🍄9. Haris vs Saga 🍄

1.2K 125 8
                                    

Sore telah berganti malam saat ini waktu sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam. Saga dan Vinny masih berada di kamar mereka keduanya terbaring dan memejamkan mata. Tadi Saga dan Vinny sempat ke luar kamar untuk menikmati makan malam sebelum akhirnya tidur setelah kelelahan setelah aktivitas ranjang mereka.

Saga terbangun, ia lalu duduk dan hela napasnya, ia merasa Vinny mulai membosankan. Lalu apa seharusnya ia mengajak Lauren hari ini? Apa yang salah sehingga ia bahkan merasa kurang puas setelah kegiatan mereka di tempat tidur. Atau ia butuh sensasi baru? Pengalaman baru? Menggunakan alat-alat khusus atau sebagainya? Saga gelengkan kepala, tak seharusnya ia memikirkan hal semacam itu saat ini.

Sang CEO menoleh menatap Vinny yang tertidur, ia belai rambut wanitanya. Buat Vinny terbangun dan tersenyum, lalu bergerak mencium pria yang telah membuat ia merasa begitu puas. Ciuman yang menggoda, selalu saja Vinny bisa melakukannya lalu Saga melepaskan tautan mereka.

"Kamu puas?" tanya Saga.

Vinny mengangguk, "Thanks baby."

"Apa menurut kamu kita butuh sedikit bereksperimen?" tanya Saga.

Vinny segera duduk tak menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Ia biarkan semua terekspos sempurna dan Saga memang terbiasa seperti itu.

"Hmm? Kamu enggak puas?"

Saga menggeleng, ia tak ingin menyakiti Vinny. "Aku cuma penasaran aja."

Vinny lalu bergerak dan kini ada di pangkuan Saga. Ia mengambil ponsel dan menyalakan musik yang membuat suasana semakin romantis. Ia lalu kecupi wajah prianya coba tarik atensi Saga yang kini telah menatapnya penuh hasrat.

"Kamu enggak capek?" tanyanya pada Vinny.

"Capek? Kamu serius tanya itu ke aku?" Vinny bertanya karena pertanyaan Saga seolah meremehkannya.

Saga tersenyum ia tahu kalau wanitanya itu bukan seseorang yang lekas puas. Ia kembali memulai memanaskan suasana suara kecupan-kecupan terdengar di ruangan. Permainan mereka yang baru berhenti 2 jam yang lalu kini kembali dilanjutkan. Vinny mungkin salah satu wanita yang bisa mengimbangi ritme dan durasi permainan sang CEO. Hanya saja hari ini Saga merasa berbeda ada sesuatu yang kurang dan entah apa.

Pada dasarnya Saga memang seseorang yang lekas bosan itulah alasannya mengapa dia sering sekali bergonta-ganti wanita. Meskipun demikian ia juga selalu menjadikan keamanan sebagai prioritas. Ia tak pernah lupa memakai pengaman dalam setiap aktivitas ranjangnya. Satu-satunya wanita yang ia puaskan tanpa menggunakan pengaman hanya Reres.

"Tunggu dulu pakai dulu pengamannya." Ia hentikan kegiatan Vinny yang kini mulai memanas.

Saga mengambil pengaman yang ada tepat di samping tergeletak di atas nakas. Dengan cepat ia meminta Vinny memakaikan pengaman di tempat yang seharusnya. Setelah itu keduanya memulai lagi permainan yang sempat tertunda. Vinny tersenyum lalu naik ke tubuh kekasihnya yang dengan segera membalik posisi mereka buat vinny terkekeh karena prianya begitu agresif.

Sementara saat ini Reres dan Haris duduk di ruang tengah yang tepat berada di depan kamar Saga. Keduanya sejak tadi jelas mendengar suara-suara yang tercipta dari kamar yang tercipta dari kegiatan pasangan di dalam kamar itu.

Sebenarnya Reres telah terbiasa dengan apa yang ia dengar. Hanya saja, entah mengapa kali ini ia merasa berbeda. Setiap kali ia dengar suara Saga tubuhnya merespon, ia meremang merasakan sensasi menjalar perlahan di tubuhnya. Sesekali Reres hela napas coba menetralisir diri sendiri. Mungkin kali ini ia sudah basah akibat stimulus yang ia dengar dari desahan-desahan Saga yang ia dengar. Reres merasa ia mungkin sudah gila, setiap suara Saga terdengar yang terjadi dalam otaknya adalah menggingat saat mereka beradu ranjang beberapa waktu lalu. Sang baby sitter itu seolah bisa membayangkan bagaimana wajah sang atasan yang menyebalkan itu.

Oh My CEO (END)💜Where stories live. Discover now