✨ Chapter 09 - Forget me not ✨

En başından başla
                                        

"Jika hyung memberi tahumu siapa dia sebenarnya, apa kau akan percaya? Dan kami...tidak membohongimu, Kookie," sahut Yoongi.

Jungkook menatap datar Yoongi, lalu menatap sang mommy. Sang mommy mengangguk, menatap sayang puteranya. "Katakan saja, hyung. Meskipun aku tidak yakin, akan segera mendapatkan ingatanku tentangnya," balas Jungkook.

"Taehyung, ia putera tunggal keluarga Kim. Kalian sudah dekat sejak bibi Kim mengajaknya bertamu ke rumah kita. Kau yang sangat pendiam dan tak banyak bicara, seketika berubah sejak mengenalnya, bahkan kau selalu ingin bertemu dengannya, mengajaknya bermain. Bahkan...kau akan menangis saat ia akan pulang ke kediamannya. Hyungie, kau biasa memanggil dengan sebutan itu," jelas Yoongi. Ia menjedakan sedikit ucapannya.

"Hyungie...?" gumam Jungkook pelan, hingga ia teringat peristiwa saat tanpa sadar ia memanggil Taehyung dengan sebutan hyungie. "Beberapa saat lalu aku memanggilnya, tapi aku tidak tahu alasan mengapa muncul panggilan itu dari bibirku," jelas Jungkook.

Ia menatap sang mommy dan mulai memegang kepalanya pelan.

"Karena seiring waktu dan karena kalian sering bersama, hubungan kalian sangatlah dekat. Bahkan kau dan Taehyung selalu berada di sekolah yang sama. Begitu juga saat kuliah. Taehyung adalahㅡ" ucapan Yoongi kembali terjeda.

"Ke ka sih ku?" sahut Jungkook pelan, ia menatap Yoongi, seolah menunggu jawaban dari hyung-nya itu.

Belum sempat Yoongi menjawab pertanyaan Jungkook, keringat dingin tampak muncul pada dahi Jungkook, wajahnya terlihat pucat, lantas ia memegangi tangannya. Lagi, sepertinya ia berusaha mengingat dan mencari kepingan-kepingan ingatannya. Yoongi dan sang mommy melihatnya.

"Kookie...kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi? Sakit? Katakan, Sayang," ucap sang mommy.

"Kookie...yha, Jungkook, jawab kami! Wajahmu pucat, jangan membuat kami takut. Maaf, maafkan kami. Jangan...jangan mencoba mengingatnya lagi... Maaf, Yoongi hyung minta maaf." Yoongi menggoyangkan tubuh Jungkook. Pemuda manis itu tampak kembali meremat kepalanya, wajahnya tampak pucat dan sedikit merah karena menahan sakit.

Hingga appa Jeon tampak keluar kamar, dan memanggil dokter yang menangani kesehatan Jungkook. Tepat saat appa Jeon meninggalkan kamar, Taehyung masuk dalam kamar itu dan terkejut saat mendapati kondisi Jungkook. Memegangi kepalanya dan kesakitan, wajahnya pucat, dan menggeleng pelan. Keringat dingin membasahi dahinya. Taehyung pun mempercepat langkahnya menghampiri ranjang Jungkook.

"Mom, hyung...ada apa ini? Apa yang terjadi?" tanya Taehyung panik.

Mendengar suara Taehyung, Jungkook mendongak menatap lamat pria yang baru saja masuk itu. Taehyung menatapnya, ia pun duduk di tepian ranjang menatap Jungkook dan berusaha menenangkannya. Ia mencoba meraih tangan Jungkook yang terus memegangi kepalanya.

"Aaakh! Sakit! Aku ingin mengingatnya...orang itu...aku ingin mengingatnya," racau Jungkook. Lalu ia menatap Taehyung. "Kau...mereka mengatakan padaku tentang hubungan kita. Seharusnya kita saling mencintai, bukan? Kenapa, kenapa aku tidak bisa mengingatmu? Kenapa?! Aakh, ini sakit!"

"Hyung, kenapa melakukannya?" tanya Taehyung, menatap Yoongi dengan tatapan sayu, lalu kembali memandang Jungkook.

Jungkook hendak menekan dan memukul-mukul kembali kepalanya, namun kembali di tahan oleh Taehyung. Wajah Jungkook semakin kacau, Taehyung menatap sang mommy juga Yoongi. Ada rasa penyesalan di sana, Taehyung pun kembali menatap Jungkook. Jungkook terus berontak, dan selalu memukul kepalanya.

POLARISHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin