xi ; Kumpul

183 25 0
                                    

Happy reading!

📅 10 / 07 / 202

     

Tepat pukul sepuluh malam Valerine sampai di kediamannya dengan suasana rumah yang masih ramai karena teman-teman kakaknya yang memutuskan untuk menginap. Pintu gerbang di buka oleh penjaga rumah dan ia pun segera memasukkan motornya ke dalam area rumah.

"Hei." Panggil seseorang membuat Valerine yang awalnya sedang duduk di atas motornya yang sudah berada di garasi rumah sembari bermain ponsel langsung menjatuhkan benda pipih itu karena kaget akan seseorang yang tiba-tiba saja memanggilnya.

"Aaaa bunaa~!" Teriaknya.

Oh iya, Valerine itu waktu kecil panggil Nyonya William itu 'buna' soalnya dia cedel huruf 'd' tapi sekarang udah bisa kok ya walaupun kadang-kadang masih panggil buna. Katanya, "biar bunda inget Arin terus". Gemass!

Brakk..

"Eh?"

Valerine mendengus kesal karena ponsel miliknya terjatuh akibat orang tersebut. Maka dengan perasaan kesal ia segera mengambil ponselnya yang jatuh tanpa menoleh ke arah siapa pelaku yang baru saja membuat ulah.

Halah pasti kak Nathan. Pikirnya.

"Ihhh jangan buat kaget?! Jadi jatuh kan?!" Kesalnya sembari memanyunkan bibirnya sedangkan jari-jari lentiknya membersihkan benda pipih miliknya yang baru saja terjatuh.

"Mana sini lihat. Ada yang lecet enggak." Tangan pemuda itu terulur untuk memeriksa ponsel berwarna silver yang baru saja terjatuh.

Uluran tangan itu berhasil membuat Valerine menyadari sesuatu. Ia langsung mendongak dan mendapati kekasihnya, Sehan, sedang menampilkan cengiran polosnya pada Valerine. "Ihh kak Sehan?!" Valerine langsung memberikan cubitan sayang pada perut kekasihnya.

"Hehehe maaf✌"

"Dari kapan disini? Perasaan tadi waktu aku pergi belum ada." Tanya Valerine, ia turun dari motornya dan mengambil bungkusan berisi pesanan kakaknya sembari bertanya pada kekasih tampannya itu.

"Udah dari setengah jam yang lalu."

"Oh. Tumben malem-malem keluarnya."

"Tadi tuh bang Galang kasih pap di grup terus berhubung gak ada tugas dan masih lenggang jadi langsung samper ke sini. Sekalian ketemu kamu juga, eh malah pas udah sampe gak ada orangnya. Kata bunda, anak gadisnya lagi main sama temen-temennya." Valerine mengangguk polos membuat Sehan gemas sendiri dibuatnya.

"Terus di bolehin sama mami kamu? Izin gimana tadi?" Sehan dan Valerine mengobrol sembari berjalan memasuki rumah.

Sehan mengangguk. "Huum. Aku izin mau ke rumah pa- eh bentar mami telfon." Sehan memutuskan untuk duduk sebentar di kursi yang ada di teras rumah dan Valerine pun ikut duduk karena Sehan masih menggandeng tangannya.

"Assalamualaikum mi. Ada apa?" Ucap Sehan saat pertama kali mengangkat telefon dari sang ibu, sambil sesekali menoleh ke arah kekasihnya.

"Waalaikumsalam, Sehan kamu lagi dimana? Sama siapa?"

"Sehan lagi main sama temen nih."

Gadis cantik itu langsung menoleh ke arah kekasihnya yang sedang mengerutkan dahinya. "Kamu kenapa sayang?" Tanyanya bingung.

"Temen?" Tanyanya mengabaikan pertanyaan yang baru saja terlontar dari lelaki tampan itu.

Sehan tersenyum lalu mengangguk. "Lah terus kalau bukan, apa?"

"Hhh.." Valerine menghela napasnya sembari menatap ke arahnya. "Aku kan pacar kamu."

"Apa sorry gak kedengeran?" Ia langsung mendekatkan kepalanya ke tempat dimana kekasihnya berada.

You Make My DayWhere stories live. Discover now