Kamu dan Kehilangan

27 7 0
                                    

Jujurly lagi pusing mikirin judul buat bab ini🥺

.
.
.

"Emang salah kalo gue suka sama lo?"

—Askara—

"Salah. Salah total!"

—Claire—

"Hidup cuma satu kita yang tak sama..."

"Aku untuk kamuu"

"Kamu untuk dia..."

"Memang nyatanya, kita tak kan pernah bersama..."

"BISA GAK SIH KALO NYANYI ITU JANGAN PAKE PERASAAN?!" Teriak Candra muak. Kupingnya terasa panas karena mendengarkan anak-anak nakal dari kelasnya itu menyanyikan lagu yang begitu relate sekali dengan kehidupannya.

Di barisan belakang, dimana ada DimaS, Rangga dan jejeran anak laki-laki lain berkumpul tengah menyanyikan lagu buatan sendiri itu berhenti. Dimas selaku ketua paguyuban dadakan itu menatap Candra remeh.

"Aku hidup, kamu fiksi. Walau hanya sekejap aku meminta kamu hidup...."

"ITU TAKKAN MUNGKIN!" Sahut anak laki-laki yang lain.

Candra kebakaran jenggot, tangannya terkepal ingin sekali memukul kepala Dimas dengan balok kayu saat ini. Tria yang berada di sebelahnya menenangkan gadis dengan kepang dua itu, sedangkan Claire hanya terkekeh.

"Sabar...."

Candra menggeleng frustasi. "Gak bisa, gue gak bisa sabar lagi. Tangan gue udah gatel pengen nonjok muka Dimas, ayo dukung gue supaya energi buat nonjok Dimas jadi banyak." Ucapnya menggebu.

"Udah, lupain aja itu anak. Lagian kalo lo nyenggol mereka, yang ada juga habis lo. Mulut mereka kan sebelas- dua belas kayak emak-emak," Claire menenangkan Candra.

Nyatanya, ucapan Claire itu terdengar pada jajaran anak laki-laki di belakang sana. Membuat salah satu dari mereka tidak terima.

"Cih, mulut Lo kali yang kaya emak-emak." Laki-laki dengan rambut gondrong itu melempar stik drum miliknya ke arah Claire, dan mengenai sasaran.

Claire mengusap kepalanya yang terkena lemparan, lalu tanpa berkata apapun. Tangannya mengambil stik drum itu lalu melemparnya ke luar kelas, membuat laki-laki gondrong itu membelalak tak percaya.

"KENAPA LO BUANG ANJING?!"

Claire membalikkan badan, lantas mengangkat bahu acuh. "Gue kira udah gak berguna sih.." ejek Claire.

Nampaknya Adit kesal karena stik drum kesayangan itu dibuang oleh Claire, dengan dada kembang-kempis, Adit berjalan guna berseteru dengan gadis bongsor tersebut. Namun belum apa-apa, tubuhnya sudah di tahan oleh dua orang yang sama-sama memiliki kekuatan fisik yang kuat.

Arga menatap ke arah Askara yang ikut menghentikan Adit. Keduanya tampak saling berpandangan sebelum Arga melepas cekalan Adit dan berbalik menatap Askara di sampingnya.

Askara tidak merespon, tangannya meremat pundak Adit dengan sedikit keras membuat si pemilik tubuh kesakitan.

"Gue ganti."

Askara melepas cekalannya pada pundak Adit setelah mengatakan hal itu, sedangkan Adit segera mengelus pundaknya yang tadi di remat oleh Askar dengan cemberut.

Kamu dan KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang