Kamu & Kehilangan -Penasaran-

51 9 0
                                    

DOUBLE UPDATEEE

YUHU!!
.
.
.

"Kamu tidak akan pernah mendapat jawaban dari rasa penasaran yang terlalu berlebihan."

QA

"Widih, yang kemarin bolos udah masuk aja nih. Kemana Neng?"

Claire menghiraukan perkataan Arga. Laki-laki yang biasanya begitu pendiam di kelas itu, entah kenapa tiba-tiba mendekat dan memulai perdebatan-perdebatan kecil pada Claire. Padahal mereka selama ini tidak pernah saling berbincang.

"Dih, sok artis. Kagak di jawab pertanyaan gue." Ucap Arga sambil berpura-pura memegang dadanya, seakan merasakan penolakan.

Claire yang sudah duduk di bangkunya itu hanya melirik Arga sinis. "Bacot lo pagi-pagi!" Sarkas Claire lalu melakukan aktivitasnya.

Arga berdesis kesal, laki-laki dengan kacamata yang bertengger di matanya itu berbalik, mengambil tasnya, lalu tanpa di duga menggeser tas yang berada di sebelah Claire dan duduk di sana membuat Claire kaget dan melotot padanya.

Arga mengacuhkan. Bahkan kini, tanpa segan Arga sudah membuka buku pelajarannya. Tidak menghiraukan tatapan kaget seluruh anak kelas dan juga Claire.

"Lo..." Claire tidak bisa berkata apa-apa karena sudah syok. "Lo... ngapain duduk di sini?" Tanya Claire kaget.

Arga menoleh, menatap Claire dengan senyum yang harus diakui oleh gadis itu. Begitu menawan!

"Belajar."

"Y-ya gue tahu itu! Maksud gue, kenapa Lo duduk di samping gue?!"

Arga kembali menatap buku pelajaran di depannya. "Mau deket aja sama lo." Ucapnya santai.

Tapi tidak dengan Claire. Gadis itu tidak bisa mengeluarkan suaranya sekarang, begitu pun dengan penghuni kelas yang lain. Termasuk tiga orang yang baru datang.

"G-gue gak salah denger kan?" Tanya Dimas terbata.

Rangga menggeleng. "Gak, tapi bisa jadi." Jawab Rangga ikut terpaku pada pemandangan di depannya.

Sedangkan Askara? Laki-laki itu menatap dengan sorot dingin dua manusia berbeda jenis di depannya. Laki-laki dengan headband yang terpasang di rambutnya itu melangkah ke dalam kelas dengan aura yang berbeda. Begitu dingin dan terkesan tidak ingin di sentuh, membuat hawa kelas semakin mencekam.

Dimas dan Rangga yang sedari tadi terdiam di depan pintu sambil menatap Askara yang tadi terlihat begitu senang lalu berubah dalam sekejap hanya bisa mengernyit bingung.

"Si Bos kesambet apaan?" Tanya Dimas tanpa mengalihkan pandangannya.

"Gue juga gak tahu,"

"Saya juga tidak tahu kenapa, saya bisa memiliki murid seperti kalian."

Dimas dan Rangga tersentak kaget. Keduanya sontak berbalik menatap wali kelas dengan syok.

"Aduh Bapak, dateng gak diundang bikin saya kaget nih. Gimana kalo jantung saya stop, gak mau dugem lagi."

Bapak wali kelas dengan kepala pelontos itu melotot. Menatap galak pada Dimas. "Maksud kamu, saya jelangkung?!" Tanyanya dengan marah.

Buru-buru Rangga menggeleng. "Gak Pak, Bapak orang paling ganteng se jagad raya. Temen saya ini emang otaknya rada sebelas-dua belas sama sheep. Harap dimaklumi." Rangga terkekeh canggung lalu segera menyeret Dimas masuk ke dalam kelas.

Kamu dan KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang