"Sudah kukatakan bukan kita...mengenal sejak kecil dan kita pun selalu bersekolah bahkan kuliah di kampus yang sama."
"Temanku?" tanya Jungkook masih datar. Tak mendengar jawaban Taehyung, Jungkook mengangguk. "Baiklah, kau, Kim Taehyung adalah temanku. Kita berteman dari dulu."
Teman? Bahkan mendengarnya saja hatiku sakit. Bahkan kita tidak pernah melewati tahap berteman, Kookie.
"Uhm...teman. Anggap saja saat ini kita berteman. Senang bertemu denganmu, Jeon Jungkook," ucap Taehyung mengulurkan tangannya.
Jungkook tak langsung membalas uluran tangan Taehyung, ia hanya menatap tangan itu. Hingga saat sang mommy memanggilnya dan menyuruhnya membalas tangan Taehyung.
"Kau sudah menyebutkan namaku bukan? Jeon Jungkook!" Akhirnya Jungkook membalas uluran tangan Taehyung. Taehyung hendak menahan sejenak tangan Jungkook namun sosok manis itu langsung melepaskan saja tangannya.
"Apa orang tuamu tidak mencarimu? Sepertinya sudah lama kau di sini," ujar Jungkook.
"Kau tidak suka aku di sini?"
"Aku hanya tidak ingin merepotkan seseorang yang bukan dari keluargaku," balas Jungkook, memalingkan wajahnya dari Taehyung. "Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi, kau bisa kembali. Aku tidak ingin orang tuamu mencarimu," lanjutnya.
Taehyung tersenyum getir, bahkan Kookienya selalu melarangnya untuk kembali dan selalu ingih berlama-lama dengan Taehyung. Akan tetapi, sekarang ia seolah malas bertemu dengan Taehyung.
"Baiklah, sepertinya kau tidak menyukai kehadiranku. Aku akan pergi terlebih dulu, tapi...aku akan kembali esok hari. Karena aku harus menceritakan semuanya padamu sedikit demi sedikit. Aku pergi dulu, Kookie," pamit Taehyung. Ia hendak mengusap pucuk kepala Jungkook namun langsung ia urungkan karena sang pemilik menatapnya tajam.
"Namaku Jeon Jungkook," celetuknya.
Sang mommy menatap Taehyung, ia sungguh tahu apa yang pemuda itu rasakan. Meskipun wajahnya tampak tersenyum. Tapi raut kesedihan masih terlihat di wajahnya. Taehyung pun tersenyum saat sang mommy menatapnya dan hanya mengatakan; Taehyung baik-baik saja dari gerak bibirnya tanpa suara.
Taehyung meninggalkan kamar itu diikuti Yoongi. Namun, saat sampai di luar kamar, yang Taehyung lakukan bukan meninggalkan rumah sakit itu melainkan ia duduk di kursi tunggu di luar kamar rawat Jungkook.
"Tae," sapa Yoongi saat duduk di samping Taehyung. Taehyung menoleh, ia tersenyum. Ia tahu Yoongi merasa khawatir terhadapnya. "Kau tidak apa-apa? Maafkan Kookie," ucap Yoongi.
"Jangan khawatir, hyung. Aku tidak apa-apa. Bukan salah Kookie, Kookie hanya sedang sakit, ia tersesat dan sedang mencari jalan untuk kembali. Dan aku masih di tempat yang sama, menantinya kembali, menyapaku dan memanggilku dengan sebutan hyungie dengan manja." Hening sejenak, Taehyung menundukkan wajahnya. "Apa kau baik-baik saja, hyung? Karena ia juga melupakanmu tapi...Kookie tidak menolak kehadiranmu karena kau adalah saudaranya, keluarganya."
"Ia pasti akan mengingatmu lagi, Tae. Percayalah," ucap Yoongi.
"Aku percaya, hyung. Dan aku akan tetap menunggunya sampai kapan pun itu."
"Kau akan kembali ke hotel?"
Taehyung menggelengkan kepalanya pelan lalu berkata, "Aku sudah meninggalkannya waktu itu. Itulah mengapa Kookie menyusulku, hingga kecelakaan itu terjadi. Aku...tidak akan meninggalkannya lagi, hyung. Meskipun ia menolakku..." lirihnya. Taehyung kembali menundukkan wajahnya.
YOU ARE READING
POLARIS
Fanfiction[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada. "Bagiku kau adalah Polar...
✨ Chapter 08 - Only when you sleep ✨
Start from the beginning
