vi ; Topless

300 39 2
                                    

Happy reading!

📅 21/12/2021


Semoga suka~


"Nathan ishhh?!" Pekik Valerine saat melihat anak tirinya mencakar-cakar karpet bulu yang sedang ia tiduri.

Saat ini Valerine sedang berada di kamar kakak pertamanya bersama dengan kakak keduanya untuk bermain game selagi sang pemilik kamar sedang membersihkan diri di kamar mandi setelah pergi dari mengurus beberapa berkas.

Nathan sendiri tidak tahu jika kedua adiknya memasuki kamarnya yang tidak terkunci karena ia sedang membersihkan diri lepas pulang dari mengurus suatu hal.

Kakaknya itu baru saja menyelesaikan pendidikan s2-nya di Filipina setahun yang lalu dan sekarang mulai sibuk membantu sang ayah untuk mengurus perusahaannya yang berada di Jakarta. Ia tidak langsung diangkat menjadi CEO karena pangkat itu masih ada di tangan Tuan William. Namun saat ini ia menjadi karyawan magang seperti yang lainnya untuk mengasah kemampuan sebelum di amanahi oleh Tuan William perusahaan yang sudah berdiri dari puluhan tahun yang lalu.

"Tuh bayik kok bisa ngikut ke kamar sih?" Tanya Justin tanpa menoleh karena ia sedang mensetting komputer.

"Tadi tuh di bawa sama bunda tapi malah di lepasin di deket tangga jadi ngikut waktu aku mau naik ke kamar." Jelasnya sembari menjauhkan anak kucing milik kakaknya itu dari karpet berbulu.

Justin hanya mengangguk mengerti tanpa mengeluarkan opininya.

"Jangan di cakarin ishh?!" Ia langsung menangkupkan kedua kaki depan anak kucing milik kakaknya itu dan di bawa ke pangkuannya.

Anak kucing itu mengeong seolah-olah ia sedang memberontak dari dekapan sang ibu tiri.

Miaww...

Nathan (kitten-nya tadi bukan kakak Valerine) bertapa beruntungnya kamu bisa merasakan dekapan Valerine sedangkan Dewa harus memikirkan berbagai cara agar Valerine bisa memeluknya.

Termasuk mengencangkan kecepatan motor.

Itu just modus.

Kekesalan Valerine terhenti begitu saja saat mendengar suara pintu terbuka. Sudah di pastikan itu pintu kamar mandi karena pintu masuk kamar tidak terbuka sama sekali.


Ceklek...

Nathan keluar dari kamar mandi dengan santai. Ia hanya menggunakan celana pendek motif macan dan juga bathrobe yang tidak di ikat sehingga menampakkan tubuh bagian atasnya. Oh iya jangan lupakan headset yang selalu ia bawa ketika pergi ke kamar mandi.

Dengan santainya ia berjalan melintasi kedua adiknya yang duduk sembari memperhatikannya sedari ia keluar kamar mandi. Begitu pula dengan Nathan (anak kucing) yang di pangku oleh Valerine tadi seolah mengerti akan suasana sehingga ia tidak mengeong lagi dan hanya diam ikut memperhatikan sang ayah yang melintas di depannya.

"Okey dokey yo. Is that true? Yes! Okey dokey yo. Yes! Okey dokey yo. Say lalalalala lalalalala la." Ia bernyanyi dengan keras seperti lagu yang ia putar dari sambungan headsetnya. Dengan percaya diri ia menyanyikan lagu itu lantang walaupun liriknya acak.

Salahkan Valerine yang mengajaknya untuk menonton salah satu drama yang sedang hits beberapa saat yang lalu.

Kan dia jadi ikutan suka sama lagunya.

Aneh emang. Yang di hafal malah lagunya bukan pemainnya.

Jadi kalo filmnya tayang dia pasti tanya mulu 'itu yang ceweknya yang suka cuci tangan siapa lah. yang mukanya ketempelan masker di jalan siapa lah.' sampai Valerine yang nonton ikut emosi gara-gara kakaknya itu tanya terus-terusan.

You Make My DayWhere stories live. Discover now