11. Painkiller

38.1K 2.7K 402
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai guys! Itu akun Istagram khusus Wattpad & books project, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai guys! Itu akun Istagram khusus Wattpad & books project, ya. Semua info seputar karya aku ada di sana, termasuk info spoiler dan penerbitan NCWP nanti. Aku aktif di sana. Ayo nongki di sana supaya kita bisa lebih dekat!

Chapter ini challenges-nya 1,3k views, 280 vote, dan 130 komentar ya. Sekali lagi aku ingatkan bahwa challenges ini ditujukan supaya readers bisa menghargai dan mengapresiasi karyaku.

Selamat membaca!

.

Untuk pertama kalinya dalam selama napasku, seseorang datang tanpa kuminta kala daksa ini membutuhkan pelukan. Laksana sebuah keajaiban yang tak pernah kusangka, Jeon menekan bel apartemenku berkali-kali sambil memanggil namaku dengan suara yang terdengar begitu panik. Manakala aku membukakan pintu untuknya, Jeon langsung berhambur memelukku dengan erat. Ia membelai suraiku, lalu menggendongku dan membawaku ke dalam kamar.

Air mataku masih bercucuran saat Jeon dengan hati-hati meletakkan tubuhku di atas kasur. Ia tak mengeluarkan sepatah kata pun selama hampir sepuluh menit berlalu, hanya memelukku sambil mendengarkan tangisku yang berangsur-angsur mereda.

Aku bersembunyi pada dada bidang yang berbalut piyama satin itu, jemariku sesekali meremat piyamanya sebagai pelampiasan atas rasa sakitku. Sesak pada dadaku berangsur mereda seiring dengan elusan lembut tangan Jeon pada suraiku. Presensi Jeon bekerja layaknya obat penawar rasa sakit.

"It's okay, Love. Menangislah sampai Noona merasa membaik, aku akan menemanimu sampai matahari terbit," ucapnya, lalu mengecup keningku perlahan. Bersamaan dengan itu, hatiku merasa menghangat. Bekas luka yang baru saja ditaburi garam, kini mulai membaik tanpa terduga.

Noona Can We Play? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now