Kamu & Kehilangan -Rasa yang mulai-

91 12 0
                                    

"Debaran ini begitu menyusahkan untukku."

QA

"Bisa diem nggak?!" Pekik Claire kesal. Gadis itu kini telah berguling-guling tak karuan karena sebal dengan detak jantungnya sendiri. Astaga, rasanya ingin mencopot dan menggantinya saja jika terus begini!

Bahkan sekarang, kamar yang ditempati sudah tidak layak dijadikan sebagai kamar. Selimut tergeletak di lantai, bantal yang sudah diantah berantah, dan juga buku-buku novel yang niatnya ingin Claire baca untuk mengalihkan perhatiannya kini sudah teronggok tidak aesthetic di lantai.

Kapal pecah pun kalah dengan kamar ini. Dan si pelaku sedang berguling-guling tak jelas sambil menjerit tertahan.

"Bisa apa? Bisa gila!" Claire berteriak frustasi. "AAA GBL, GBL, GBL... GILAK BANGET LOCHH!"

Terserah.

Tok, tok, tok

"Claire, suara kamu mengganggu aktivitas Om!"

Claire sontak terdiam mendengar suara Omnya. Gadis itu menghembuskan nafas sebelum mulai membalas perkataan sang Paman.

"Om KALO MAU MENGHASILKAN BIBIT PILIHAN YANG DITANAM DENGAN SEPENUH HATI SEPERTI ANAK SENDIRI JANGAN DI RUMAH DONG! NANTI TELINGA CLAIRE BUSUK DENGER SUARA NTE-NTE LONTONG!"

Dari balik pintu Ten berdesis kesal karena kelakuan sang ponakan yang tidak ada adab sama sekali.

"YA SUDAH, OM TAMBAHIN SAMPE SUBUH BIAR KAMU GAK BISA TIDUR!"

"YAUDAH NANTI CLAIRE IKUT KE KAMAR OM SAMBIL LIVE STREAMING!"

"Astaga, anak biadab." Gumam Ten tak percaya.

Laki-laki yang hanya menggunakan bokser itu hanya bisa menghela nafas lelah menghadapi kelakuan dari keponakannya itu.

Grep

Ten mengalihkan pandangan saat merasakan pelukan dari belakangnya. Seorang wanita dengan mini dress yang begitu ketat menatapnya dengan manja dan menggoda.

"Kenapa lama? Aku sudah menunggumu sayang," suara yang begitu sexy dan menggoda membuat Ten tidak tahan untuk menggendong tubuh wanita sewaannya itu dan meninggalkan Claire. Bodo amat jika sang keponakannya itu mendengar suara-suara yang setiap malam selalu ada.

Di sisi lain, Claire sudah memegang tali rambut yang tadi diberikan oleh Askara. Matanya menatap lamat-lamat tali rambut tersebut dengan senyum tipis miliknya.

"Astaga," Claire mengeluh karena jantungnya semakin berdetak tak karuan.

Dia pake pelet apa sih?" Tanya Claire penasaran sendiri.

Bagaimana tidak? Tadinya, selama hampir 3 tahun mereka sekelas. Baru kali ini Askara mendekatinya dengan aneh, biasanya Askara tidak melihat keberadaannya sama sekali. Dan laki-laki itu biasanya juga terlihat cuek serta tidak mau berurusan dengan yang namanya lawan jenis.

Tapi sekarang?!

Claire menggeleng. Otaknya semakin buntu, dan fikirannya sudah membayangkan yang tidak-tidak saat tidak sengaja mendengar suara burung yang tengah memadu kasih yang menggema sampai ke dalam kamarnya.

Kamu dan KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang