S A T U

9.4K 473 2
                                    

Suara alat elektrokardiograf begitu nyaring menemani wanita yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Matanya terpejam rapat tanpa mau terbuka menatap dunia yang senantiasa menunggu mata indah itu terbuka, tak terkecuali pemuda yang sedari tadi menatapnya seolah tidak ingin kehilangan momen jika mata indah itu terbuka.

"Kapan mommy akan terbangun?hm?", ucapnya.

Hancur.
Ia hancur melihat sosok yang melahirkannya kini hanya bisa terbaring tanpa mau membuka mata.

Ya. Wanita yang terbaring dihadapan seorang pemuda ini adalah ibunya, ibu yang melahirkan juga membesarkannya. Wanita yang sudah hampir satu tahun terbaring koma. Semua ini terjadi karena seseorang yang amat dicintai wanita ini, seseorang yang seharusnya menjadi panutannya kini pergi meninggalkan keluarganya hanya demi wanita lain.

Kejadian satu tahun lalu masih teringat jelas diingatannya, kejadian dimana semua kehancuran ini dimulai. Dimana ibunya menangis karena ingin mempertahankan rumah tangga yang selama ini Ia jalani, tidak ingin ditinggalkan sosok yang dicintai, tidak ingin pernikahan yang sudah lama mereka jalani hancur.

"KAMU TEGA MAS!!"
"kamu tega menodai ikatan suci kita yang kita jalani selama dua puluh tahun!!!DUA PULUH TAHUN MASS!!!" ucap seorang wanita yang sudah berderai air mata.

Ia tak menyangka bahwa suami yang ia cintai kini berselingkuh dengan wanita yang mungkin simpanan suaminya.

"selama ini aku percaya padamu, aku percaya dengan semua kebohongan kamu, aku percaya kamu keluar kota berbulan bulan untuk perjalanan bisnis walau hati aku sebenarnya ragu hiks...",
Ia menutup mulutnya yang kini mengeluarkan isakan juga menggelengkan kepala seolah tak percaya dengan suaminya yang kini hanya menatapnya dengan pandangan tak bersalah, oh jangan lupakan tangannya yang bergandengan dengan wanita jalang disampingnya

"aku tak pernah menyuruhmu untuk percaya padaku," ucapnya dengan datar

"bahkan kamu ngga ada rasa bersalah sedikitpun??," Demi apapun ia merasa pria dihadapannya ini bukan pria yang ia cintai, ia merasa asing dengan sikap suaminya

"untuk apa aku merasa bersalah? aku tak merasa melakukan kesalahan," Ia menjeda ucapannya

"aku menginginkannya, apa salah jika aku ingin berdua dengannya tanpa ingin diganggu," ucapnya sambil menatap wanita cantik yang berada disampingnya.

Wanita tersebut membalas tatapan itu diiringi dengan senyuman yang manis juga menggoda
"kau tak salah, sayang," Wanita itu mengalihkan tatapannya pada istri sang pria yang ia gandeng dengan mesra.
"yang salah itu kau kak kau salah karna tak memperdulikan penampilanmu, jadi jangan salahkan suamimu yang berpaling padaku," lanjutnya dengan tatapan yang merendahkan.

"harusnya kau malu, wanita menjijikan!!!,"

"apa aku menjijikkan sayang??," tanyanya pada pria disampingnya.

"sudahlah, aku mau kita bercerai" tukas pria tersebut tanpa menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak penting.

"aku yang akan mengurus semuanya," lanjutnya lalu dengan mudah pria itu menarik lembut wanita disampingnya untuk pergi.

Sakit,
Sakit mendengar kata itu, sungguh ia tak sangka pria yang menikahinya dua puluh tahun lalu kini mengucapkan kata 'cerai' dengan semudah itu. Pria yang ia cintai dengan sepenuh hati, pria yang merupakan ayah dari putra semata wayangnya kini ingin mengakhiri kisah cinta yang mereka jalani.

Kisah cinta yang berakhir tragis, Ibunya kini terbaring di rumah sakit karena ulah suaminya yang berselingkuh.
Ibunya terkena serangan jantung setelah sang ayah pergi dengan kata cerai. Hingga kini Ibunya masih koma tanpa tahu kapan akan terbangun meninggalkan dirinya sendiri dengan rasa benci yang besar terhadap ayahnya.

Little Sister Where stories live. Discover now