✨ Chapter 06 - Forever ✨

Comenzar desde el principio
                                        

"Baiklah. Kalau Kookie ingkar janji, hyungie akan menghukum Kookie, ya."

"Uuung! Siap, hyungie kesayangan Kookie yang tampan..." ucap Jungkook manja.

Mereka meninggalkan cafe itu menuju area parkir. Jungkook pun masuk dalam mobil Taehyung, ia masuk dari sisi dimana kendali setir berada, sedangkan Taehyung, masuk pada sisi yang lainnya. Taehyung belum memasang seatbeltnya menunggu hingga Jungkook selesai bersiap. Ia bahkan tampak memasangkan seatbelt Jungkook.

"Nah, sudah. Ingat, pelan-pelan, hm?" Taehyung mengusap lembut pucuk kepala Jungkook. Dan langsung diangguki oleh Jungkook.

Sebenarnya, Jungkook bisa menyetir bahkan sudah lama, akan tetapi mommy dan daddynya tidak mengizinkannya. Entahlah, mungkin karena ia adalah anak bungsu hingga kedua orang tuanya lebih overprotectif padanya. Ia pun sempat pergi ke kuliah dengan mengendarai mobilnya, akan tetapi Taehyung yang sudah menjadi kekasihnya saat itu langsung melarangnya. Karena baginya, sudah menjadi tugasnya bahwa mengantar dan menjemput Jungkook kemana pun ia pergi adalah tugasnya.

"Hyungie...seatbeltnya," pesan Jungkook. "Jangan khawatir, Kookie akan pelan-pelan," ucapnya.

"Uhm...terima kasih, Kookie sayang. Hyungie percaya pada Kookie. Ayo, kita kembali," ajak Taehyung dan langsung diangguki oleh Jungkook.

Tak lama, akhirnya mobil Taehyung pun meninggalkan cafe itu. Dan seperti yang Jungkook katakan, ia melajukan mobil Taehyung dengan kecepatan sedang. Wajahnya sangat bahagia. Ya, karena hal yang selama ini ia inginkan, Taehyung selalu menurutinya. Tak henti-hentinya Taehyung mengusap lembut pucuk kepala Jungkook dalam perjalanan menuju rumah baru mereka.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mobil itu pun kembali ke rumah mereka. Jungkook masih belum mematikan mesin mobil Taehyung, wajahnya tampak mencebik, lalu menatap Taehyung seraya melepaskan seatbeltnya.

"Hyungie...Kookie masih ingin menyetir. Ini dekat sekali, hyungie..." rengeknya. Lalu Jungkook mematikan mesin mobilnya. Tangannya meraih lengan Taehyung lalu menariknya pelan. "Hyungie...ayo, kita jalan-jalan," ajaknya dengan sepasang manik doe yang makin membulat.

"Tidak, Kookie sayang...ingat janji Kookie, hm? Kalau mommy Jeon tahu hyungie mengizinkan Kookie menyetir, mommy pasti akan marah. Sudah, ya. Hyungie janji, lain kali akan mengizinkan Kookie menyetir lagi, tapi tidak jika jarak jauh," lanjut Taehyung.

Jungkook menghela napasnya pelan, lalu menunduk. "Hufh! Baiklah, hyungie...terima kasih sudah mengizinkan Kookie menyetir," lirihnya pelan. Ia masih menunduk di depan Taehyung.

Taehyung mendekati Jungkook.

Cuuup cuuup cuuup

Taehyung mencium pucuk kepala Jungkook.

"Tidak boleh bersedih, hm? Kesayangan hyungie baru saja berulang tahun, tidak boleh bersedih. Uhm...apa Kookie ingat sebentar lagi kita akan merayakan apa?" tanya Taehyung saat menaikkan dagu Jungkook pelan, Jungkook menatap Taehyung. Taehyung pun menatap kekasih manisnya itu hangat seraya mengusap lembut pipi Jungkook. "Ingat?"

Jungkook mencoba mengingat. Hingga ia akhirnya pun kembali tersenyum lalu melingkarkan kedua lengannya pada leher Taehyung seraya berkata, "Anniversary kita, hyungie...." ucapnya.

"Benar. Jadi, Kookie kesayangan hyungie tidak boleh bersedih, hm?" Hening sejenak. "Hyungie akan bersedih saat Kookie bersedih. Hyungie akan sakit jika Kookie sakit. Dan hyungie pun akan menangis jika Kookie menangis. Kookie sayang tidak ingin melihat hyungie bersedih, 'kan?"

POLARISDonde viven las historias. Descúbrelo ahora