Kamu & Kehilangan -Seperti biasa-

98 12 0
                                    

"Mari memulai kembali, walaupun di dalam sini begitu sulit dilakukan."

QA

Claire berdiri, wajahnya yang bulat itu kaku saat berhadapan dengan dua orang manusia yang begitu menjengkelkan untuknya.

"Minggir." Tekan Claire pada Dimas dan Rangga.

Pagi-pagi, dua orang itu sudah membuat moodnya anjlok. Dimas dan Rangga menggeleng, keduanya berdiri di tengah-tengah pintu kelas membuat Claire yang ingin masuk menjadi terhalang.

"Setan. Gue bilang minggir!"

Ya begitulah Claire dan bahasa manisnya.

Dimas menggeleng. "Lo jenis terlarang yang dilarang masuk ke dalam kawasan ini." Kata Dimas sambil menyesap permen kaki.

Rangga yang berada di sebelahnya mengangguk. "Ya, Lo beda habitat. Lebih baik, balik kanan terus pulang." Ucap Rangga ikut mengejek.

Claire memegang kepalanya yang berdenyut. Dua orang ini sedang mengatakan kalau Claire salah satu jenis hewan yang langka?!

"Jangan ngadi-ngadi Lo berdua, minggir sebelum gue terjang kalian."

Sumpah, Claire tidak mood untuk meladeni dua spesies seperti Rangga dan Dimas. Otaknya penuh dengan karet yang saling melilit, di tambah dirinya belum sarapan membuatnya lemas.

"Minggir."

Claire berbalik, melihat siapa yang berada di belakangnya sebelum meneguk ludah. Gila, gila. Semakin tampan saja.

Claire sontak terdiam sebelum memukul pipinya sendiri dengan keras, membuat Rangga dan Dimas terkejut karena bunyi tamparan itu.

"Weh, Lo kalo mau nyakitin diri sendiri mending ajak gue anjir!"

"Saoloh. Kasian buntelan gue kalo Lo tabok keras begitu,"

Claire melotot, lantas mendorong keduanya dengan keras hingga terjatuh. "Berisik!" Kesal Claire lalu berjalan ke arah bangkunya.

Tanpa Claire sadari, sedari tadi sosok yang berada di belakangnya hanya melihat tingkah Claire yang semakin lucu di matanya. Namun hanya sesaat sebelum suara pekikan kesal itu keluar dari mulut Rangga dan itu membuatnya terganggu.

"Diem. Lo malu-maluin aja, sana duduk di bangku masing-masing." Ucapnya sebelum melangkah menuju deretan bangku pojok.

Rangga dan Dimas terdiam mendengar perkataan sang Bos. Gila, Askara kesambet apaan sampai berkata seperti itu? Apa semalam kepalanya terbentur? Atau tadi pagi dia salah minum air comberan?

Di sisi lain, Askara meletakkan tasnya di meja dan duduk dengan diam sambil melihat wajah Claire dari belakang yang masih sedikit terlihat.

Kenapa?

Askara tertegun. Dirinya tanpa sengaja merasa ada yang berbeda dengan diri Claire, gadis itu seperti sedang kebingungan di tengah riuhnya anak-anak kelas.

"Lo tahu handphone gue nggak?" Tanya Claire yang masih bisa di dengar oleh Askar.

Wanda yang duduk di samping Claire mencebik. Apakah mata Claire buta hingga tidak bisa melihat dengan jelas bahwa handphone milik Claire tergeletak tepat di depan gadis itu.

Kamu dan KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang