Keputusan Ku (2)

1.9K 96 3
                                    

Walaupun sedikit kesal karena malam ini Gilang jadi berbeda, tapi aku mencoba untuk mengerti dan membiarkannya tidur.


(Keesokan Harinya)


Hari ini aku terbangun sekitar jam 10 pagi dan langsung mengambil HPku. Terlihat di layar ku terdapat beberapa miss call dari nenek dan juga ibuku.

Karena penasaran, aku langsung menelefon balik nenekku.

"Kenapa nek? Tadi lagi tidur jadi ga keangkat"

"Kamu dimana put?" tanya nenekku.

"Di rumah temen nek, kenapa nek?"

"Sini kamu ke RS ******, tadi subuh Ifan kecelakaan di toll dalam kota put"

"Hah serius nek? kok bisa sih nek? ya udah entar aku kesana" balasku.

"Tadi pagi nenek di kasih tau sama polisi, nenek juga kaget, kayanya Ifan abis mabok soalnya di mobilnya ada botol minuman kata polisi"

"Aduh ada-ada aja ya nek, terus kondisinya sekarang gimana nek?"

"Masih di UGD sekarang, masih di rawat juga, katanya ada kemungkinan benturan di kepala sama patah tulang"

"Parah ya berarti nek, ya udah nenek sabar dulu ya, secepetnya aku kesana" jawabku.

"Iya itu karena ga pake seatbelt juga, makannya nanti kamu ati-ati ya di jalannya, jangan kebut-kebut, wajib pake seatbelt ya" pinta nenekku.

"Iya siap nek, pasti kok bakal ati-ati" balasku.

Pagi itu aku mendapatkan berita yang membuatku kaget. Sebenernya aku masih sangat kesal sama Ifan, tapi bagaimana pun juga ia adalah pamanku sendiri dan sekarang kondisinya sedang kritis.

Walaupun sedikit, tapi aku tetap merasa panik dan sedih. Aku mencoba untuk melupakan semua rasa kesalku kepada Ifan.

Lalu aku langsung membangunkan Gilang yang masih tertidur pulas di kasur.

"Ka bangun ka"

"Hoaaam, bentar lagilah put, gue masih ngantuk"

"Ka tadi nenek telefon katanya Ifan kecelakaan ka" ucapku panik.

Gilang langsung membuka matanya dan terbangun kaget.

"Beneran put? terus gimana put?"

"Masa gue boong, iya ka sekarang ada di RS *******"

"Benerkan semalem udah keliatan banget dia mabok, duh jadi ngerasa bersalah banget gue, ayo kita kesana aja put"

"Iya gue siap-siap dulu ya" balasku.

"Gue juga dah mau siap-siap dulu"

Kita berdua bergegas mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Dari wajahnya terlihat Gilang sangat shock dan juga panik.

Dengan terburu-buru Gilang mengemudikan mobil menuju ke rumah sakit.

"Ka pelan-pelan aja, kalo sampe kita kecelakaan jugakan ga lucu ka" ucapku sambil memegang bahunya.

"Iya put maaf"

Disaat itu juga aku berpikir mungkin ini semua salahku, coba saja kalau semalam aku mengizinkan Ifan tetap berteman sama Gilang pasti tidak akan terjadi kecelakaan seperti ini.

1 jam kemudian aku dan Gilang sampai di rumah sakit dan langsung menuju ke UGD.

Begitu berjalan ke ruang tunggu, disana terlihat kakek, nenek, ayah, ibu, dan juga adik-adikku sedang menunggu.

MY UNCLE'SWhere stories live. Discover now