✨ Chapter 09 - Forget me not ✨

Mulai dari awal
                                        

"Tidak, maafkan aku. Aku akan menunggu mommy Jeon datang atau siapapun mereka yang bisa menjagamu, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri. Jika kau merasa terusik dengan kehadiranku, anggap saja aku tak ada, dan aku pun tidak akan menganggumu. Tapi...sebelum salah satu dari mereka datang, aku tidak akan meninggalkanmu," ujar Taehyung, ia kembali mengulas senyum. "Aku tidak akan melakukan kesalahan seperti saat itu, Kookie. Maafkan aku," lanjutnya.

Setelah itu, Taehyung meninggalkan Jungkook, ia menuju sebuah sofa di sana. Jungkook hanya meliriknya sekilas, lalu kembali menatap layar televisi di depannya. Tampak ia menekan angka, mengganti saluran televisi hingga menemukan acara yang ia sukai. Sementara Taehyung, ia duduk di sofa seraya menatap Jungkook.

"Saat di jam seperti ini belum ada acara favoritmu, Kookie sayang..." lirih Taehyung dari posisinya. Lalu Taehyung tampak menarik kedua sudutnya ke atas saat melihat Jungkook tampak tersenyum. "Manis dan akan selalu manis. Hyungie merindukanmu, sweetie. Hyungie ingin memelukmu," gumam Taehyung pelan.

Jungkook menoleh ke arah Taehyung, Taehyung pun tersenyum padanya. Namun, tidak dengan Jungkook. Ia hanya menatap sekilas, lalu memalingkan wajahnya kembali. Dan membuat Taehyung menghela napasnya kasar.

ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚
✧・゚: *✧・゚:* Polaris ✧・゚: *✧・゚:*
ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja acara televisi yang Jungkook tonton menayangkan tentang perbintangan, constellation. Dari posisi Taehyung, ia pun bisa mendengar suara televisi itu. Jungkook tampak fokus dengan acara itu. Karena memang tahu sebelumnya bahwa kekasihnya sangay suka dengan bintang, maka Taehyung pun hanya tersenyum melihatnya.

Ia kembali teringat saat mereka melihat bintang bersama tepat di ulang tahun Jungkook, ia pun teringat tentang ciuman mereka, kebersamaan mereka dan janji mereka akan kembali melihat binyang bersama. Juga, ajakan Taehyung pergi melihat Aurora. Taehyung menelan salivanya kasar, terasa tercekat, bahkan itu masih teringat jelas dalam ingatannya seolah baru kemarin mereka bersama.

Karena terlalu fokus, Jungkook pun tidak menyadari Taehyung berjalan mendekatinya. Raut wajah yang sama, raut wajah yang sama yang selalu kekasihnya itu tunjukkan jika sudah melihat bintang. Jungkook masih belum menyadari bahwa Taehyung telah duduk di kursi samping ranjangnya, dengan terus menatap Jungkook yang masih menatap televisi itu.

"Ah, itu Sirius..." gumamnya pelan. Ia masih fokus dan takjub. "Uhm...tapi aku lebih suka Polaris," lanjutnya tanpa sadar.

"Kenapa kau suka Polaris?" tanya Taehyung. Ia pun masih memandang Jungkook dari posisinya.

"Karena Polaris bintang yang setia, hyungie...."

Deg

"Hy-Hyungie?" lirih Taehyung pelan.

Jungkook pun baru menyadari ucapannya. Dan ia sendiri pun tidak tahu mengapa terlontar panggilan itu. Taehyung menatap Jungkook lamat, pandangannya sedikit buram. Jungkook pun menatapnya yang ia pun tidak paham dengan ucapannya beberapa saat lalu.

"Maaf, aku salah bicara. Kata-kata itu muncul begitu saja. Maaf..." ucapnya. Lalu ia kembali menatap layar televisi itu lagi. Berdehem sejenak, lalu tampak memikirkan sesuatu.

Dan Kookie akan menjadi Polaris hyungie...

Tiba-tiba potongan ingatan itu melintas dalam pikiran Jungkook, ia membuang remote tv yang ia pegang. Jungkook sedikit menunduk, dan tampak memegang kepalanya. Kembali, ia mencoba mengingat sesuatu. Jungkook diam, Taehyung yang melihat Jungkook diam dengan memegang kepalanya sepertinya memahami sesuatu, hingga pria Kim itu mendekati Jungkook dari sisi ranjang lainnya.

POLARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang