30. Liar and Killer

1.3K 274 28
                                    

Hogwarts, Danau Hitam, 1995

Rosie heran ketika melihat Hagrid tampak tergesa-gesa mengemasi beberapa barangnya. Ia mengira bahwa Hagrid akan pergi meninggalkan Hogwarts. Pria setengah raksasa itu membawa koper besar miliknya yang berisikan pakaian, sapu tangan sebesar taplak meja, tongkat sihirnya dan beberapa barang yang Rosie tak mengerti.

Rosie hanya memandangi Hagrid sampai pria bertubuh besar itu sadar bahwa Rosie melihatnya dengan dahi berkerut.

"Oh, Rosie," sapanya kaget. "sejak kapan kau berada di sini?"

"Sejak kau berbicara pada Fang, sejak kau berkata bahwa kau akan menitipkannya pada seseorang nanti."

Hagrid mengangguk. "Benar, maafkan aku, aku terburu-buru,"

"Apakah ada masalah?"

Wajah Hagrid tampak lelah, dan pria itu terlihat gugup. "Aku tahu bahwa kau tak akan menceritakannya kepada siapapun, makanya aku berani mengatakan hal ini kepadamu,"

"Oh, okay, so... what it is?"

"Aku mendapatkan kabar, aku memiliki adik dari ayah yang lain," katanya pelan. "saat ini aku harus menolong adikku, dia selalu dirundung oleh kawanannya,"

Mata Rosie melotot, ia menatap Hagrid tak percaya. "Kau apa... Kau berniat apa?"

Hagrid mendudukkan dirinya di kursi sofa miliknya yang begitu besar, mengusap wajahnya kasar, ketika menyadari bahwa pilihannya sekarang beresiko.

"Kau berniat membawa adikmu kemari?" Tanya Rosie kaget. "Dia raksasa?"

Hagrid mengangguk kaku. "Benar, rencananya aku akan membawanya pelan-pelan, tentunya pada saat malam hari,"

"Tidakkah itu beresiko, Hagrid?" Tanya Rosie dengan suara yang cukup pelan. "aku mendengar bahwa mereka sedang dikendalikan,"

Rosie tahu siapa yang ia maksud dengan mengendalikan kawanan raksasa. Voldemort. Sosok itu yang berani mengendalikan Dementor dan raksasa, mencoba menarik mereka ke sisinya.

Wanita itu menghela napasnya, memejamkan matanya sejenak. Ia tak bisa mempercayai ucapan Albus beberapa hari yang lalu bahwa Voldemort adalah sosok baru dari Tom. Pria yang dulu sempat berjanji padanya kini berubah menjadi sosok yang mengerikan -setidaknya itu yang dijelaskan Harry padanya- dan mudah membunuh orang lain, seperti Cedric dan orang tua Harry.

"Aku tahu hal ini beresiko, untuk itu aku ingin membawa adikku kemari, menyelamatkannya."

Rosie mengangguk kaku. "Lalu, bagaimana dengan pekerjaanmu?"

"Akan ada seseorang yang akan menggantikanku," katanya. "aku sudah mendiskusikan hal ini pada Dumbledore."

Rosie menghormati keputusan Hagrid, jika pria itu membawa adiknya ke wilayah Hogwarts, di mana dia akan menyembunyikannya? Satu-satunya lokasi yang terpikirkan oleh Rosie adalah hutan terlarang, tak ada satu pun penyihir yang berani masuk ke dalam sana sendirian kecuali makhluk-makhluk tertentu, termasuk dirinya.

Rosie begitu akrab dengan para centaurus, mereka sebenarnya baik, hanya saja mereka tak suka dengan manusia dan penyihir. Centaurus yang ia kenal adalah Firenze.

Setelah menyaksikan Hagrid yang meninggalkan wilayah Hogwarts, Rosie kembali ke tepi danau. Ia ingin melanjutkan apa yang Amos inginkan darinya?

Membaca buku harian Cedric.

Begitu banyak yang Cedric tulis di dalamnya, mengenai hidup laki-laki itu dan juga... dirinya.

Mata Rosie kembali basah, ia berkaca-kaca ketika menemukan halaman terakhir yang tertulis di sana, Cedric menulisnya tepat seminggu sebelum pertandingan terakhir Triwizard dimulai.

Siren (Ft Hogwart Boys) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang