Keduanya pun terlihat sangat nyaman dalam dekapan erat masing-masing. Seolah tak ada seorang pun yang mampu memisahkan mereka. Taehyung akan selalu ada untuk Jungkook, juga sebaliknya, di mana ada Jungkook disanalah Taehyung berada. Waktu pun berlalu, hari telah berganti dan esok menjelang, namun sangat enggan bagi keduanya membuka matanya. Mereka terlalu nyaman pada posisi tidurnya, saling berpelukan.
ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚
✧・゚: *✧・゚:* Polaris ✧・゚: *✧・゚:*
ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚ੈ✩‧₊˚
"Sedang apa, hm? Kenapa sweetie bangun tidak membangunkan hyungie juga? Malah membiarkan hyungie sendiri di kamar, bagaimana kalau hyungie rindu saat tidak bisa melihat kesayangan hyungie?" Taehyung memeluk Jungkook dari belakang, dan mengikuti kemana pun kekasihnya itu pergi. Bahkan menumpukan dagunya pada pundak Jungkook.
"Hyungie...bagaimana Kookie bisa menyiapkan sarapan kalau hyungie memelukku seperti ini? Kalau sweetie tidak membuatkan hyungie sarapan, bagaimana kalau hyungie sakit perut? Hm? Hm?" Jungkook mengusak kasar pucuk kepala Taehyung yang muncul dari samping wajahnya. "Hufh! Tapi, sepertinya Kookie pun tidak bisa menyiapkan apapun, yang ada di lemari pendingin itu hanya sekotak besar susu. Hyungie suka susu?"
Mendengar pertanyaan Jungkook, Taehyung melepaskan pelukannya, lalu memutar tubuh Jungkook hingga kini kekasih manisnya itu menghadapnya. Ia mengusap dagunya pelan seraya menatap Jungkook.
"Susu?" tanya Taehyung memastikan. Lalu pandangannya turun ke arah dada Jungkook lalu makin turun hingga ke area privasi kekasihnya.
Jungkook menyadari tatapan Taehyung, ia lalu menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya, menutupi dadanya. Lalu menutup area privasinya. Seraya mencebik dan menatap Taehyung tajam.
"Iiish! Hyungie~ jangan melihat Kookie seperti itu!" protesnya. Lalu menutup kedua mata Taehyung dengan salah satu tangannya. "Hyungie jangan nakal," ucapnya.
Taehyung tersenyum. Ia pun lalu menarik tangan Jungkook lembut dan membawanya dalam dekapannya. Kembali ia memeluk kekasih manisnya pagi itu. "Hanya bercanda, Kookie sayang. Kita pergi keluar saja, bagaimana? Sepertinya di dekat sini ada sebuah cafe. Maafkan hyungie, sayang, karena belum menyiapkan beberapa maid di rumah ini. Setelah ini hyungie akan menyuruh orang untuk menyiapkan semuanya," jelas Taehyung.
"Tidak apa, hyungie. Lagipula...karena kita menginap tanpa persiapan, 'kan? Uhm..,Kookie tahu apa yang bisa membuat Kookie sedikiiiiiit kenyang," kata Jungkook.
"Apa itu, hm?" Taehyung melepaskan pelukannya.
"Cium Kookie," ucapnya seraya menyodorkan salah satu sisi pipinya. "Cium pipi gembul Kookie, hyungie," ucapnya lagi sambil menunjuk pipi kanannya.
Hening sejenak, tak ada ucapan apapun dari Taehyung. Jungkook menolehkan wajahnya, dan tepat saat ia menoleh, Taehyung mendekatkan wajahnya. Dan...
Cuuup
Tanpa sengaja bibir mereka saling bertumbukan, menempel. Jungkook tampak membolakan matanya terkejut lalu mengerjapkan beberapa kali. Tangannya tampak meremat pelan ujung kaos oversizednya. Taehyung belum melepaskan bibirnya, begitu pula Jungkook. Hingga di detik berikutnya salah satu lengan Taehyung tampak melingkar pada pinggang ramping Jungkook lalu menariknya perlahan hingga tubuh kekasih manisnya itu kini menempel padanya.
Jungkook terlihat hendak menarik wajahnya, namun tangan kiri pria Kim itu bergerak ke atas, mengusap lembut pipi kekasih manisnya lalu ibu jarinya pun mengusap lembut bibir bawah Jungkook.
YOU ARE READING
POLARIS
Fanfiction[END] Seperti Polaris yang tetap pada tempatnya, setia pada empunya, maka ia pun akan setia pada kekasihnya apapun yang terjadi. Maka, pandanglah langit utara, selama kau bisa menemukan Polaris, harapan itu akan selalu ada. "Bagiku kau adalah Polar...
✨ Chapter 05 - Honey ✨
Start from the beginning
