Thank You Anto

2.8K 127 10
                                    

Saat berjalan kembali ke rumah bersama Anto, pikiranku menjadi bingung antara harus senang atau sedih. Bagaimanapun juga Ifan adalah pamanku, adik dari ibuku sendiri, melihatnya tidak berdaya saat dihajar oleh Anto membuat rasa simpatiku muncul.

• • •


Karena jarak dari kolam renang ke rumah sangatlah dekat, dengan berjalan kaki selama 10 menit saja kita sudah sampai di rumah dan segera menuju ke kamar masing-masing.

Saat itu waktu masih menunjukkan jam 23.10, aku berinisiatif untuk memesan delivery sebotol minuman Jameson dari tempat langgananku yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.

Setelah kurirnya datang, aku membawa botol itu ke kamar Anto. Hal ini sekaligus sebagai tanda terima kasihku karena pertolongan Anto di hari ini.

"Om masih bangun ga?" ucapku sambil membuka pintu kamarnya.

"Baru beres bersih-bersih nih put, kenapa?"

"Aku punya hadiah buat om, ini nih" jawabku sambil memperlihatkan botol yang ku bawa.

"Dih gaya banget beli Jameson, ya udah kita minum barenglah, yakali aku minum sendirian juga"

"Boleh deh om aku temenin, sejak dihukum aku ga pernah lagi ngerasain alcohol loh om"

"Ya udah puas-puasin deh sekarang put" jawab Anto.

Setelah mengambil gelas dan es batu, kita langsung menikmati botol yang sudah ada dihapadan kita berdua. Tentunya ini merupakan minuman kesukaanku, satu-satunya whiskey yang paling enak menurutku.

Gelas demi gelas terus kita tenggak, pastinya dalam 1 jam kemudian aku dan Anto mulai mabuk karena pengaruh dari alcohol yang kita minum.

Ternyata tidak ada yang berubah dari Anto sama sekali, masih tetap seperti Anto yang dulu ku kenal. Ditambah dengan pengaruh alcohol, membuat Anto menjadi semakin lucu dengan candaan-candaannya yang tiada henti.

Sampai tak terasa 3/4 botol telah kita habiskan, aku dan Anto sudah sama-sama pusing.

"Om udah mau jam 3 nih, aku balik ke kamar yah" ucapku dengan berat.

"Kamu tidur disini aja put, dulu juga waktu kecilkan sering tidur sama om, masa lupa"

Dengan kepala yang pusing, aku berpikir ga ada salahnya tidur di kamar Anto. Lagian Anto adalah paman terbaikku.

"Okeylah om, aku tidur disini aja yah"

"Nah gitu dong temenin om, besok juga kan om mau balik"

"Ayo tidur om, udah berat nih kepala" ajakku.

Aku memilih untuk tidur di paling ujung dekat tembok, sedangkan Anto di sisi satunya lagi.

Baru saja aku akan memasuki alam mimpiku, tangan Anto langsung memeluk badanku dengan erat, sampai dadanya menyentuh punggungku.

"Kamu udah gede ya sekarang put, udah ga kecil kaya dulu lagi" ucap Anto dengan suara yang berat.

"Iya dong om, masa kecil terus"

Jujur entah kenapa saat Anto memelukku seperti ini terasa sangat nyaman. Aku dengan sengaja menggeser badanku agar semakin dekat sama Anto.

Wangi parfumenya tercium sangat enak di hidungku.

Lalu tangan Anto mulai bergerak mengelus-elus badanku. Dimulai dari dada, turun ke perut, dan meremas kemaluanku dengan lembut.

MY UNCLE'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang