"Duh maaf kak, bengkel lagi gak ada orang jadi gak bisa aku tinggal"

"Ya udah gue mau nelfon 3 cecurut gue"

"Maaf ya kak"

"Yoi....chill"

Klik

Aku menghela nafas pelan dan memasukan lagi ponselku kedalam saku celanaku

"Papa...."

Dahiku mengernyit ketika melihat David berlari kearahku "lho....kok udah pulang?"

"Ada rapat sekolah mendadak pa"

Kulirik Tasya yang berjalan kearahku sambil tersenyum manis "maaf aku gak bilang kakak dulu mau nganter David pulang, soalnya aku gak punya nomer kakak"

"Gak papa, maaf banget malah ngrepotin"

Kini aku menatap David "kenapa kamu gak telfon papa?"

David tersenyum lebar "aku hafalnya nomer tante Tasya, nomer papa bukan nomer cantik jadi susah di hafal"

Astaga anak ini, kenapa nomer papanya malah gak diingat coba?

"Ya udah ajak tante Tasya masuk keruangan papa, papa beliin kamu makanan, tante Tasya di ajak makan sekalian di lantai atas, okey"

"Siap pa, ayo tante"

Aku tersenyum manis kearah Tasya "masuk dulu Tasya"

"Baik kak"

David menggandeng tangan Tasya untuk masuk kedalam ruanganku

Drrrtttt

Ah bodo amat, paling juga nomer nyasar

Kulihat sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan bengkelku, kemudian ada seorang pria berjas turun dari mobil sambil melepaskan kaca mata hitamnya

"Selamat siang, apakah benar anda yang bernama saudara Nanda?"

Aku mengangguk pelan "ya saya, maaf....ada perlu apa mencari saya?"

"Anda di undang untuk datang kepernikahan bos saya besok malam di Belanda",ucap pria ber-jas itu sambil memberikan sebuah surat undangan

Bos? Belanda?

Kutatap surat undangan itu dan bibirku tersenyum miris saat melihat nama 'Aera Quenshaa Anam & Kana Seana Winston'

Mereka menikah? Secepat itu? Wow

Kurasakan sesak mulai menyelimuti dadaku dan kini kepalaku mendongak menatap pria berjas didepanku ini "maaf, saya gak bisa datang karena beng....."

"Pesawat untukmu akan di siapkan bos dan bos akan membayar penghasilan mu di bengkel ini selama sebulan"

Apa Kana ingin aku melihat pernikahan mereka? Apa Kana ingin melihat ku sakit hati? Apa Kana ingin melihat hatiku remuk karena pernikahan mereka? Kalau emang itu kemauannya maka rencananya benar-benar berhasil

Bibirku tersenyum tipis "maaf, tapi saya tidak bisa"

"Kalau anda tidak datang maka jangan salahkan bos kami kalau akan terjadi sesuatu yang buruk pada kehidupan anda"

Apa ini adalah sebuah ancaman?

Kulihat Kana keluar dari mobilnya dan berjalan dengan anggunnya menuju kearahku lalu menatap sekeliling bengkelku "orang rendahan seperti mu kenapa bisa berani-beraninya mendekati calon istriku"

"Maaf, saya tidak mendekati nya dan kalau dari awal saya tau anda adalah kekasih kak Aera maka saya tidak akan kembali lagi padanya"

Alis sebelah Kana terangkat "benarkah? Wow saya terkesan, jadi bagaimana....apakah calon istriku sangat memuaskanmu?"

Don't You Remember (Completed)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن