✨ Chapter 08 - Only when you sleep ✨

Start from the beginning
                                        

"Kookie tidak hanya melupakanmu, Tae. Ia juga melupakan kami. Bersabarlah, yang terpenting sekarang ia telah sadar, dan ingatannya pasti akan kembali. Percayalah," ucap Yoongi.

"Aku tahu, hyung. Ia pasti akan baik-baik saja, saat ini, aku sudah cukup bahagia melihatnya sadar. Aku bisa melihat lagi senyumnya di suatu hari nanti," ucap Taehyung masih belum mengalihkan pandangannya.

Setelah dirasa cukup nyenyak Jungkook tertidur, Taehyung mendekati wajah Jungkook. Ia mengusap pelan dahi Jungkook hingga ke pucuk kepalanya lembut. Ia memberanikan dirinya mencium dahi kekasihnya itu lama.

"Terima kasih, Kookie sayang. Meskipun Kookie sweetie tidak baik-baik saja, setidaknya Kookie kembali dan hyungie bisa melihat lagi wajah Kookie. Jangan terlalu memikirkan hyungie, ya. Yang terpenting adalah Kookie pulih terlebih dulu. Hyungie mencintaimu," bisiknya. Ucapannya memelan di akhir kalimatnya. Taehyung mengusap pelan pipi Jungkook, ia pun mencium pipi kekasihnya itu sayang. "Good night, Kookie sayang, kesayangan hyungie. Mimpi indah..."

Taehyung kembali duduk di kursi samping ranjang Jungkook. Ia menggenggam tangan kekasihnya itu erat.

"Tae, istirahat saja dulu," ucap Somi.

"Benar, kau istirahat saja. Biar kami yang menjaganya," timpal Yoongi.

"Sayang, biar kami yang menjaga Kookie, hm? Kau bahkan belum beristirahat sejak sampai di Paris," tutur sang mommy.

Taehyung menggeleng, "Tidak, Mom. Taehyungie tahu, Kookie melupakanku. Dan pasti akan sangat sulit bagi Taehyungie mendekatinya saat terjaga. Kookie pasti menolak kehadiran orang asing. Jika Kookie menolak Taehyung saat ia terjaga, biarkan Taehyung berada di dekatnya saat Kookie tertidur. Seperti dulu, Taehyungie akan selalu di dekatnya saat Kookie tidur. Jangan cemas, Taehyung baik-baik saja," jelas pria Kim itu dengan wajah yang masih berusaha mengulas senyumnya.

"Tapi, Sayang," ucap sang mommy terjeda.

"Taehyungie tidak apa-apa, Mom. Taehyungie ingin berada di dekat Kookie, karena saat pagi menjelang besok, saat ia terjaga, Kookie pasti akan menolak Taehyungie. Mommy dan semuanya istirahat saja," pinta Taehyung.

Akhirnya mereka pun membiarkan Taehyung menjaga Jungkook. Taehyung masih menggenggam tangan Jungkook, mencium telapak tangan kekasih manisnya itu, lalu menempelkannya di salah satu pipinya.

"Kookie sayang, apa Kookie sekarang sedang pergi ke suatu tempat? Apa di sana tidak ada seseorang bernama Kim Taehyung? Apa sekarang Kookie sedang tersesat dan mencari hyungie? Hyungie akan selalu di tempat ini, menunggu Kookie kembali. Kookie masih ingat kalau hyungie akan menjadi polaris Kookie? Dan polaris akan selalu di tempatnya. Cepat kembali, Sayang, hyungie menunggu Kookie. Maafkan hyungie yang tidak segera memberi jawaban pada Kookie saat itu, hyungie menyesal, sangat menyesal," lirih Taehyung.

Suara pria Kim itu terdengar bergetar. Tangannya kembali bergerak mengusap lembut pipi Jungkook dengan punggung tangannya.

"Kookie pasti sakit, 'kan? Lihat, wajah Kookie banyak sekali luka. Hyungie sangat sakit melihatnya. Hyungie tidak pernah melihat Kookie terluka sebanyak ini. Berikan luka Kookie pada hyungie, Sayang, biar hyungie yang merasakannya," ucapannya makin lirih.

Tes! Tes!

Akhirnya air mata Taehyung pun luruh. Ia masih menempelkan telapak tangan kekasihnya pada pipi kirinya. Lalu ia menyeka cepat bulir bening yang sudah jatuh di pipinya.

POLARISWhere stories live. Discover now