Happy reading guys
.
.
.
.
.
8 tahun kemudian
Di sebuah rumah mewah tempat kediaman keluarga FaYi,sedang sibuk beberapa orang yang ada di dalam rumah itu"Fian,tolongin pegang tangganya dong"teriak Chesta saat Arfian yang seharusnya menjaga tangga yang Chesta naiki agar tetap seimbang,Arfiyan malah asyik dengan handphonenya sendiri tanpa mempedulikan Chesta yang memarahi ya
"Sabar"Arfiyan kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku celana dan kembali memegang tangga
Setalah yakin kalah Arfiyan sudah memegang tangga dengan erat,Chesta perlahan turun dan akhirnya turun ke lantai dengan selamat
"Di mana lagi"tanya Arfiyan melihat ke langit-langit ruangan yang akan mereka hias
Chesta memperhatikan sekitar "udah aja deh,mending kita bantuin Aydan aja" lalu Chesta berjalan menghampiri Aydan yang sedang berkutat dengan kursi-kursi yang belum disusun
Arfiyan hanya menurut dan membuntuti Chesta dari belakang
Drttt...drttt
Handphone yang ada di kantong celana Arfiyan berbunyi dan dengan cepat dia mengangkat telfon itu "halo pah,kenapa?"tanya Arfiyan karena panggilan masuk itu dari ayahnya
Fang :bisa suruh mama kamu buat antarin dokumen warna biru yang ada di meja kamar,soalnya papa sibuk gak bisa pulang sekarang"jelas Fang
Arfiyan :biar Fian aja yang antar,soalnya mama sibuk"elak Fian karena mamanya sedang sibuk membuat kue bersama sahabatnya
Fang :yaudah papa tunggu, hati-hati di jalan jangan suka ngebut"peringat Fang
Arfiyan :oke pa
Tut
Arfiyan menghampiri teman-temannya "gue mau pergi sebentar"
"Kemana?"tanya Chesta
"Papa tadi nelfon buat antarin dokumennya ke kantor"
"Yaudah,cepat antarin sebelum papa kamu pulang"Aydan
Arfiyan mengangguk,berlari ke dapur untuk meminta izin mamanya, berlari ke kamar untuk mengambil dokumen yang di sebutkan dan bersiap dengan jaket hitam dan helem
Arfiyan memutar kunci dan menghidupkan motor ninjanya,dengan cepat motor itu melintasi jalan kota yang ramai dan akhirnya dia sampai di kantor lalu menyerahkan dokumen tersebut untuk sang ayah
Setelah mengantar dokumen tadi,Fian pergi sebentar menuju sebuah warung dan membeli sebotol minuman kaleng yang ada di sana lalu membayarnya
Karena cuaca sedang panas,Diyan duduk sebentar di depan warung
Saat sedang duduk santai,matanya menangkap seorang gadis yang sedang berjalan ke arah warung tempat dia berada sekarang
Bibir Fian melengkung membentuk senyum tipis "Sombong nih"ucap Fian saat gadis itu seperti mencuekinya saat sedang berbelanja
Gadis itu berjalan dan duduk di kursi seberang Fian "sombong apanya"ucap gadis itu mengipas wajahnya dengan kipas elektrik yang dia bawa
Gadis itu adalah Zia,anaknya Rio dan Zea
"Ngapain keluar siang panas begini?"tanya Fian melihat gadis itu yang kepanasan
"Gue habis ada kerja kelompok,baru pulang"jelas Zia to the point,"lo juga ngapain di sini,bukanya dekorasi belum selesai?"tanya Zia balik
"Ngantar dokumen"
Zia yang paham langsung mengangguk
"Gue cabut duluan"Zia berdiri