✨ Chapter 11 - Zero ✨

Start from the beginning
                                        

"Kau tinggal di mana, dengan siapa, apa yang kau lakukan, itu bukan urusanku. Kau tidak perlu memberitahukannya padaku. Meskipun kau memberitahukannya padaku, aku tidak peduli, Kim!"

Kim?

Taehyung tersenyum tipis, "Maaf, aku hanya ingin mengenalmu, Kookie. Baiklah, aku pergi. Maaf, jika sudah menganggu pagimu. Bye, bye! Belajar yang rajin, ya," pamit Taehyung mengusak lembut pucuk kepala Jungkook kemudian berlalu dan menghilang di balik dinding tak jauh dari sana.

"Sudah punya kekasih, tapi masih mendekati orang lain. Dasar player!"

Jungkook melanjutkan langkahnya, meninggalkan tempat itu. Hingga setelah beberapa saat, Jungkook sedikit menjauh, Taehyung muncul dari balik dinding itu, menatap punggung Jungkook yang semakin lama semakin menjauh. Ia kembali tersenyum, ia pun melangkahkan kakinya dengan pelan menuju gedung perkuliahannya.

Karena mengambil jurusan yang sama, Taehyung dan Jungkook berkuliah di gedung yang sama, yang membedakan hanyalah ruangan mereka saja. Hingga mereka pun akan sering bertemu. Seperti saat itu, setelah mereka bertemu di ruang dosen, mereka kembali bertemu saat keduanya berada di depan sebuah vending machine. Karena Taehyung pun sudah hafal kebiasaan Jungkook, ia akan mencari minuman sebelum kuliah dimulai. Sekotak susu. Dan kebiasaan itu tidak berubah meskipun ia mengalami amnesia.

Taehyung maju satu langkah, begitu juga dengan Jungkook. Saat Jungkook mundur satu langkah, Taehyung pun mundur satu langkah. Membuat Jungkook menatap Taehyung tajam. Taehyung menampilkan senyum kotaknya.

"Kau duluan saja, Kookie."

"Begitu lebih baik!" Jungkook pun maju dua langkah menuju vending machine itu, ia merogoh kantong celananya, sepertinya mencari koin. Ia menatap Taehyung, seolah paham, pria Kim itu mendekati Jungkook.

"Tidak ada uang koin?" tanya Taehyung, ia lalu memasukkan tiga keping uang koin setelah itu tampak memeta mencari sekotak susu, setelah menekan pilihan minumannya, sekotak susu pun keluar dari mesin itu. "Ini...kalau tidak suka, katakan saja, aku akan menggantinya," ucap Taehyung.

"Aku akan menggantinya! Aku tidak suka jika harus mempunyai hutang pada seseorang!" sahutnya.

"Baiklah. Ada lagi?"

"Kau pikir aku bayi? Hingga minum banyak susu?" jawab Jungkook dengan nada yang masih sama, ketus, datar dan dingin. Namun, Taehyung tetap menyunggingkan senyumannya. Jungkook makin menatap tajam pria Kim itu. Hingga Taehyung maju satu langkah, Jungkook mundur satu langkah. "Apa? Berhenti menatapku seperti orang mesum!"

Taehyung menaikkan tangannya, hendak mengusap surai rambut Jungkook, namun Taehyung menghentikan tangannya di udara saat Jungkook menatapnya. Taehyung menurunkan tangannya perlahan dan kembali tersenyum.

"Sekarang masuk ke ruang kuliah, kau akan terlambat. Dan juga, belajar yang rajin, Kookie," pesan Taehyung.

"Aku bukan anakmu! Dan aku sudah dewasa, aku tahu apa yang harus kulakukan." Jungkook berlalu, meninggalkan Taehyung namun ia kembali memutar tubuhnya. "Tiga koinmu, akan aku kembalikan besok!" lanjutnya.

"Uhm...terserah kau saja, Kookie..."

Sayang...kesayangan hyungie...tetap lucu saat marah.

POLARISWhere stories live. Discover now