Haris mengangguk kemudian ia melanjutkan membuat jadwal untuk minggu depan bagi Saga. Sesekali Haris melirik Reres yang begitu serius mencatat. Bersama Reres selama ini menyenangkan gadis itu banyak membuatnya tersenyum. Bukan hanya itu, Reres juga begitu perhatian pada Haris meski dalam hal-hal kecil seperti membawakan sarapan untuk mereka berdua atau memijat tangan Haris yang sering merasa sakit karena kelelahan mengetik atau merevisi laporan.

"Kamu libur besok? Mau ke mana?"

"Mas Haris lupa? Sabtu besok Pak Saga minta kita ke Bali sama Viny dan ketemu klien di sana?"

"Ah, iya." Haris mengingat minggu ini tak akan ada libur bagi dirinya. Tapi itu tak masalah, setiap ia ke bali Haris memiliki banyak waktu untuk bersama dengan Reres.

Saat itu ponsel Reres berdering, panggilan dari Nindi. reres segera mengangkat panggilan dari ibu Saga.

"Halo, ya Bu?"

"Res tolong kamu ingetin Saga kalau malam ini ada acara makan malam sama Pak Hartanto ya. Sebelum makan malam malam Saga sudah harus ada di rumah ya? Tolongin saya."

"Baik Bu," jawab Reres.

"Oke terima kasih.''

Reres kembali meletakkan ponselnya setelah panggilan dimatikan kemudian kembali menatap Haris yang masih mengetik jadwal. Saat itu pintu ruangan Saga terbuka terlihat ia yang mengantar beberapa direksi pendukungnya seraya mengobrol dengan hangat. Saga segera melirik Reres setelah semua direksi pergi. Reres mengerti, ia segera meletakkan buku dan pena yang ia pegang.

"Aku ke ruangannya Pak Saga dulu ya Mas. Mas Haris aku minta tolong kalau sudah selesai, tolong fotoin dan kirim ke Wa aku kaya biasa ya?"

Haris tersenyum sambil mengangguk, Setelahnya Reres segera berjalan masuk ke ruangan Saga. Saga kini duduk di kursinya dan menatap Rere dengan serius. ia hela napas beberapa kali kemudian tersenyum menghapus semua kesan dingin yang ia berikan beberapa detik yang lalu.

"Lo bisa 'kan?" tanya Reres.

Saga mengangguk. "Thanks mau apa?"

"Mau hari ini lo pulang cepat dan lo harus makan malam sama Pak Hartanto."

Saga berdecak kesal, "Nyokap gue telepon lo ya?"

"Lo harus datang Saga. Gue enggak mau kena marah Bu Nindi ya."

"Iya, iya gue dateng. Gue serius lo mau apa? es krim BnR?"

Reres duduk di tempat duduk yang berseberangan dengan Saga. "Enggak mau apa-apa gue, lo bisa lancar di rapat kaya tadi gue udah seneng kok."

Saga kemudian memainkan ponsel miliknya, ia lalu melirik ke arah Reres yang membuka ponsel setelah mendapatkan notifikasi pesan. Ia menatap Saga, dengan tatapan terbelalak. Reres lalu bangkit, berjalan mendekat dan memukul Saga.

"Kok lo gila sih Ga?!" kesalnya setelah ia melihat foto dirinya yang tertidur. Meski berbalut selimut tentu saja Reres malu. "Hapus enggak?!"

"Hahahaha, Gue suka foto lawan bobo gue kalau tidur," jawab Saga.

"Hapus!" kesal Reres. "Permintaan gue hapus foto itu."

Oh My CEO (END)💜Where stories live. Discover now