{10} GARA-GARA SEBOTOL CIU

Start from the beginning
                                    

"M-makasih dok maaf juga tadi ngebentak-bentak" ucap Hani sembari meminum segelas air yang diberikan oleh dokter Tony.

"Gapapa wajar aja lagian saya sendiri yang kurang sopan langsung duduk di sini"

Hani mengerutkan keningnya sembari ia meletakan gelasnya diatas meja. Hani mengecap lidahnya sendiri lalu dia menatap horor gelas yang baru saja ia letakan diatas meja. Ini alkohol!

"Sendirian disini? Ga nyangka bisa ketemu disini ya..." Ucap dokter Tony sembari mengamati wajah Hani.

"K-kok dokter bisa ada disini?" Tanya Hani lalu dia menoleh pada dokter Tony.

"Kebetulan saya nemenin sepupu ke acara ini takutnya dia kenapa-kenapa jadi saya temenin" ucap dokter Tony.

Hani tersenyum lalu dia menunduk, kepalanya mendadak pusing ... Bee sial sekali padahal sebelumnya dia cukup ahli dalam urusan minum meminum alkohol.

"Kamu kenapa?" Tanya dokter Tony pada Hani.

"Gapapa dok cuma sakit aja kepalanya" ucap Hani yang kini memegangi kepalanya.

"Mungkin kamu kecapean mau dianter pulang?" Tanya dokter Tony sembari mengangkat tangannya. Namun belum sempat dia menyentuh Hani gadis itu terlebih dulu tertarik kesamping oleh seseorang.

"Kenapa? Pusing kepalanya?" Tanya Robin yang kini menatap Hani dengan wajah cemas.

Hani menganggukan kepalanya, dia masih kebingungan kenapa tiba-tiba saja kepalanya pusing dan berputar seperti ini.

"Yaudah ayo-"

"Kalian berdua kenal?" Potong dokter Tony.

Robin lalu menatap dokter Tony, dia menaikan sebelah alisnya melihat pria asing yang duduk di sebelah Hani. Siapa dia?

"Ya saya suaminya" ucap Robin sebelum dia menunduk dan mengangkat tubuh Hani.

Robin segera membawa Hani keluar dari sana, karena tidak mungkin dia akan membawa Hani pulang dalam keadaan seperti ini lebih baik dia meletakan Hani di ruangannya.

Dokter Tony menatap kepergian Hani dan Robin dengan raut wajah aneh, dia lalu mengambil gelas yang ia berikan pada Hani dan tersenyum tipis.

"Sayang banget" ucap dokter Tony.

Sedangkan diluar Rasya berjalan menuju taman, karena pestanya di gelar di lobi perusahaan maka dari itu dia bisa berjalan-jalan menuju taman perusahaan yang lumayan luas.

Rasya duduk diatas kursi lalu dia mendongak menatap kearah bulan sabit diatas langit. Rasya mengamati bulan diatas sana.

"Jadi di cerita kali ini kita harus nyari siapa pembunuhnya?" Tanya Rasya pada bulan diatas sana.

Rasya lalu menoleh saat semilir angin membelai wajahnya. Dia lalu melihat ada seorang pria yang berjalan keluar bersama dengan seorang gadis.

"Baru aja diomongin" gumam Rasya lalu dia berdiri dan mengikuti mereka.

Rasya terus mengikuti mereka sampai mereka berada di gedung belakang perusahaan yang sangat sepi. Rasya berjongkok di sebelah pohon dan dia dapat melihat dengan jelas siapa pria yang tengah membelai wajah gadis di hadapannya.

"Rasya"

Rasya langsung menoleh ke belakang dan dia mendapati ada Michael yang berdiri di hadapannya. Rasya segera menarik Michael agar ikut berjongkok dan bersembunyi.

"Gue cari kemana-mana ternyata disin-"

Rasya langsung membungkam mulut Michael dengan tangannya sendiri. Dia lalu menatap kedepan dimana pria tadi membawa masuk gadis kedalam gudang.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Where stories live. Discover now