30. Green Light

26.3K 2.1K 1.1K
                                    

selamat malam! sebelumnya aku minta maaf karena terlambat update

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

selamat malam! sebelumnya aku minta maaf karena terlambat update. bukan tanpa alasan ya, aku selalu kasih kabar kalau mau update atau belum bisa update. ada di instagram beeverse_. jadi daripada kalian tanya-tanya mulu di wattpad dan tiktok kenapa aku belum update, mending cus follow instagram itu supaya ga ketinggalan info update dan info karyaku yang lain.

sebelum lebaran aku akan publish cerita baru. judul dan nama cast-nya ada di instagram beeverse_ ya lovre. ayo difollow, kita bisa berinteraksi di sana.

challenges: 5,2k views, 1k votes, 850 comments.

happy reading!

.

"Kau harus tahu bahwa aku lebih suka bertanggung jawab ketimbang harus menggunakan pengaman, Sayang."

Suara berat nan serak, wajah tampan paripurna, pun tatapan sedalam Palung Mariana dari mata yang selalu menjadi distraksi terindah bagiku, sukses membius tubuhku selama beberapa detik. Jeon beserta seluruh pesonanya begitu menjeratku. Sampai pada detik ke sepuluh, aku menggelengkan kepala pelan guna menepis seluruh anestesi yang pria itu berikan.

"Jeon ..., eum sebenarnya ada suatu hal yang belum kuceritakan padamu," ucapku sambil menatap matanya dengan sedikit keraguan. Ada suatu hal yang ingin kukatakan padanya sejak dulu, namun belum juga terlaksana karena aku belum memercayai Jeon sepenuhnya.

"Apa, Noona?" tanyanya sambil mengambil satu langkah guna merapatkan tubuh kami yang masih sama-sama berantakan. Belum sempat membersihkan diri, apalagi mengenakan pakaian dalam yang sejak tadi sudah melorot ke bawah.

Aku memberanikan diri untuk menatap mata indahnya, bersamaan dengan itu telapak tangannya menyentuh pipiku dan memberi usapan yag begitu lembut. Jujur sampai saat ini aku belum mengerti kenapa pria tampan ini memerlakukanku dengan begitu baik, memberikan harapan sebesar samudra hingga membuatku terjerat olehnya. Pun soal kehamilan yang kerap kali ia singgung ketika kami sedang bersama Seokjin.

Jeon ingin memiliki anak? Tetapi kenapa harus denganku—wanita yang tak pernah mendengar ungkapan cinta darinya? Dan seharusnya ia tahu bahwa saat ini aku memerjuangkan hidupku bukan untuk hal itu. Mungkin suatu saat, namun yang jelas bukan sekarang.

Noona Can We Play? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now