✨ Chapter 11 - Zero ✨

Start from the beginning
                                        

Setelah semua terhidang di meja, sang pramusaji pun meninggalkan mereka. Taehyung sudah duduk di depan Jungkook. Lain dengan Jungkook yang sudah mulai menikmati makanannya, Taehyung hanya menatap Jungkook, ia menumpukan dagunya pada kedua telapak tangannya seraya tersenyum. Bagaimanapun ia sangat rindu melihat pipi Jungkook yang menggembung saat makan, Jungkook yang lahap saat makan makanan yang menjadi favoritnya.

"Aku merindukanmu, Kookie..." lirihnya pelan nyaris tak terdengar.

Akan tetapi, apakah Jungkook tidak mendengarnya? Tentu saja ia mendengarnya, ia bahkan menghentikan sejenak makannya saat merasakan tenggorokannya tercekat saat mendengar ucapan Taehyung. Namun, seolah tak mendengar, Jungkook melanjutkan kembali kegiatannya, makan dengan pelan dan Taehyung masih menatapnya lembut.

"Makan!" titah Jungkook, ia menatap Taehyung tajam. "Kau tidak akan kenyang hanya dengan menatapku!" ucap Jungkook.

Taehyung tersenyum, ia merasa bahagia dengan ucapan Jungkook. Meskipun terdengar datar, Taehyung tahu, bahwa Jungkook mulai memberi perhatian padanya. Mungkin terlihat kecil hanya menyuruh Taehyung makan, tapi...bagi Taehyung itu sangat besar. Taehyung menurunkan tangannya lalu mengisi sebuah piring yang ada di depannya dengan beberapa makanan pesanannya.

"Aku makan ya, Kookie..." ucap Taehyung.

"Aku tidak menyuruhmu mandi!" Dan Taehyung kembali tersenyum.

Taehyung tampak menggerakkan tangannya, menuju bibir Jungkook. Melihat gerakan Taehyung, Jungkook menarik wajahnya ke belakang. Lalu menatap tajam Taehyung, namun Taehyung tidak lagi peduli dengan tatapan Jungkook saat itu.

"Ada noda selai di bibirmu, Kookie..." tutur Taehyung lembut lalu mengusap lembut salah satu sudut bibir Jungkook.

"Lalu, kau cukup mengatakannya padaku! Bukan menyentuhku!"

"Aku hanya belum terbiasa menghilangkan kebiasaan itu, Kookie. Dan itu tidak mudah, bukan sehari atau dua hari kita bersama...jadi, maafkan aku..." gumam Taehyung.

"Cepat, habiskan, aku harus bekerja," ucapnya.

"Kau bisa meninggalkanku jika kau mau, aku tahu kau sangat sibuk. Tidak perlu memikirkanku,  Kookie. Selamat bekerja," ucap Taehyung.

Jungkook tidak mengatakan apapun, ia beranjak. Taehyung masih menikmati makanannya. Ia bahkan tidak menatap Jungkook saat pria manis itu berdiri tepat di depannya. Tidak, bukan karena ia tidak peduli dengan Jungkook. Ia hanya tidak sedikit sakit jika harus melihat Jungkook perrgi, melihat punggung yang makin menjauh.

"Aku pergi!" pamit Jungkook dengan nada datarnya.

"Selamat bekerja, Kookie..."

Setelah itu Jungkook meninggalkan Taehyung. Ia bahkan tidak menoleh menatap Taehyung yang masih berada di tempatnya. Hingga setelah beberapa saat, setelah Jungkook melangkah pergi, Taehyung menatap Jungkook, menatapnya sayu.

"Aku sangat merindukanmu, Kookie. Hyungie ingin memelukmu, sangat ingin memelukmu..." lirihnya.

ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚
✧・゚: *✧・゚:* Polaris ✧・゚: *✧・゚:*
ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚

Waktu berlalu dan arloji Taehyung sudah menunjukkan pukul 6:30, ia bahkan sudah menunggu Jungkook di lobby, akan tetapi pemuda itu belum muncul. Taehyung telah bertanya pada Yoongi jam kerja Jungkook, dan ini berarti ia sudah terlambat 30 menit. Bahkan Taehyung tampak mondar mandir di lobby menunggu Jungkook datang akan tetapi kini sudah 30 menit berlalu.

Ia melirik kembali arlojinya, sudah menunjukkan pukul 7:08. Hingga setelah itu, ia bernapas lega saat sepasang hazel itu menangkap sosok Jungkook keluar dari sebuah lift. Wajahnya terlihat lelah. Di belakangnya tampak seorang gadis juga seorang pria, Taehyung mundur dua langkah, menunggu hingga Jungkook berada dekat dengannya. Dan Jungkook tampak menghentikan langkahnya saat menyadari keberadaan Taehyung.

"Kookie," panggil Taehyung. "Malam sekali kau pulang, kau masih harus kuliah besok," lanjut Taehyung.

Wanita dan pria itu menatap Taehyung, mungkin ia sudah sering mendengar nama Taehyung akan tetapi mereka belum bertemu secara langsung. Taehyung menyadari tatapan mereka, hingga pria Kim itu maju dua langkah.

"Ah, maafkan aku. Perkenalkan aku, Taehyung...Kim Taehyung," ucap Taehyung saat mengulurkan tangannya pada pria yang berdiri di belakang Jungkook.

"Hoseok, Jung Hoseok. Salah satu kepercayaan tuan Jeon Hyun Bin. Memang akulah yang ditugaskan tuan untuk mengawasi perusahaan di kota ini. Dan dia..." Hoseok menoleh ke arah wanita yang juga di belakang Jungkook.

"Daelli, Im Daelli. Aku sepupu Jungkook. Aku memang jarang tinggal di Korea, karena selain kuliah, paman Jeon juga memintaku untuk membantu Jungkook selama di sini. Uhm...dan namamu, aku sudah sering mendengarnya dari paman juga bibi Jeon," sapa Daelli ramah.

Taehyung pun mengangguk, lalu menatap Jungkook. "Ayo, pulang," ajak Taehyung.

"Untuk apa aku harus pulang bersamamu? Mereka akan mengantarku!" tolaknya.

"Karena kita searah, Kookie. Ayo, kita pulang, aku akan mengantarmu..." ajak Taehyung sekali lagi. Ia meraih tangan Jungkook, hendak menggenggamnya, akan tetapi pria manis itu menepisnya.

Hoseok dan Daelli melihatnya, Daelli menatap Taehyung. Tahu seseorang menatapnya, Taehyung tersenyum seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Begitu pula saat Hoseok menatapnya. Tentu saja, baik Daelli maupun Hoseok, mereka sudah tahu siapa Taehyung sebelumnya.

"Kookie, sebaiknya kau pulang. Besok kau harus kuliah," ucap Daelli. Dan langsung diangguki oleh Hoseok.

"Ekhem! Kata tuan, kau bisa memakai mobil ini untuk mengantarnya," ucap Hoseok menyerahkan sebuah kunci mobil pada Taehyung. Taehyung menatap Hoseok, dan langsung diangguki oleh pria itu. "Tuan, sebaiknya anda segera pulang. Karena anda harus kuliah esok hari dan kembali ke perusahaan setelah selesai kuliah. Anda juga masih harus banyak beristirahat, jika anda tidak menurut, saya akan mengatakannya pada tuan Jeon," jelas Hoseok.

"Iish! Kalian ini menyebalkan sekali!" Jeda sejenak, Jungkook melangkahkan kakinya meninggalkan Taehyung dan yang lainnya. "Kau tidak pulang?" ucapnya menatap Taehyung.

Setelah berpamitan dengan Hoseok dan juga Daelli, Taehyung pun mengejar Jungkook. Ia akan mengantar Jungkook hingga ke flatnya. Hingga di sinilah mereka, di dalam sebuah mobil menuju flat Jungkook. Di dalam perjalanan tidak ada pembicaraan di antara mereka. Jungkook lebih memilih diam dan menikmati suasana dari balik kaca mobilnya.

Hingga saat dari sisi lain arah berlawanan, tampak sebuah truk melaju dengan kencang, bahkan sorot lampu mobil itu menyilaukan mata. Seketika, Jungkook memejamkan matanya lalu menutupi matanya.

Din! Din! Diiiinnnnn!

"Tidak! HYUNGIE!!!!!"

"Tidak! HYUNGIE!!!!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
POLARISWhere stories live. Discover now