat. "Sudah cukup bagiku kau tidak menolakku. Jadi, berjanjilah padaku, jangan memaksakan diri lagi, hm?"

"Aku ingin mengingatnya," protes Jungkook.

"Kookie pasti akan mengingat semuanya, pasti. Akan tetapi, Kookie tidak bisa langsung membuat kepingan puzzle menjadi sebuah lukisan yang indah. Kookie harus sedikit demi sedikit menyusun kepingan puzzle itu agar menjadi lukisan yang indah. Kookie juga tidak bisa memaksa meletakkan sebuah kepingan yang bukan pada tempatnya. Kookie sudah menemukan beberapa kepingan, dan sudah mulai menyusunnya...pasti tak lama lagi, akan tersusun pemandangan yang indah, hm?" Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook. Jungkook mengangguk pelan.

POLARISWhere stories live. Discover now